Published On: 7 December 2018Categories: Berita, Headline

JIMBARAN, LPMP JATENG – Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jateng, Jumat (7 Desember 2018) siang, mengadakan bench mark (studi banding) ke Universitas Udayana, Jimbaran, Bali. Rombongan terdiri atas unsur Tim Satuan Pengawasan Internal (SPI), Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG), dan pengelola laman LPMP Jateng. Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut workshop SPI, SPIP, UPG dan jurnalistik yang digelar selama dua hari di Hotel Grand Inna Bali Beach Sanur Denpasar Bali sebelumnya.
Kunjungan Tim LPMP Jateng dipimpin Kabag Umum Nugraheni Triastuti, SE, M.Si, didampingi Kabid PSMP Dr. Sri Widarti, M.Pd, Kasubag Tata Usaha dan Rumah Tangga Ahmad Mudlofir, S.Pd.,MT, dan Kasi Dikmen Sukamat, S.Pd.,M.Si. Rombongan diterima Wakil Rektor 2 Universitas Udayana Prof. Dr. I Gusti Bagus Wiksuana, SE, MS., Ketua SPI Dr. I Ketut Muliarte RM, Sekretaris SPI Dr. I Dewa  Wirama dan anggota Dr. I Ketut Liestra, Dr. I Wayan Widiana, Dr. I Gusti Ayu Budiasih dan Dr. I Made Yeni.
Pada kesempatan tersebut Kabag Umum Nugraheni Triastuti menjelaskan kunjungannya ke Universitas Udayana untuk belajar tentang tiga bidang tersebut. Sebab selama ini perguruan tinggi negeri itu sudah mampu mengelola bidang-bidang itu secara baik dan profesional. Indikasinya Universitas Udayana sudah mampu meraih prestasi Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).
“LPMP Jateng belajar ke Udayana terkait masalah itu. Sekarang kami baru meraih WBK. Ke depan kami berharap LPMP Jateng bisa meraih prestasi WBBM,” tuturnya.
Sementara itu Wakil Rektor 2 Prof. I Gusti Bagus Wiksuana menyambut baik kunjungan LPMP Jateng. Pihaknya berharap, kunjungan tersebut menjadi bagian dari tali silaturahmi antara dua lembaga tersebut.
Adapun Ketua SPI Universitas Udayana I Ketut Muliarte RM menjelaskan tentang raihan prestasi WBBM yang telah didapat perguruan tingginya. ‘’Sebenarnya dengan telah meraih WBK dan WBBM, bagi kami menjadi beban tersendiri. Sebab, ini prestasi tertinggi di bidang pelayanan birokrasi tertinggi. Jadi, kami semua harus menjaga prestasi ini,’’ tandasnya.
Karena sangat hati-hatinya, lanjut dia, seluruh fakultas dan biro di Universitas Udayana diperiksa secara internal. Hal ini untuk menghindari dan meminimalisasi kemungkinan terjadi kesalahan, apalagi sampai terjadi korupsi sedini mungkin. ‘’Termasuk dalam hal belanja barang, ATK misalnya. Kalau ada komisi, kami kembalikan ke toko, dan harga barang diturunkan. Sehingga, uang kembali ke kas negara dan tidak terjadi gratifikasi,’’ tuturnya.(SRJ)