Published On: 16 July 2019Categories: Berita, Headline
capacity building
Capacity Building Instruktur VCT, LPMP Jateng, 13-14 Juli 2019 (foto: Doni)

SRONDOL KULON, LPMP JATENG – Sekitar dua ratus lima puluh guru dan tenaga kependidikan lintas jenjang se-Jateng-DIY, Sabtu (13/07) memadati ruang aula utama LPMP Jateng. Komunitas Virtual Coordinator Indonesia (VCI Community) didukung oleh SEAMEO, LPMP Jawa Tengah, dan Kemdikbud menggelar acara Seminar Nasional Pendidikan 4.0 dan Capacity Building Instruktur VCT (Virtual Coordinator Training) yang berlangsung selama dua hari.

jumeri
Jumeri, M.Si, Kadisdikbud Jawa Tengah saat mewakili Gubernur memberikan sambutan. (foto: Abi)
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri, STP, M.Si, mewakili Gubernur Jawa Tengah dan dihadiri Kepala LPMP Jawa Tengah, Drs. Harmanto, M.Si. Sebagai pemateri utama adalah pejabat Sekjen Kemdikbud yang juga Koordinator 7 SEAMEO Centres Indonesia, Dr. Gatot Hari Priowirjanto. Dalam sambutannya, Kadisdikbud mengatakan bahwa peningkatan kemampuan guru melalui pelatihan virtual dan bersifat zonasi memang menjadi solusi karena efektif dan memangkas banyak biaya. “Tolong beri kami data 1.500 nama guru-guru yang telah lulus sebagai Virtual Coordinator lengkap dengan jenjangnya agar dapat kami sinergikan dengan pelatihan-pelatihan yang akan diselenggarakan nanti bersama MGMP dan KKG. Sebab, jika hanya pelatihan dengan pendekatan konvensional, setidaknya ada 3 juta jam guru yang hilang perpekan ketika guru berangkat pelatihan.” kata Jumeri disambut tepuk tangan hadirin.
krisantus
Krisantus Ardy Barata, Korwil VCT Jateng-DIY (foto: Abi)
Sebelumnya, Krisantus Ardy Barata, S.Pd, Korwil VCT Jateng-DIY yang juga guru SMP Maria Mediatrix melaporkan, setidaknya ada 1.500 guru se-Jateng-DIY yang telah lulus dalam pelatihan Virtual Coordinator Training sejak Batch 1 hingga Batch 4 yang terselenggara dalam setengah tahun ini. Khusus Batch 4, yang berakhir 30 Juni 2019 lalu, Jateng-DIY menorehkan prestasi sebagai region dengan persentase lulusan terbanyak di Indonesia, yaitu 63 % atau sekitar 827 orang. “Untuk mempersiapkan VCT Batch 5 yang sekarang sedang masa pendaftaran, kami bekali para calon instrukturnya dengan Capacity Building ini agar nanti dapat lebih percaya diri saat mendampingi para peserta”, ujarnya.
Harmanto
Drs. Harmanto, M.Si, Kepala LPMP Jawa Tengah saat memberikan sambutan tuan rumah. (foto: Abi)
Kepala LPMP Jawa tengah menyambut baik kegiatan ini dan siap memberikan dukungan yang diberikan. “Di Era pendidikan 4.0 ini, bahkan sudah menuju 5.0, kita perlu menggunakan cara-cara baru berbasis teknologi. Penggunaan sarana TIK seperti Vicon sebagai sarana melatih guru dapat menghemat uang negara secara signifikan. Perpaduan luring dan daring, saya kira menjadi solusi pelatihan guru masa depan” tegasnya. Dalam daftar lulusan VCT, selain guru dan tenaga kependidikan, juga ada widyaiswara dan PTP dari LPMP dan P4TK, termasuk pengawas yang bertugas di beberapa dinas pendidikan.
15 pj dan pak Gatot
Gatot Hari Priowirjanto bersama 15 PJ VCT Wilayah Jateng-DIY (foto : Anti Uki)
“Selalu ada hal baru dalam pelatihan VCT di setiap batchnya. Jika di Batch 4, tambahan kompetensi peserta adalah pemanfaatan QRCode, maka di Batch 5 ini, tambahannya adalah bagaimana kita menggunakan Speech to Text dan Text to Speech sebagai media yang powerfull membantu kita menulis dan membaca. Salah satu pengembangnya malah berasal dari LPMP Jateng, dan saya juga dulu belajar ini dari beliau. Saya juga menantang teman-teman Jateng-DIY ini untuk mempelajari dan menguasai Virtual Reality dan Augmented Reality. Keduanya akan menjadi media pembelajaran yang menarik bagi siswa di masa depan”, kata Gatot Hari Priowirjanto saat menjelaskan kompetensi tambahan untuk VCT Batch 5 yang rencananya akan diselenggarakan di awal bulan Agustus.
instruktur vct
Para instruktur VCT Batch 4 menerima sertifikat dari Seameo Seamolec (foto: Abi)
Pada kesempatan ini, diserahkan secara simbolis sertifikat SEAMEO skala internasional untuk para peserta (40 JP), instruktur (60 JP), dan 15 penanggung jawab wilayah VCT. Momen yang mengharukan adalah ketika Gatot menyerahkan sertifikat kepada istri (alm) Sartono di atas panggung. (Alm) Sartono adalah peserta VCT Btch 4 asal Surakarta yang berhasil lulus dan menciptakan jingle VCT. Lagu itu diperdengarkan kepada para hadirin dan ditetapkan menjadi lagu VCT. Dengan suara terbata-bata, Gatot menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada (alm) Sartono. “Beliau adalah inspirator bagi kita semua”, ujarnya.
istri alm Sartono
Penyerahan sertifikat VCT Batch 4 kepada (Alm.) Sartono yang diwakili oleh istri beliau (foto: Abi)
Selain seminar pendidikan, peserta Capacity Building Instruktur VCT ini juga membawa makanan khas daerah masing-masing, sehingga selain sebagai media pembekalan, juga sebagai media silaturahmi dan festival jajanan/kuliner nusantara. “Peserta Semnas dan Capacity Building ini diprioritaskan menjadi instruktur VCT Batch 5. Semua informasi tentang VCT dapat diakses di laman http://vci.or.id. Laman itu menjadi rumah bersama para instruktur dan peserta VCT. Kami menamai komunitas itu sebagai VCI Community” kata Doni Riadi, ketua panitia acara yang juga guru SD Alam Ar-Ridho ini sesaat setelah dilantik menjadi Koordinator Daerah VCT bersama Masruhan Mufids, dari SMKN 7 Semarang. Salah satu peserta, Erni Ayda, guru SMPN 3 Banyubiru saat mewakili peserta dalam sesi Feedback, menyatakan bahwa dirinya sangat bersyukur dan beruntung bisa hadir di tengah-tengah acara ini, berkumpul bersama guru-guru hebat dan merasa menjadi lebih bersemangat. “Saya awalnya ragu dan tidak yakin bisa, karena saya bukan orang IT, tapi berkat bimbingan instruktur yang super duper pinter dan sabar, akhirnya saya bisa menuntaskan tugas. Terima kasih para instruktur”, katanya terharu. Acara diakhiri dengan pembacaan puisi oleh Harsiana Wardhani (Penanggung Jawab wilayah 78.11 Yogyakarta) yang membacakan puisi karyanya berjudul “Tentang Rindu”. Berikut ini petikan puisinya:
Tentang Rindu Rindu bukan hanya tentang masa lalu Tapi ternyata, ada rindu tentang rasa yang lain. Rasa yang meluap dalam hati, yang membuat diri tertantang untuk mendapatkannya. Lalu hati disiapkan Untuk diikat, diisi, dan dilukis dengan warna yang berbeda. Ini bukan tentang ambisi … bukan! Bukan tentang kekayaan waktu Bukan pula tentang sisa energi yang berlebih Atau bahkan bukan tentang hidup yang belum bahagia. Ini adalah tentang rasa … Rasa dimana diri ini hadirnya dinanti Diri ini dibutuhkan Oleh orang lain. Dan nantinya Akan mampu menangkap rona-rona bahagia mereka … Di saat itulah, Hati tertunduk syukur “Hidupku ternyata bermanfaat”
(abi)