Published On: 9 February 2019Categories: kolom

Ini kisah Si Tom dalam dunia serial Tom & Jerry. Si Tom (kucing) dalam pergaulannya dengan Si Jerry (tikus) selalu menempatkan dirinya sebagai pihak yang kuat, pihak yang menang, dan pihak yang dapat ”semena-mena” terhadap temannya, Si Jerry. Namun, berkat kecerdikan si Jerry, kerap kali Si Tom justru berada pada posisi yang mengenaskan, rendah, sakit, dan teraniaya. Karena itu, persahabatan (sekaligus permusuhan) antara si Tom dan Si Jerry berkisar pada perpaduan antara posisi berkuasa (posisi Si Tom) dan posisi mencari akal untuk mengalahkan yang berkuasa (posisi Si Jerry).
Lalu, adakah yang ditakuti oleh Si Tom?
Salah satunya adalah anjing. Si Tom sudah tidak dapat berbuat apa-apa jika dihadapkan pada anjing. Bahkan sering Si Jerry berlindung di balik kebesaran anjing untuk menyelamatkan dirinya dari gangguan atau serangan Si Tom.
Suatu hari, terpikir oleh Si Tom bagaimana supaya ia bisa bersahabat dengan Si Anjing. Ide pun diperolehnya. Ia kemudian mengambil topeng anjing dan memakainya. Maka, dari sisi rupa, ia sudah tidak berbeda dengan anjing. Ia kemudian mulai berlatih berjalan ala anjing. Maka, kemudian, dari cara berjalannya pun sudah mirip anjing. Tidak hanya sampai di situ, ia pun mulai belajar makan makanan anjing. Dari sini ia bisa bergaul leluasa dengan anjing-anjing. Ia bisa bersuka ria, bergurau, dan makan bersama dengan para anjing.
Lalu, bagaimana nasib Si Jerry?
Teman akrab Si Tom itu kemudian terabaikan.
Hari-hari pun dilalui Si Tom bersama para anjing yang merupakan komunitas barunya. Si Tom tidak lagi mau bergaul dengan Si Jerry, pun tidak mau bergaul dengan para kucing yang lain. Dunia si Tom kini beralih ke dunia anjing.
Suatu ketika, tidak ada hujan tidak ada angin, tiba-tiba datanglah sekelompok serigala dari hutan. Para anjing yang merupakan komunitas baru Si Tom pun beramai-ramai menggonggong. Mereka mencoba mengusir para serigala itu dengan gerakan, sorot mata tajam, dan tidak lupa: gonggongan yang mengegelegar.
Lalu, bagaimana dengan nasib Si Tom berikutnya?
Ternyata Si Tom hanya diam saja. Ia tidak bisa menyororotkan matanya secara tajam, pun ia tidak bisa menggonggong. Tragislah akhirnya. Para anjing itu berbalik arah memandang Si Tom dan kemudian beramai-ramai membuka topengnya. Maka, muncullah wajah Si Tom yang asli: seekor kucing.
Begitulah nasib Si Pura-Pura. Pura-pura dalam segala hal akan menjadikan kita bukan sebagai diri kita yang sebenarnya. Dan, lambat laun, seperti kisah Si Tom, topeng itu akan dibuka oleh orang lain atau oleh keadaan. Maka, supaya kita tidak bernasib seperti Si Tom, tak perlulah kita berpura-pura dalam hidup ini, termasuk berpura-pura bisa ketika menjawab pertanyaan murid kita.