SEMARANG – Hari Pendidikan Nasional tahun 2018 ini diperingati di LPMP Jawa Tengah dengan cara yang lain daripada yang lain. Seusai upacara pada pagi hari seluruh karyawan LPMP Jawa Tengah diminta untuk berkumpul di aula H.
Pada momen peringatan hari bersejarah itu LPMP Jawa Tengah khusus melakukan kegiatan penanaman nilai-nilai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Nilai-nilai itu ada tujuh buah yang meliputi integritas, kreatif inovatif, inisiatif pembelajar, meritocracy, aktif, dan tanpa pamrih.
Dalam sambutan pembukaan, kepala LPMP Jawa Tengah Harmanto mengingatkan bahwa tanggal 2 Mei adalah hari paling penting bagi orang-orang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maka sudah selayaknya hari yang penuh makna itu diperingati dengan cara-cara yang positif dan implementatif terhadap nilai-nilai yang ada.
Kegiatan dimulai dengan pemaparan ketujuh nilai oleh Slamet Trihartanto dan Suminarsih, kemudian dilanjutkan dengan penanaman nilai-nilai tersebut secara lebih mendalam dengan melalui pembuatan kolase. Bahan baku kolase berupa kertas koran yang berisi berita berita dan gambar yang bisa dijadikan bahan untuk ditempelkan dan diberi makna di dalam kolase. Kegiatan ini dipandu oleh Sri Hartati dan Mampuono. Para narasumber adalah widyaiswara LPMP Jawa Tengah.
Para peserta yang terdiri dari seluruh karyawan LPMP Jawa Tengah dikelompokkan secara acak dengan menggunakan permainan gerak dan lagu. Setiap kelompok harus heterogen. Anggotanya harus berasal dari seksi-seksi yang berbeda dan juga terdiri dari jenis kelamin yang berbeda. Kelompok juga bisa terdiri dari pejabat dan staf tanpa membedakan status.
Setiap kelompok diberi nama sesuai dengan nama tujuh nilai dan masing-masing diberi waktu 30 menit untuk menyelesaikan kolase dengan mengintegrasikan minimal tiga dari tujuh nilai tersebut. Kelompok yang paling bagus akan diberi reward. Dewan juri terdiri dari Mulyadi HP, Arju Rahmanto, dan Nugraheni Triastuti.
Dewan juri menilai implementasi tujuh nilai tersebut di dalam tim ketika mengerjakan tugas pembuatan kolase. Setelah waktu 30 menit habis, dua tim yang tercepat menyelesaikan tugas diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan peserta. Pada saat pengumpulan kolase, setiap tim juga harus menampilkan yel-yel yang paling kreatif dan menarik dari timnya.
Hampir semua kolase yang dibuat sangat menarik dan kreatif. Yang membedakan adalah proses pembuatannya. Kekompakan tim, intensitas kerjasama, dan kreativitas yel yang dibuat rupanya selisihnya cukup ketat antara tim satu dengan yang lain. Namun pada akhirnya juri harus memberikan ranking untuk penilaian.
Tim juri memilih tim Pembelajar sebagai tim dengan nilai tertinggi disusul oleh tim-tim yang lain. Pada akhir sesi semua tim diminta menuju ke depan untuk mendapatkan reward masing-masing. Penyerahan dilakukan oleh kepala bagian umum sebagai penanggung jawab kegiatan tersebut.
MRT- Ditulis dengan metode #menemubaling.