By: Syaifulloh
Konsultan Leader BBPMP Jawa Tengah
Melihat anak-anak riang gembira menikmati suasana hari yang cerah dengan segala macam kesibukannya untuk mengisi hari-harinya agar dapat menyenangkan dirinya di tempat alam terbuka. Kegiatan dilakukan dalam mengambil sebagian kecil potensi jasmani dan rokhaninya yang tanpa sengaja untuk meningkatkan perkembangannya dengan maksimal mencapai citanya dalam bersosialisasi.
Kesungguhan orang tua untuk mengenalkan anak dalam bersosialisasi dengan alam menjadikan tubuh anaknya kuat, karena mengalami latihan-latihan yang diperlukan untuk segala macam stimulus perkembangan jasmani dan rohani baik langsung maupun tak langsung.
Tuntunan orang tua begitu terasa dengan memberikan waktu-waktu khusus untuk perkembangan tersebut. Memberikan kegembiraan yang menjadi bekal anak untuk masa dewasa agar memiliki rasa humor dalam berteman dan bertetangga.
Tuntutan orang tua yang sewajarnya dengan memberi jalan dan kesempatan sesuai kadar dan kesadaran anak merupakan anugerah bagi anak yang memiliki orang tua dengan kapasitas yang sempurna.
Tuntutan yang tidak membebani anak di atas kewajaran apa yang harus dipikul okeh si anak dengan umur sesuai ukuran kemampuannya. Sehingga anak tidak merasa tertekan dan ditekan secara berlebihan dan itu menjadikan hidupnya senang dan tenang yang akan menjadi bekal meraih kompetensi yang diharapakan karena pola didik orang tua sesuai kebutuhan dan kemampuan.
Dikutip dari buku Cara Nabi Mendidik Anak karya DR. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid, berikut penjelasannya. Kata Imam Al Ghazali, anak adalah amanat di tangan kedua orang tuanya. Hati anak yang suci adalah mutiara yang mentah, belum dipahat maupun dibentuk. Mutiara ini kata Imam Al Ghazali, dapat dipahat dalam bentuk apa pun, sehingga mudah condong kepada segala sesuatu.
Apabila dibiasakan dan di ajari dengan kebaikan, kata Imam Ghazali, maka dia akan tumbuh dengan kebaikan itu. Dampaknya juga kedua orang tuanya akan hidup berbahagia di dunia dan di akhirat.
Menurutnya, semua orang dapat menjadi guru dan pendidik, namun apabila dibiasakan dengan hal-hal buruk, pasti anak juga akan cenderung begitu, karena seorang anak adalah peniru yang ulung. Pentingnya mengarahkan anak kepada kebaikan, karena dosanya nanti orang-orang tuanya yang seharusnya bertanggung jawab.
Ukuran Orang Tua Perlu Seimbang
Banyak kasus terjadi dikarenakan orang tua menggunakan ukuran keberhasilannya sebagai ukuran di dalam menuntut anaknya. Ketika ukuran dan ambisi orang tua yang dominan kepada kemampuan anak yang memiliki batas kemampuannya akan menjadi hari-hari yang menyengsarakan antara anak dan orang tua. Terjadi konflik berkepanjangan di rumah, ortu merasa benar, anak juga merasa benar sehingga tidak diperoleh titik temu
Orang tua merasa tuntutan kepada anaknya adalah hal wajar yang harus dipenuhi oleh anak dengan berbagai indikator keberhasilannya. Indikator yang didasari penglihatan dari berbagai sumber lingkungan dan media yang ada. Perlu keseimbangan antara kemampuan anak dan tuntutan orang tua agar si anak tidak mengalami depresi dalam menjalani kehidupannya.
Tuntutan berdasarkan keberhasilan anaknya orang lain tanpa dilihat kadar kemampuan si anak. Kadang si anak kandung justru menjadi bahan kekurangan yang berat karena dibandingkan anaknya orang lain yang kebetulan memiliki kelebihan di atas anaknya sendiri.
Terjadi ujaran-ujaran yang tanpa sengaja menjatuhkan kepribadian anak. Hampir setiap hari anak mengalami kejadian yang kurang mengenakkan karena anaknya sendiri selalu dibandingkan dengan anak yang lain.
Posisi kalah terhadap anaknya setiap hari tanpa disadari akan menjadi beban mental yang berat ketika dia bertambah umur dan bertambah dewasa sampai berkeluarga. Anak akan terus mengalami trauma yang sulit untuk dihilangkan karena sudah masuk otak bawah sadarnya.
Untuk menikmati hasratnya para orang tua banyak yang membuat jadwal kegiatan ugal-ugalan bagi anaknya agar menguasai berbagai macam bidang. Jadwal mulai pagi sampai malam ditata sedemikian rupa baik melalui kegiatan di sekolah atau kegiatan berbagai macam les harus di ikuti oleh anaknya.
Menjaga Asa Superman Kecil
Superman kecil yang dinobatkan sendiri oleh orang tuanya dengan berbagai macam tuntutan tersebut menjadikan anak ada yang tertekan tapi itu tidak disadari oleh orang tuanya. Superman kecil harus mengikuti semua keinginan orang tua agar menjadi anak yang diharapkan melebihi ap yang dikuasainya sekarang bahkan melebihi ap yang dicapai anaknya orang lain.
Pola ketidaksadaran dan ketidaksabaran orang tua yang tanpa mengukur kemampuan anak ini bisa menjadi bumerang yang sangat berat bagi perkembangan Psikis anak dalam jangka panjang.
Motivasi itu sangat penting tetapi cara memotivasi itu lebih penting dikuasai oleh orang tua agar Asa Superman Kecil bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya dengan menghindari kalimat-kalimat yang kurang diterima anak.
Penerimaan informasi yang positif pada anak-anak akan dikelola sedemikian rupa di otak sehingga bisa membentuk cabang-cabang dendrit sebagai tambahan ilmu yang bisa menjadi long therm memory bagi perkembangan kemampuan berkemajuan.
Setiap orang tua pasti ingin anaknya berhasil dengan baik untuk bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Keberhasilan itu sekarang ini dinilai dengan kedudukan dan materi yang dikumpulkan menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi.
Kapitalisasi ini sementara menjadi salah satu indikator yang terlihat mata dan menjadi kejaran untuk bisa dianggap kesempurnaan.
*Menakar Kemampuan Anak dengan Kesungguhan Orang Tua* dalam rangka menuju keberhasilan bersama mencapai tujuan kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Keberhasilan paripurna ini akan menjadi kebanggaan berkepanjangan bagi segenap orang tua.
Sambil terus berdoa agar Alloh SWT memberikan ketenangan hati ketika mendidik Superman kecil dalam meraih harapan terbaiknya mengarungi dunia menuju akhirat dengan bahagia. Doa Agar Hati Tenang, Mohon Ketenangan Hati
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ
Allohumma Inni As Aluka Nafsaan Bika Muthma-Innah, Tu’Minu Biliqoo-Ika Watardhoo Bi Qodhooika Wataqna’U Bi’Athooika
Artinya :
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepadaMu, yang yakin akan bertemu denganMu, yang ridha dengan ketetapanMu, dan yang merasa cukup dengan pemberianMu.