Published On: 29 June 2023Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

Foto: Penandatanganan diawali oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kabid, Kasi, BAPPEDA,  Cabang Dinas 13 Provinsi Jawa Tengah (SMA), Jenjang PAUD, Jenjang SD, Jenjang SMP, dan Jenjang SMA, serta Mitra Pembangunan (Tanoto Fondation) di Hotel Nirwana Kota Pekalongan pada hari Rabu (14/6/2023)

Kota Pekalongan – – Pembukaan kegiatan Forum Pemangku Kepentingan Program Sekolah Penggerak  dilakukan Sekretaris Dinas Kota Pekalongan. kegiatan dilaksanakan di Hotel Nirwana Kota Pekalongan pada hari Rabu (14/6/2023) yang dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, BAPPEDA, Perwakilan Dinas Kota Pekalongan, Cabang Dinas 13 Provinsi Jawa Tengah (SMA), Jenjang PAUD, Jenjang SD, Jenjang SMP, dan Jenjang SMA, serta Mitra Pembangunan (Tanoto Fondation).

Dalam sambutannya Sekretaris Dinas Kota Pekalongan, Mabruri, menyampaikan  Penghargaan yang sudah dicapai Kota Pekalongan terhadap dukungan Pemda dalam mengawal kebijakan implementasi kurikulum merdeka. “Pada tanggal 29 Mei 2023 bulan Merdeka Belajar di Candi Prambanan Yogyakarta dengan kategori pencegahan 3 dosa pendidikan (perundungan, kekerasan seksual, intoleransi)”. Ungkapnya.

Mabruri menambahkan, di dalam melaksanakan kebijikan kementrian pendidikan, kebudaya, dan Ristek untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kota Pekalongan kolaborasi semua peran ekosistem pendidikan di daerah terus dilakukan lebih intensif, baik pihak dinas, pengawas, kepala sekolah, guru, orang tua, bahkan masyarakat. Di bulan Juli 2023 Kepala Dinas menargetkan Mas Mentri untuk hadir dalam kegiatan yang akan diselenggarakan di Kota Pekalongan.

“Konsep yang disusun oleh Dinas Pendidikan dalam menyambut kedatangan Mas Mentri dengan program yang natural (alami) tidak dibuat-buat, memberikan penghargaan kepada pendidik yang mendapatkan prestasi dalam melaksanakan IKM di satuan pendidikan dalam memanfaatkan platform PMM”. Ungkapnya lagi

Capaian yang lain yang sudah dilakukan oleh segenap ekosistem pendidikan di daerah yaitu dalam melakukan transformasi pendidikan di Kota Pekalongan.

“Melakukan berbagi praktek baik juga telah dilakukan oleh pendidikan yang sudah mendapatkan peningkatan kompetensi. Hal ini masih terus dilakukan oleh bidang PAUD dalam melakukan sosialisasi terkait dengan kebijakan transisi PAUD-SD bersama dengan Bunda PAUD Kota Pekalongan”. Tambah Sekdis yang bersahaja ini

Dia menambahkan bahwa Dinas Pendidikan terus membangun pendidikan yang lebih baik dengan melaksanakan program sekolah penggerak, melakukan refleksi dengan mendukung kegiatan forum pemangku kepentingan.

“Dengan melakukan refleksi pelaksanaan program sekolah penggerak angkatan 1 diharapkan dapat merencanakan kembali kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan harapan kita dalam membangun, meningkatkan mutu pendidikan di Kota Pekalongan”. Ajaknya kepada semua swkolah PSP untuk terus maju dan bergerak.

Narasumber FPK PSP, Sri Hartati dari BBPMP Provinsi Jawa Tengah menyampaikan diawal sebelum menyampaikan paparan materi dengan memberikan penyemangat dengan melihat capaian-capaian yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah. “Bukan untuk membanding-bandingkan, kuncinya adalah belajar…. belajar…. dan terus belajar”. Ajaknya kepada peserta FPK Kota Pekalongan.

Sri Hartati mengajak semua peserta  untuk bersemangat dengan membuat yel yel (siapa kita, kami sekolah penggerak kota pekalongan, sak pol leeee). Poin awal yang disampaikan narasumber adalah gambaran sekolah penggerak di satuan pendidikan, Visi pendidikan Indonesia, manfaat yang sudah nampak di satuan pendidikan (SD, SMP dan SMA), tahapan proses, ukuran keberhasilan Pemda. ” Ada proses sekolah penggerak, strategi sebelum menentukan kesinambungan. Untuk Sesi ini fokus untuk internalisasi peserta, sehingga tidak ada tanya jawab”. Tegasnya.

Sri Hartati menerangkan bahwa Kegiatan Forum Pemangku Kepentingan (FPK) Kota Pekalongan berjumlah 51 orang yang terbagi menjadi 2 (dua) kelas, yaitu: “Kelas A (PAUD dan SD) berjumlah 30 orang = pengawas sekolah 6 orang, kepala sekolah 13 orang, guru (komite pembelajaran) 9 orang, Dinas Pendidikan Kota Pekalongan untuk PAUD 1 dan untuk jenjang SD 1 orang”. Katanya.

Kelas B (SMP dan SMA, Mitra pembangunan) berjumlah 21 orang = pengawas sekolah 3 orang, kepala sekolah 8 orang, guru (komite pembelajaran) 7 orang, Dinas Pendidikan untuk jenjang SMP 1 orang dan untuk jenjang SMA 1 orang, mitra pembangunan (Tanoto Fundation) 1 orang. “Masing-masing kelas difasilitasi 1 orang Fasilitator Sekolah Penggerak, dan pendamping kelas. Dengan dihadiri oleh tamu undaran dari Bappeda Kota Pekalongan 1 orang”.  Jelas Sri Hartati lagi.

Pada Rencana dan tindak lanjut kesinambungan Program Sekolah Penggerak dengan Narasumber: Kasi SD Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Karyono, menyampaikan bahwa rencana tindak lanjut Pemerintah Daerah dilakukan untuk menyusun rencana tindak lanjut dan memetakan rencana tindak lanjut untuk kesinambungan program Sekolah Penggerak, tidak terlepas dari Perwal Kota Pekalongan.

“Ada 5 poin yang menjadi intervensi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan Program Sekolah Penggerak, yaitu : Penguatan sumber daya manusia (SDM); Pembelajaran dengan paradigma baru; Perencanaan berbasis data; Digitalisasi sekolah; Pendampingan konsultatif dan asimetris”. Tegasnya.

Karyono menambahkan tentang rencana tindak lanjut yang akan dilakukan: pengalokasian sumber daya untuk melakukan pelatihan dan pengembangan, Identifikasi permasalahan/risiko dan penyelesaian masalah/mitigasi risiko. “Berkoordinasi dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan kebudayaan ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam pemanfaatan platform teknologi”. Tambahnya.

Karyono juga menambahkan lagi tentang Pelaksanaan pendampingan Peningkatan Mutu Pendidikan berdasarkan hasil pemetaan dukungan Program Sekolah Penggerak dan Implementasi Kurikulum Merdeka.

“Pengalokasian Anggaran Daerah pada proses penataan, pemerataan dan pengembangan Program Sekolah Penggerak”. Tambahnya lagi.

Presentasi praktik dari narasumber: Runtut W (SMP Negeri 3 Kota Pekalongan) Judul: Belajar PMM dengan strategi Kombel TTS (Tutor Teman Sebaya), diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan guru tentang kurikulum merdeka, dapat meningkatkan inspirasi guru dalam mengajar. Dengan melihat kondisi awal di SMP Negeri 3 Kota Pekalongan baik di semester 1 dan semester 2. Dari kegiatan refleksi dan rekomendasi rapor pendidikan, sekolah membuat perubahan yang membawa dampak positif baik bagi guru terkait kualitas pembelajaran melalui belajar PMM.

Langkah-langkah : Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran memotivasi guru baik dalam forum pembinaan maupun melalui pendekatan personal. Kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran memotivasi guru baik dalam forum pembinaan maupun melalui pendekatan personal. Membentuk kelompok belajar, dibentuk 4 kelompok dengan masing-masing koordinator membimbing dan mendampingi teman-teman untuk belajar pmm bersama. Kepala sekolah memantau pelaksanaan kegiatan belajar bersama

Kegiatan ditutup dengan penandatanganan spanduk komitmen pelaksanaan program sekolah penggerak oleh semua peserta kegiatan forum pemangku kepentingan daerah Kota Pekalongan dan tamu undangan. Penandatanganan diawali oleh Bapak Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, BAPPEDA, Perwakilan Dinas Kota Pekalongan, Cabang Dinas 13 Provinsi Jawa Tengah (SMA), Jenjang PAUD, Jenjang SD, Jenjang SMP, dan Jenjang SMA, serta Mitra Pembangunan (Tanoto Fondation).

Pernyataan komitmen bersama program sekaloh penggerak dilakukan oleh semua peserta kegiatan forum pemangku kepentingan daerah di Kota Pekalongan sebanyak 51 orang. Dengan pernyataan komiten sebagai berikut : Kami dari Kota Pekalongan berkomitmen, melaksanakan program sekolah penggerak untuk meningkatkan mutu pendidikan, salam merdeka belajar (untuk semangat, di akhir kalimat ditambahi dengan kalimat “kami sekolah penggerak kota pekalongan, sak pol leeee”).

Penulis: Syaifulloh/Editor: Tartib S, Yeni E.