Published On: 30 August 2023Categories: Berita, Headline

Foto: Kepala BBPMP Prov. Jateng, Nugraheni, Triastuti, SE, M. Si membuka kegiatan di Aula Sukarno.

Semarang – – Kepala BBPMP Prov. Jateng, Nugraheni, Triastuti, SE, M. Si membuka kegiatan Bimbingan Teknis Pemanfaatan Platform SDS Bagi Komunitas Belajar dan Coaching Clinic Implementasi Perencanaan Berbasis Data Bagi Satuan Pendidikan, dengan didampingi Kabag Umum Adi Hartono, SE, M. Si, Ketua Kapokja II Dedy Gunawan M. Pd, dan Penanggungjawab Kegiatan Heru Priyambodo, M. Pd . Kegiatan berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 29 sd 31 Agustus 2023 di BBPMP Jateng.

Dalam sambutannya Nugraheni menyinggung tentang Visi Pendidikan Indonesia yaitu Mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Diharapkan proses pembelajaran meningkat dari waktu ke waktu. Untuk itu dibutuhkan perencanaan yang berbasis pada data, karena perencanaan tanpa data maka tidak akan bisa menggambarkan peta jalan dan tidak akan tercapai Visi yang diharapkan, jelasnya.

Selanjutnya Nugraheni mengutarakan tentang kebiasaan selama ini yang terjadi di satuan pendidikan, perencanaannya dari tahun ke tahun hanya copy paste tahun sebelumnya, sehingga jauh dari Visi yang akan dituju atau dengan kata lain jalan ditempat, terangnya.

Terkait dana BOS Heni menjelaskan bahwa dana tersebut merupakan dana transfer daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang dialokasikan untuk keperluan sekolah. Untuk itu perlu pengawalan dalam penggunaannya, maka diperlukan Auditor yang akan memeriksa pertanggungjawaban sekolah dalam penggunaan dananya. Terkait hal tersebut Auditor membutuhkan informasi tentang apakah dana sudah diterima, apakah sudah dibuat perencanaannya, dan apakah sudah dibelanjakan serta seperti apa bentuk pelaporannya. Kepala Satuan Pendidikan penerima dana BOS harus menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana BOS melalui sistem aplikasi yang sudah disiapkan oleh Kemendikbudristek. Oleh karena itu kegiatan ini penting sekali bagi kepala satuan pendidikan terutama bagi ketua kombel untuk mengimbaskan di kelompok kerjanya masing masing, tegasnya.

Selanjutnya Heni juga menerangkan bahwa Dana BOS yang merupakan transfer daerah perlu dikelola, kemudian juga di audit sehingga membutuhkan data yang valid. Kemendikbudristek berkepentingan pula untuk memudahkan pengawasan dana yang dikelola oleh daerah dengan menyediakan Platform yang bisa secara otomatis bisa dilihat oleh pemerintah pusat tanpa harus meminta data dan otomatis terekam secara digital. Maka diciptakanlah tools seperti ARKAS, MARKAS, SIPLah sehingga memudahkan untuk satuan pendidikan mencapai Visi dan memudahkan Dinas Pendidikan untuk melakukan pengawasan terhadap tata kelola anggaran perencanaan, penatausahaan, serta pelaporan dana BOS, tegasnya.

Persoalannya adalah aplikasi yang disediakan Kemendikbudristek tersebut apakah sudah familiar dengan para peserta disini, barangkali masih ada yang merasakan khawatir atau takut kalau datanya hilang, kemudian caranya yang ribet. Oleh karena itu bimtek ini sangat penting, demikian jelas Heni.

Selanjutnya Heni menambahkan bahwa untuk mengawal supaya perencanaan penganggaran ini menuju Visi yang diinginkan , maka Kemendikbudristek membuat 4 Transformasi, diantaranya yang pertama adalah Infrastruktur dan Teknologi yang berupa Sumber Daya Sekolah, kedua tentang Prosedur dan Pendanaan, ketiga Kepemimpinan Masyarakat dan Budaya dan keempat Kurikulum Pedagogi dan Asesmen.

Diakhir sambutannya Nugraheni berpesan kepada para peserta untuk menguasai teknologi agar memudahkan dalam membuat perencanaan sehingga memudahkan untuk mencapai Visi Pendidikan Indonesia, demikian pungkasnya.

Heru Priyambodo sebagai penanggungjawab kegiatan menyampaikan laporanya terkait latar belakang, tujuan, sasaran dan hasil yang diharapkan.

Latar belakang diselenggarakannya kegiatan ini, kata Heru adalah sebagai upaya mentransformasikan Pendidikan Indonesia berbasis digital. Kemendikbudristek melakukan intervensi digitalisasi sekolah dalam penggunaan berbagai platform digital yang diyakini mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi dan menambah inspirasi. Salah satu platform adalah Sumber Daya Sekolah. Platform ini ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi satuan pendidikan dalam melakukan manajemen sekolah dalam berbadis data dengan menggunakan platform ARKAS, SIPLah BOSP sehingga perencanaan dan penganggaran serta penggunaan dan pemanfaatan dana BOS dapat lebih transparan.

Selanjutnya Heru menginformasikan Sasaran dari kegiatan ini terdiri dari unsur K3S Kab. Tegal, Kab. Temanggung dan Kota Semarang, serta dari unsur MKKS SMP dan SMA Kab/Kota se Jateng dengan jumlah 150 peserta, demikaian pungkasnya.

Penulis: Tartib S/Editor: Yeni E