Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Inovasi dikembangkan LPMP Jawa Tengah dalam rangka membantu satuan pendidikan di Provinsi Jawa Tengah dalam pemenuhan dan peningkatan standar mutu pendidikan.
SEMARANG – pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang wajib dipenuhi oleh satuan pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan. Standar nasional pendidikan sendiri adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia. Standar nasional pendidikan tersebut terdiri dari standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, dan standar pengelolaan.
Kewajiban pemenuhan SNP pada satuan pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara Pemerintah Pusat (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan. LPMP sendiri adalah unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mempunyai tugas dan fungsi menjamin mutu pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Sesuai hasil audit mutu pendidikan yang dilakukan LPMP Jawa Tengah pada tahun 2019, baru 8.970 (36,27%) dari total 24.731 sekolah yang berhasil mencapai SNP. Untuk membantu satuan pendidikan dan pemerintah daerah dalam meningkatkan jumlah sekolah yang mencapai SNP, LPMP Jawa Tengah mengembangkan inovasi. Inovasi yang dikembangkan berfokus pada 1) stakeholder, yaitu sekolah dan pemerintah daerah dan 2) kualitas layanan, yaitu menyentuh seluruh stakeholder dengan kualitas layanan yang sama tanpa diskriminasi. LPMP Jawa Tengah mengembangkan lima inovasi, yaitu QA Model, SPMI go, SIMPADU DIKBUD, Quick Respon, dan LenTera.
QA Model
Merupakan model penjaminan mutu pendidikan yang dikembangkan LPMP Jawa Tengah untuk mewujudkan satuan pendidikan yang ber standar nasional pendidikan. Inovasi ini dikembangkan sejak tahun 2016 dan berhasil diimplementasikan ke semua sekolah di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019. Manfaat yang diperoleh dari inovasi ini antara lain mempermudah satuan pendidikan dalam menerapkan SNP, mempermudah pengawas dalam pembinaan SNP di satuan pendidikan, mempermudah pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan dan efisiensi anggaran.
Inovasi QA model telah digunakan oleh 24.779 Instansi dan 322.406 orang, dengan rincian 13 cabang dinas provinsi, 35 dinas pendidikan Kab/Kota, 24.731 sekolah, 2.238 pengawas, 23.102 kepala sekolah dan 297.067 guru. Selain itu, QA model juga telah dijadikan rujukan LPMP lain dalam melaksanakan penjaminan mutu pendidikan diwilayahnya.
SPMI Go
Merupakan aplikasi berbasis android dan website untuk memudahkan sekolah satuan pendidikan dalam menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) secara efektif dan efisien. Manfaat yang diperoleh antara lain mempermudah dan mempercepat sekolah dalam penerapan SPMI, sarana komunikasi dan diskusi antar sekolah, membantu sekolah dalam pemenuhan SNP, dan efisiensi anggaran. Aplikasi ini juga terintegrasi dengan SIMPADU DIKBUD.
SIMPADU DIKBUD (ult.lpmpjateng.go.id)
Adalah sistem layanan terpadu yang melibatkan pemerintah daerah dan UPT Kemendikbud lain yang Jawa Tengah dalam rangka mempermudah dan mempercepat masyarakat memperoleh layanan. Keunggulan inovasi ini antara lain mempermudah akses dan mempersingkat alur layanan, semakin banyak jumlah masalah terpecahkan semakin banyak, waktu pelayanan yang tidak terbatas, kolaborasi pelayanan dalam satu tautan, efisiensi anggaran.
Sampai dengan Mei 2020 ada sebanyak 18.677 orang yang menggunakan inovasi ini. Adapun tingkat kepuasan penguna mencapai 99% sangat puas dan 1% puas, cukup, kurang. Layanan yang disediakan pada inovasi ini antara lain penjaminan mutu pendidikan, penilaian angka kredit, NUPTK, raport mutu, pendidikan profesi guru, akreditasi sekolah, sertifikasi, layanan lain (cagar budaya, budaya, pengawas, kepala sekolah, PAUD, Dikmas)
Quick Respon
Adalah respon yang dilakukan LPMP Jawa Tengah di situasi yang tidak terduga (pandemik Covid 19). Respon ini diawali dengan dilakukannya survey kepada sekolah, pengawas, guru, orang tua siswa, dan siswa untuk menentukan kebutuhan pembelajaran jarak jauh yang tepat. Inovasi quick respon dilakukan dengan metode webinar dengan materi sesuai dengan kebutuhan. Ada sebanyak 11.736 orang yang memperoleh layanan inovasi ini mulai dari guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.
LenTera (Layanan Elektronik Terpadu)
Bertujuan mempermudah dan mempercepat pelayanan dalam pelaksanaan kegiatan baik untuk internal LPMP maupun ekternal. Layanan yang diberikan antara lain pelayanan surat tugas, pengajuan cuti, keuangan, inventarisasi BMN.
Inovasi-inovasi yang dikembangkan telah banyak memberikan dampak kebaikan baik secara ekternal mapun internal. Dampak eksternal yang diperoleh antara lain meningkatnya mutu pendidikan, yaitu semakin banyaknya satuan pendidikan yang mencapai SNP, meningkatnya pelayanan prima kepada stakedolder, yaitu semakin meningkatnya tingkat kepuasan layanan, dan meningkatnya perbaikan tata kelola kelembagaan. (Imron Masyhadi, 28/6/2020)