Published On: 30 April 2020Categories: Artikel Populer, Headline

Guru merupakan salah satu stakeholder unit layanan terpadu (ULT) LPMP Jawa Tengah yang paling sering mengajukan layanan mengenai permasalahan administrasi karena menjadi guru bukan hanya soal profesi, pengabdian maupun tanggung jawab tapi dibalik itu seorang guru juga harus menyelesaikan dan melengkapi administrasi yang terkadang guru harus ke dinas pendidikan setempat atau bahkan ke LPMP Jawa Tengah. Hal tersebut tentunya sangat memakan waktu dan tenaga selain itu juga guru harus meninggalkan anak didik yang berdampak pada tidak efektifnya kegiatan belajar mengajar dikelas. Terlebih untuk para guru yang berada jauh dari perkotaan.

Jawa Tengah memiliki 24.959 sekolah yang tersebar di 35 kabupaten/kota dari berbagai jenjang, mulai dari SD, SMP, SMA dan SMK dengan jumlah 320.524 pendidik dan tenaga kependidikan.

Jika layanan hanya dilakukan  disalah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) misalnya LPMP Jawa Tengah tentu hasilnya tidak akan efisien, karena itu terbentuklah simpadu dikbud jateng sehingga para stakeholder tidak harus datang ke LPMP Jawa Tengah untuk mendapatkan pelayanan karena sudah terkoneksi dengan Dinas Pendidikan di 35 kabupaten/kota, 8 UPT kemdikbud yang ada di Jawa Tengah dan Badan Akreditasi Nasional (S/M).

Simpadu dikbud jateng tercipta karena adanya ULT LPMP Jawa tengah, ULT LPMP Jawa Tengah sendiri merupakan kepanjangan tangan dari ULT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Dan layanan simpadu dikbud melayani seluruh layanan Kemdikbud yang berada di Provinsi Jawa Tengah, diantaranya:

  • Konsultasi tentang penjaminan mutu pendidikan
  • Pendidikan Profesi Guru
  • Penilaian Angka kredit
  • Akreditasi sekolah
  • Nuptk
  • Layanan lainnya (Bahasa, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, Multimedia, Kepala Sekolah, Borobudur, Sangiran, Cagar Budaya)

Simpadu dikbud jateng diprakarsai oleh LPMP Jawa Tengah karena LPMP Jawa Tengah ditunjuk sebagai ULT yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Simpadu dikbud jateng juga telah diakses lebih dari lima belas ribu pengguna di Jawa Tengah sejak pertama kali launching pada bulan Mei 2019 dan terus bertambah sampai saat ini.

Simpadu dikbud jateng secara teknis memiliki 2 tim yaitu tim front office dan tim back office. Tim front office melayani secara langsung para stakeholder yang membutuhkan pelayanan dengan tatap muka, sedangkan tim back office membantu dan mendukung tim front office jika ada aduan yang tidak bisa terselesaikan secara langsung. Tim back office tidak bertatap muka dengan para stakeholder dan memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu karena memiliki aplikasi berbasis android yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun.

Para gurupun dengan adanya simpadu dikbud jateng tidak perlu lagi harus datang ke dinas pendidikan setempat maupun LPMP Jawa Tengah untuk mendapatkan pelayanan. Mereka cukup mengakses melalui smartphone sudah bisa mendapatkan informasi, mengajukan pertanyaan, membuat aduan dan mengakses layanan-layanan lainnya tanpa harus meninggalkan ruang kelas, dan mengeluarkan biaya serta tenaga.

 
link youtube : Simpadu Dikbud Jateng