Kota Salatiga Menjadi Pilot Project Program Perlindungan dan Pengasuhan Anak Bilingual di 6 Sekolah
Salatiga – Dinas Pendidikan Kota Salatiga menerima kunjungan dari James Thomas, Direktur Pelaksana DEPI (PT. Digital Education Partnerships Indonesia) yang mewakili TeachUp dalam rangka mengajukan permohonan untuk menjadikan Salatiga sebagai pilot project untuk program “Bilingual Child Protection and Safeguarding” dari TeachUp di enam sekolah. TeachUp adalah organisasi perlindungan dan pengamanan anak dari Inggris yang mengkhususkan diri dalam pelatihan daring untuk seluruh komunitas sekolah (termasuk staf pengajar, staf non-pengajar, serta staf fakultas). Program ini bertujuan untuk memperkuat perlindungan anak secara menyeluruh di sekolah-sekolah terpilih melalui pelatihan perlindungan dan pengamanan anak dalam dua bahasa secara daring yang tersertifikasi. Pertemuan diadakan di Dinas Pendidikan Kota Salatiga pada hari Selasa (13/11/2024) untuk membahas pilot project dan tujuannya. Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk kepala sekolah dan perwakilan lembaga pendidikan lainnya.
Enam sekolah yang ditunjuk sebagai lokasi pilot project adalah SDN Salatiga 05, SDN Tingkir Tengah 01, SDN Ledok 02, Mountainview Christian School, serta SD Muhammadiyah 1 dan 2 Plus Kota Salatiga. Kursus daring dwibahasa TeachUp dibuat oleh para ahli pendidikan internasional dan didasarkan pada praktik terbaik internasional, tetapi telah diadaptasi agar sesuai dengan peraturan dan adat istiadat di Indonesia. Kursus-kursus ini dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi para siswa dengan mengedukasi para guru dan staf tentang pencegahan dan penanganan kekerasan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Nunuk Dartini, menyambut baik inisiatif ini dan menekankan pentingnya perlindungan anak di lingkungan pendidikan. “Program pilot project Child Protection and Safeguarding ini sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada siswa dan staf tentang perlindungan anak. Melalui program ini, kami berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman sehingga anak-anak dapat berkembang dengan baik,” ujarnya.
James Thomas menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak-anak di sekolah, dan telah diterapkan di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk di beberapa negara Asia Tenggara. “TeachUp Child Protection and Safeguarding adalah inisiatif yang berfokus pada keselamatan anak. Kursus bilingual ini disertifikasi oleh CPD UK, sebuah badan akreditasi yang diakui di Inggris yang dipandang sebagai ‘standar emas’ untuk pembelajaran profesional, yang memastikan para peserta memenuhi standar perlindungan anak yang tinggi,” jelasnya.
Sielvy Megawati, dari Edufirst Indonesia, sebagai fasilitator program ini, menambahkan bahwa pelatihan ini juga mencakup pemahaman mendalam tentang berbagai bentuk kekerasan terhadap anak dan tindakan yang tepat ketika ada indikasi kekerasan. “Program ini juga mengajarkan tanggung jawab hukum bagi semua orang dewasa yang bekerja dengan anak-anak, sehingga mereka lebih siap menghadapi situasi yang berpotensi berbahaya,” kata Sielvy.
Syaifulloh, Konsultan BBPMP Jawa Tengah, turut hadir dalam pertemuan tersebut dan menilai bahwa program ini dapat mendukung upaya yang dilakukan oleh setiap satuan pendidikan melalui Tim Pencegahan Kekerasan di Satuan Pendidikan (TPPKSP). “Program Child Protection and Safeguarding ini merupakan pendekatan proaktif untuk melindungi anak-anak di sekolah. Melalui pengetahuan dan keterampilan yang diberikan, kita dapat membangun budaya aman dan waspada di lingkungan pendidikan,” tambahnya.
Ninuk Sri Rejeki, Kasi SD Dinas Pendidikan Kota Salatiga, menjelaskan bahwa pemilihan enam sekolah ini didasarkan pada sebaran wilayah-pusat, tengah dan pinggiran kota-sehingga diharapkan implementasi pilot project ini dapat berjalan secara menyeluruh. “Kami ingin memastikan bahwa program ini menjangkau seluruh wilayah Salatiga sehingga dapat memberikan dampak yang sama terhadap perlindungan anak di setiap lingkungan sekolah,” ujar Ninuk.
Di akhir pertemuan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga, Nunuk Dartini, menegaskan kembali harapannya agar pilot project Child Protection and Safeguarding ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan anak di dunia pendidikan. “Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif bagi keselamatan dan kesejahteraan siswa di seluruh sekolah di Salatiga, serta mengembangkan kesadaran yang lebih luas akan pentingnya budaya perlindungan anak dalam pendidikan,” pungkas Nunuk Dartini.