Published On: 1 March 2017Categories: Headline

Penerima Anugerah Insan Pendidikan Terpuji berfoto dengan Kepala LPMP Jawa Tengah, Asisten I Gubernur Jawa Tengah bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

 

LPMP Jawa Tengah kembali memberikan penghormatan kepada pegiat pendidikan di Jawa Tengah melalui Anugerah Insan Pendidikan Terpuji Tahun 2017. Penganugerahan dilaksanakan pada hari Selasa, 28 Februari 2017, bersamaan dengan pembukaan Rapat Koordinasi Terpadu Penjaminan Mutu Pendidikan dengan Pemerintah. Pada rakor yang bertemakan “ Optimalisasi Sinergitas Peran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan yang Merata dan Berkeadilan” ini, Anugerah Insan Pendidikan Terpuji diserahkan kepada tiga insan pendidikan yang dianggap telah memberikan sumbangsih luar biasa terhadap pendidikan dan kemanusiaan di daerahnya.

 

Anugerah insan terpuji yang diberikan setiap tahun ini merupakan sebuah bentuk apresiasi dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Tengah kepada mereka yang memiliki sikap dan tindakan terpuji, serta mampu menginspirasi masyarakat di daerahnya untuk selalu berpikiran maju. Kesungguhan dalam bekerja, semangat berbagi kepada sesama, kegigihan dalam memperjuangkan hak sesama, keikhlasan dalam mengorbankan hidupnya demi kemanusiaan, keteladanan yang mereka berikan terhadap masyarakat dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan dunia pendidikan adalah berbagai alasan yang diambil oleh LPMP Jateng untuk menganugerahkan penghargaan ini.

Tahun ini Anugerah Insan Pendidikan Terpuji diberikan kepada tiga orang pegiat pendidikan dan kemanusiaan yang tanpa kenal lelah selalu berusaha meningkatkan mutu pendidikan dan mutu kehidupan di wilayahnya masing-masing. Insan Pendidikan Terpuji Jawa Tengah tahun 2017 terdiri atas Utiyah, Zainal Arifin, S.IP., dan Mustaghfirin, S.Pd.

Utiyah

 

Utiyah adalah seorang guru Pendidikan Agama Islam di sebuah SD Negeri di desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Utiyah yang seorang pendidik sejati ini, dianugerahi sebagai Insan Pendidikan Terpuji karena dedikasi dan kepeduliannya di bidang sosial kemanusiaan. 

Suasana rumah perawatan bagi penderita gangguan jiwa milik Utiyah

 

Utiyah adalah sosok langka yang tiada bandingnya. Dengan penuh keikhlasan, Utiyah mengabdikan hidupnya untuk merawat orang-orang dengan gangguan kejiwaan. Sedikitnya ada 147 orang dengan gangguan jiwa yang mondok di rumahnya. Di bawah naungan yayasan Zikrul Ghofilin, Utiyah memanfaatkan rumahnya demi melindungi orang-orang dengan gangguan jiwa dari derasnya hujan dan dinginnya angin malam. Bahkan Utiyah berharap di rumahnya yang sejuk mereka akan menemukan kedamaian dan kesembuhan.

Zainal Arifin, S.IP.

 

Zainal Arifin, S.IP, dianugerahi sebagai Insan Pendidikan Terpuji karena dedikasi dan komitmennya yang tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Zaenal Arifin yang seorang bupati ini telah mencanangkan program sekolah unggul untuk jengang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan di Magelang, kabupaten yang dipimpinnya. Terdapat 21 Sekolah Dasar, 8 Sekolah Menengah Pertama, 2 SMA dan 2 SMK yang disiapkan menjadi sekolah unggul.

Suasan Showcase Sekolah Unggul Kabupaten Magelang dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah dengan disaksikan oleh Bupati Magelang dan Kepala LPMP Jawa Tengah dan jajarannya

 

Dengan program sekolah unggul ini, beliau berharap mutu pendidikan di Kabupaten Magelang dapat meningkat secara signifikan melampaui mutu pendidikan di daerah maju lainnya. Jika selama ini anak-anak cerdas dari kabupaten Magelang lebih tertarik untuk bersekolah di daerah lain bahkan mencetak prestasi di sana, maka dengan program sekolah unggul diharapkan anak-anak cerdas Kab. Magelang akan bersekolah di Kab. Magelang dan mencetak prestasi untuk Kab. Magelang.

Mustaghfirin, S.Pd.

Mustaghfirin, S.Pd. adalah seorang pendidik berdedikasi dari sebuah daerah pelosok bernama Bawang di Kabupaten Batang. Beliau adalah kepala SMP Negeri 4 Bawang yang memimpin 15 pendidik dan tenaga kependidikan yang semuanya adalah wiyata bhakti. Artinya, beliau harus selalu mengatur strategi agar anak buahnya tetap bersemangat dalam bekerja di tengah-tengah kenyataan akan kecilnya gaji yang diterima.

 

Dengan kesabaran dan keikhlasannya sang kepala sekolah ini berupaya meningkatkan mutu pendidikan di SMP yang dipimpinnya. Bagaimana tidak, SMP yang baru berdiri beberapa tahun itu terletak di daerah yang sangat terpencil. Untuk mencapainya beliau dan guru-gurunya harus menempuh 7 km di jalan yang rusak. Jika hujan turun, tanah yang dilaluinya menjadi becek dan sulit untuk dilalui.

 

Kondisi jalan menuju SMP 4 Bawang yang rusak dan berbukit (Foto oleh: www.batangupdate.com)