Published On: 7 November 2024Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

Kepala BBPMP Jawa Tengah Dorong Peningkatan Standar Pelayanan Pendidikan Lewat Roadmap 2025-2045

Solo – – Kepala BBPMP Jawa Tengah, Dr. Nugraheni Triastuti, SE, M.Si., menjelaskan pentingnya peningkatan layanan pendidikan di Jawa Tengah. Hal itu disampaikan dalam acara penyusunan Roadmap Pendidikan Jawa Tengah 2025-2045, bertempat di Hotel Syariah Solo pada Rabu (6/11/2024). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini melibatkan berbagai instansi, seperti Bappeda Jawa Tengah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenag, Cabdin, BKD, Inspektorat, BBPMP Jawa Tengah.

Dalam paparan, Dr. Nugraheni menyqmpaikan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mengalami peningkatan dari tahun 2023 ke 2024. Ia menjelaskan, pada tahun 2023 masih terdapat dua kabupaten yang belum mencapai SPM, namun pada 2024 semua kabupaten/kota di Jawa Tengah telah memenuhi standar tersebut. “Ini adalah kemajuan yang patut diapresiasi, namun pekerjaan belum selesai. Peningkatan SPM menjadi fondasi penting menuju pendidikan yang berkualitas dan merata,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dr. Nugraheni menekankan perlunya peningkatan akses pendidikan inklusif bagi anak penyandang disabilitas. Ia menyebutkan bahwa angka partisipasi anak disabilitas baru mencapai 56,7% pada tahun 2023, meskipun sudah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Menurutnya, banyak kabupaten/kota yang telah membentuk unit pelayanan disabilitas, namun kerjasama lintas sektor antara pemerintah provinsi dan daerah harus terus diperkuat agar layanan pendidikan bagi anak disabilitas semakin optimal.

“Peningkatan akses dan mutu layanan pendidikan bukanlah tugas mudah, terlebih dengan masih rendahnya angka rata-rata lama sekolah di Jawa Tengah, yang baru sekitar 8 tahun. Ini menempatkan Jawa Tengah di urutan kelima dari bawah secara nasional, menunjukkan banyak anak yang belum menyelesaikan pendidikan dasar maupun menengah,” jelasnya.

Selain itu, Dr. Nugraheni mengungkapkan pentingnya mengatasi kekurangan guru, yang hingga kini memaksa kelas-kelas bergabung untuk memaksimalkan sumber daya. Menurutnya, optimalisasi ruang dan peningkatan daya tampung sekolah perlu mendapat perhatian serius agar anak-anak di usia pendidikan dasar dapat menikmati layanan pendidikan secara memadai.

Ia juga mentambahkan data terkait anak putus sekolah dan anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Dengan kolaborasi bersama, BBPMP berharap dapat bekerja sama dengan para kepala daerah untuk melakukan intervensi langsung berdasarkan data pribadi anak-anak tersebut, agar dapat kembali bersekolah dan mencapai potensi penuh mereka.

“Harapan kami, Roadmap nantinya dapat menjadi acuan bagi semua pihak dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Tengah, sehingga setiap anak dapat mengakses pendidikan yang layak dan berkualitas,” pungkas Dr. Nugraheni, dengan optimisme bahwa rencana yang terstruktur ini akan membawa perubahan positif yang berkelanjutan bagi pencapaian Generasi Emas 2045 di Jawa Tengah.