Published On: 8 February 2023Categories: Berita, Berita Daerah

Bupati Kudus, Dr. HM. Hartopo, S.T., M.M., M.H. Saat Membuka Gelar Karya Terpadu Sekolah Penggerak di PBG Kudus.

Kudus – – Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus adakan Gelar Karya Terpadu Sekolah Penggerak untuk sambut launching Logo Baru PBG Kudus yang dihadiri oleh Bupati Kudus, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga beserta jajarannya, Kepala Kemenag, para Rektor (UMK, IAIN Kudus, UMKU), BBPMP Provinsi Jawa Tengah, BBGP Jateng, Pengawas Pembina jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK; 32 Kepala Sekolah penggerak dan timnya, guru penggerak, Ko Kapten dan Djarum Foundation.

Kegiatan dikatakan pada tangg 3-4 Pebruari 2023 di Pusat Belajar Guru ( PBG) Kudus. Acara dibuka Bupati Kudus yang memberikan pesan bahwa Nahkoda hebat tak pernah lahir dari laut yang tenang. Guru yang hebat tak pernah lahir dari anak didik yg tak pernah memberi masalah.

“Saya mengapresiasi Mengapresiasi guru penggerak dan sekolah penggerak yg menjadi contoh”. Tegasnya yang diberi sambutan tepuk tangan dari para hadirin.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan seminar dengan tema *Kurikulum Merdeka dari Guru-Oleh Guru- Untuk Guru* yang disampaikan oleh Plt Puskur ( Daring) dan Dr Baharudin. ( Tatap muka). Setelah seminar acara dilanjutkan pengukuham pengurus PBG periode 2023-2028, Peresmian logo baru PBG (Pusat Belajar Guru).

Alif Noor Hidayati Waliwilayah Kabupaten Kudus menyampaikan bahwa Gelar karya terpadu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ini diikuti oleh  32 sekolah penggerak angkatan ke-2 dari seluruh jenjang.

“Terima kasih kepada Bupati, Dinas Pendidikan dan Djarum Foundation yang telah memberi dukungan, fasilitasi dan kemudahan bagi terselenggaranya gelar karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di 33 sekolah penggerak angkatan 2 Kab. kudus”. Jelasnya.

Alif menambahkan bahwa program sekolah penggerak merupakan motor yang bergerak dan menggerakkan sekolah lain diharapkan dapat memberikan contoh baik untuk pemulihan pembelajaran melalui peningkatan literasi, numerasi dan karakter murid.

“Dengan kemampuan menggunakan literasi anak akan belajar pemahaman, penilaian, penggunaan dan juga melibatkan dengan tulisan pesan untuk berpartisipasi dalam budaya, untuk mencapai tujuan dan aspirasi individu dan untuk menciptakan pemahaman dan potensi”. Jelasnya lagi.

Alif juga menambahkan bahwa dengan kemampuan numerasi dapat membuat siswa memiliki kemampuan numerasi untuk mengakses, menggunakan, dan menafsirkan serta menghubungkan info matematika serta saran, untuk terlibat serta menangani kebutuhan matematika dari berbagai situasi di masa depan.

“Numerasi berarti menggunakan matematika dengan percaya diri dan efektif untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari baik dalam belajar maupun memecahkan masalah kehidupan individu”. Terangnya.

Gelar Karya ini merupakan puncak kegiatan pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dimana, kegiatan ini merupakan implementasi atas ide ide atau inovasi yang telah dikembangkan oleh para guru dalam proses belajar dan berkolaborasi dengan siswa di sekolah penggerak di Kabupaten Kudus.