Published On: 1 June 2023Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

Foto: Bupati Sragen, dr. Kusdinar untung Sukowati, Kepala BBPMP Jateng, Nugraheni Triastuti, SE,.M.Si bersama para pengurus MKKS SMP Se-Provinsi Jateng.

Sragen – – VUCA world ? VUCA adalah singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Istilah ini diciptakan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus, dua orang pakar ilmu bisnis dan kepemimpinan dari Amerika. Dunia VUCA artinya dunia yang kita hidupi sekarang, dimana perubahan sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol, dan kebenaran serta realitas menjadi sangat subyektif. Perkembangan teknologi dan informasi menjadi salah satu pengaruh terbesar dari perubahan ini.

Hal itu yang disampaikan oleh Kepala BBBMP Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti saat memberikan pengarahan pada acara Temu Ilmiah MKKS SMP se Solo Raya dengan Tema Kepemimpinan Kepala Sekolah Adaptif di Era VUCA dan Pengukuhan Pengurus MKKS SMP se Provinsi Jawa Tengah yang diadakan di gedung sasana Manggala Sukawati Sragen pada tanggal 31 Mei 2023.

Nugraheni mengatakan Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.

“Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran, pada implementasi di satuan pendidikan, Kami mengajak kepada semua yang hadir untuk berkontribusi karena peran Bapak/Ibu sebagai pengurus MKKS dan Kepala Sekolah di satuan pendidikan sangat besar pengaruhnya. Untuk itu kami titip agar Bapak/Ibu mendorong para guru memanfaatkan PMM”. Pesannya.

Bila kita melihat VUCA singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Maka antara VUCA dan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), PMM (Platform Merdeka Mengajar), PBD ( Perencanaan Berbasis Data) dari Kemendikbudristek yang harus diimplementasikan di satuan pendidikan.

“Jawaban dari VUCA di satuan pendidikan adalah IKM, PMM, PBD yang merupakan satu kesatuan, saling melengkapi dan itu adalah jawaban dari kebutuhan percepatan teknologi seperti buka di atas. Untuk itu kami berpesan kepada Bapak/Ibu pengurus MKKS agar memanfaatkan dan mengerjakan seluruh topik dalam PMM sampai unggah aksi nyata”. Pesannya lagi.

Nugraheni menambahkan bahwa  dalam pengimplementasian Kurikulum Merdeka,  diperlukan adanya sebuah komunitas atau kelompok-kelompok yang terdiri dari pendidik untuk saling bertukar inspirasi dan juga ide dalam pembelajaran. Untuk itulah Komunitas Belajar hadir MKKS ini adalah salah satu komunitas belajar yang bisa mengimplementasikan di satuan pendidikan.

*Kami berharap pada Komunitas Belajar di satuan pendidikan dikendalikan oleh kepala sekolah, yaitu: guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran melalui interaksi secara rutin dalam wadah di mana mereka berpartisipasi aktif sehingga mereka perlu terus didorong dan di supervisi oleh Kepala Sekolah dalam memanfaatkan PMM dan PBD”. Harapnya.

Pada implementasi Kurikulum Merdeka, Komunitas Belajar mendukung guru, tenaga kependidikan dan pendidik lainnya untuk dapat mendiskusikan dan menyelesaikan berbagai masalah pembelajaran yang dihadapi saat implementasi Kurikulum Merdeka.

Penulis: Syaifulloh/Editor: TartibS, Yeni E