Published On: 13 October 2022Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

Dari Kanan, Kepala BBGP, Darmadi, S.Pd. M.Pd. Kepala BBPMP, Nugraheni Triastuti, SE, M.Si, Sekda Kabupaten Temanggung, Hari Agung Prabowo MM dan Kadisdikpora, Agus Sujarwo, AP, MM

Temanggung – –  BBPMP Provinsi Jawa Tengah adalah gabungan dari LPMP dan PP PAUD dan Dikmas sedangkan BBGP adalah transformasi LP2KS Surakarta. Kedua lembaga ini sekarang mengawal pelaksanaan Program Sekolah Penggerak (PSP) dan Implementasi Kurikulum Merdeka sesuai Tugas dan Fungsi masing-masing.

Kepala BBPMP Provinsi JawaTengah, Nugraheni Triastuti menyampaikan bahwa sebagai lembaga baru gabungan 2 lembaga memiliki fungsi penjaminan mutu pendidikan yang berhubungan langsung dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

“Kami memiliki Tugas dan Fungsi untuk  melaksanakan penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan masyarakat di provinsi”. Terangnya.

Melalui Rapor Pendidikan, BBPMP Provinsi Jawa Tengah melaksanakan pemetaan mutu pendidikan anak usia dini pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan masyarakat sehingga diketahui capaian pendidikan di daerah.

“Capaian pada 5 prioritas ini yang menjadi perhatian utama, yaitu: literasi, numerasi, karakter, iklim keamanan, dan iklim kebhinekaan digunakan sebagai dasar dalam melakukan pendampingan konsultatif asimetris”. Terangnya lagi.

Kami BBPMP Provinsi Jawa Tengah terus berkolaborasi dengan BBGP Provinsi Jawa Tengah dalam mengawal pelaksanaan Program Sekolah Penggerak (PSP) dan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) sesuai dengan tugas dan fungsi melalaui konsultatif dan asimetris dengan pemerintah daerah berkomunikasi tentang regulasi, anggaran, Rapor Pendidikan, Perencanaan Berbasis Data yang menjadi kewenangan Daerah.

“BBPMP Provinsi Jawa Tengah terus melakukan komunikasi dengan pemangku kepentingan di daerah untuk dukungan regulasi, anggaran terkait PSP-IKM dan kami juga sampaikan data capaian rapor pendidikan Sekolah dan daerah untuk bisa dijadikan bahan masukan RPKAD” Tambahnya.

Sementara itu Kepala BBGP Provinsi Jawa Tengah, Darmadi menyampaikan bahwa Balai Guru Penggerak (BGP) merupakan transformasi dari LP2KS Surakarta yang mempunyai tugas “melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan guru, pendidik lainnya, tenaga kependidikan, calon kepala sekolah, kepala sekolah, calon pengawas sekolah, dan pengawas sekolah”. Terangnya.

Dalam pendampingan sekolah penggerak dan implementasi Kurikulum merdeka di Provinsi Jawa Tengah, berkolaborasi dengan BBPMP agar bisa saling menguatkan capaian PMM-IKM di tingkat satuan pendidikan, semua guru bisa melaksanakan pelatihan mandiri melalaui Platform Merdeka Mengajar dan BBGP memberikan penguatan kompetensi.

“BBGP Provinsi Jawa Tengah memiliki beberapa Pokja yang mendukung pelaksanaan program sekolah penggerak berupa pengembangan model peningkatan kompetensi guru, pendidik lainnya, tenaga kependidikan, calon kepala sekolah, kepala sekolah, calon pengawas sekolah, dan pengawas sekolah”. Terangnya lagi.

Agar terjadi kolaborasi yang bermanfaat bagi sekolah penggerak dan implementasi Kurikulum merdeka, BBGP Provinsi Jawa Tengah juga melaksanakan fasilitasi untuk peningkatan kompetensi satuan pendidikan.

“Kami juga melaksanaan fasilitasi peningkatan kompetensi guru, pendidik lainnya, tenaga kependidikan, calon kepala sekolah, kepala sekolah, calon pengawas sekolah, dan pengawas sekolah”. Tambahnya.

Sementara itu Waliwilayah Kabupaten Temanggung yang menginisiasi PMO yang dihadiri pemangku kepentingan ini berharap bahwa dengan adanya kolaborasi antara BBPMP  dan BBGP di Kabupaten/Kota semakin menunjukkan peran dan fungsi masing-masing dalam PSP-IKM ini.

“Adanya kolaborasi BBPMP dan BBGP akan menyamakan langkah dalam mendorong transformasi pendidikan di Kabupaten Temanggung. Program BBPMP dan BBGP diharapkan didasari dengan mindset dan konsep perubahan yang sama. Dengan demikian Dinas dan satuan pendidikan menjadi lebih jelas dan mantap dalam melaksanakan kegiatan peningkatan mutu yang berdampak tercapainya profil pelajar Pancasila”. Jelasnya.

Seperti diketahui pada sekolah penggerak ada 5 intervensi yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan, yaitu 1). Pendampingan konsultatif dan asimetris, 2). Penguatan SDM sekolah, 3). Pembelajaran dengan paradigma baru, 4). Perencanaan berbasis data, dan 5). Digitalisasi sekolah yang semuanya itu membutuhkan kolaborasi efektif dari BBPMP dan BBGP Provinsi Jawa Tengah.