LPMP Provinsi Jateng – Instansi pemerintah dituntut untuk menghasilkan kinerja di akhir tahun anggaran sebagai bentuk pertanggungjawaban atas anggaran negara yang dibelanjakan. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Tengah sebagai unit pelaksana teknis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi juga dituntut untuk menghasilkan kinerja sebagaimana yang sudah ditugaskan oleh unit kerja atasannya.
Untuk mengukur capaian kinerja, diperlukan indikator kinerja. Sesuai dengan tugas dan fungsinya, ada 3 indikator kinerja yang digunakan LPMP Provinsi Jawa Tengah untuk mengukur kinerjanya di tahun 2021, yaitu 1) Persentase Satuan Pendidikan (jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB) yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard) minimal 75; 2) Persentase kesenjangan hasil AKM dan Survei Karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk; 3) Persentase kab/kota yang memiliki data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan dan berkelanjutan. Lalu apa saja kinerja yang telah dicapai LPMP Provinsi Jawa Tengah di tahun 2021?, berikut informasinya.
Capaian kinerja terbaru yang dicapai LPMP Provinsi Jawa Tengah di tahun 2021 adalah diperolehnya penghargaan sebagai unit kerja PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK KATEGORI “PELAYANAN PRIMA” dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Selain capaian tersebut di atas, capaian-capaian lain yang berhasil di capai LPMP Provinsi Jawa Tengah di tahun 2021 diantaranya:
- Jumlah satuan Pendidikan yang memiliki nilai kinerja sekolah minimal 75 meningkat
Nilai kinerja sekolah atau capaian indeks mutu sekolah diukur menggunakan instrumen penjaminan mutu (QA model) yang dikembangkan oleh LPMP Provinsi Jawa Tengah. Nilai kinerja sekolah mengukur seberapa besar satuan pendidikan mengimplementasikan prosedur-prosedur dalam dalam 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) di sekolahnya.
Berdasarkan hasil pemetaan audit mutu tahun 2021, pada tahun 2021, ada 98% atau 22.598 sekolah yang memiliki indeks capaian mutu pendidikannya lebih 75 meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 97,08%. Terjadi peningkatan sebesar 0,92%. (lihat grafik di bawah)
Jika dilihat rata-rata capaian indeks mutu per jenjang, setiap jenjangnya mengalami kenaikan, kenaikan tertinggai terjadi pada jenjang SLB dari nilai indeks 88% menjadi 93%. Detail rinciannya dapat melihat infografik di bawah.
-
- Menurunkan Kesenjangan hasil AKM dan Survei Karakter antara sekolah dengan kinerja terbaik dan kinerja terburuk
Berdasarkan pengolahan hasil survei pemetaan AKM, karakter dan lingkungan belajar tahun 2021, angka selisih kesenjangan di Provinsi Jawa Tengah antara sekolah berkinerja baik dengan kinerja rendah tidak mengalami penurunan. Adapun angka selisih kesenjangan AKM, karakter, dan lingkungan belajar di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2021 sebesar 2,63%. Untuk kesenjangan AKM, karakter dan lingkungan belajar di provinsi Jawa Tengah pada tahun 2020 adalah sebesar 6%. (Rincian lihat grafik di bawah)
- Persentase kab/kota yang memiliki data pokok pendidikan dasar dan menengah akurat, terbarukan dan berkelanjutan meningkat
Rata-rata nilai rapor Data Pokok Pendidikan (Dapodik) di Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan, yaitu dari 97.25% pada tahun 2020 menjadi 99,18% di tahun 2021. Nilai rapor Dapodik diukur dari 3 indikator yaitu akurat, terbarukan, dan keberlanjutan. Capaian tersebut lebih tinggi dari nilai rapor Dapodik nasional. (rincian lihat grafik)
Berikut peta rapor Dapodik kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 berdasarkan sumber data dapomart.kemdilkbud.go.id per 13 Desember 2021.
Capaian kinerja yang mengesankan tersebut merupakan kolaborasi dan kontribusi yang sangat bagus dari pejabat dan pegawai internal LPMP dan Dinas Pendidikan daerah. Semoga ke depan capaian kinerja LPMP Provinsi Jawa Tengah terus meningkat. (Imron)