Published On: 6 November 2024Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

Inovasi Digitalisasi Pendidikan SMPN 2 Kota Salatiga dengan LMS: Dorong Efisiensi, Pembelajaran Aktif, dan Keterlibatan Siswa

Kota Salatiga – – SMP Negeri 2 Kota Salatiga terus menunjukkan komitmen tinggi dalam inovasi digitalisasi pendidikan melalui penerapan Learning Management System (LMS) yang mendukung pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sistem ini pertama kali diperkenalkan saat pandemi COVID-19, yang saat itu memaksa semua sekolah beralih ke pembelajaran daring.

Kepala Sekolah SMPN 2 Salatiga, Mujiati, mengungkapkan bahwa LMS tersebut membantu sekolah beradaptasi cepat saat itu. Selain mempermudah proses belajar, LMS juga menghemat anggaran sekolah hingga puluhan juta rupiah dalam penyelenggaraan ujian, serta mengurangi ketergantungan pada kertas.

“Sejak awal, kami melihat banyak manfaat dari LMS, baik secara akademik maupun efisiensi biaya. Dengan sistem ini, kami tak perlu lagi mencetak soal ujian, dan dapat mengalokasikan anggaran untuk perangkat bagi siswa yang memerlukan. Hasilnya sangat positif; anak-anak tetap bisa mengikuti pembelajaran dengan baik tanpa beban biaya tambahan,” ungkap Mujiati.

Mujiati, juga menyampaikan rasa bangganya atas kemajuan yang dicapai sekolah. “Pencapaian ini adalah hasil kerja keras dan komitmen bersama seluruh elemen sekolah, dari guru, siswa, hingga orang tua. Kami berharap semangat inovasi ini dapat terus berkembang, menjadikan teknologi sebagai sarana yang efektif dalam mendukung kualitas pendidikan di SMPN 2 Kota Salatiga,” kata Mujiati

Sebagai perancang LMS, Eka Satria menjelaskan lebih lanjut bahwa LMS ini dirancang secara fleksibel agar mampu menyesuaikan kebutuhan khusus dari siswa dan guru. LMS dilengkapi berbagai fitur, termasuk forum diskusi, latihan kuis interaktif, dan pelacakan aktivitas ujian untuk mencegah kecurangan. “Di dalam LMS ini, kami tambahkan fitur-fitur microlearning, evaluasi mandiri, serta umpan balik langsung dari guru. Tujuannya agar siswa bisa belajar lebih mandiri namun tetap dalam pantauan guru, sehingga proses belajar menjadi lebih adaptif dan responsif,” papar Eka.

Kristinawati, guru Matematika di SMPN 2 Salatiga, menilai bahwa LMS sangat membantu dalam mendorong partisipasi aktif siswa. “Dengan LMS, siswa jadi lebih berani menyampaikan pendapat dan melakukan refleksi atas materi yang mereka pelajari. Mereka juga bisa mengulang materi kapan saja melalui modul dan video pembelajaran yang ada, sehingga mereka bisa mengembangkan pemahaman matematika secara bertahap,” ujar Kristiani.

Agustin, guru Pendidikan Agama Kristen di SMPN 2 Salatiga, mengungkapkan bahwa LMS ini juga meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran agama. “LMS memungkinkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam forum diskusi yang ada, serta menyampaikan pendapat mereka secara bebas. Kami bisa memberikan umpan balik positif yang membantu siswa berkembang secara personal. Mereka merasa lebih termotivasi dan senang, karena suasana belajar jadi lebih interaktif,” jelas Agustin.

Syaifulloh, Konsultan BBPMP Jawa Tengah, turut memberikan masukan dalam pengembangan LMS pada masa.memdatang. “Seperti yang disampaikan Kepala Sekolah SMPN 2 tadi, dukungan dari Keminfo yang menyediakan hosting telah memperlancar implementasi LMS di SMPN 2 Kota Salatiga. LMS ini merupakan langkah strategis untuk pendidikan masa depan. SMPN 2 Salatiga telah membuktikan bahwa inovasi digital dalam pendidikan meningkatkan efisiensi dan memperkuat kompetensi digital siswa dan guru. Kami berharap LMS ini terus dikembangkan untuk memenuhi tuntutan kurikulum dan kebutuhan teknologi agar mudah dan murah ketika di akses oleh siswa, guru dan orang tua siswa,” kata Syaifulloh.

Mujiati menambahkan bahwa pihak sekolah berkomitmen untuk terus menggunakan LMS guna memperkuat kompetensi guru dalam proses pembelajaran. “Ini adalah investasi jangka panjang yang mempersiapkan siswa menghadapi dunia digital. LMS ini terbukti efektif dalam mendukung pembelajaran berkualitas, dan para guru antusias menggunakan serta mengembangkan diri, baik melalui studi tiru maupun pelatihan rutin di sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran berbasis LMS di SMPN 2 Kota Salatiga,” Jelasnya.

Eka Satria sebagai ketua tim digitalisasi pendidikan di SMPN 2 Kota Salatiga menambahkan bahwa dengan dukungan penuh dari para guru, siswa, dan orang tua di SMPN 2 Kota Salatiga terus maju sebagai salah satu pelopor inovasi digital dalam pendidikan di Jawa Tengah. “Keberhasilan yang kita lakukan ini telah menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengintegrasikan teknologi demi meningkatkan kualitas pendidikan. Hingga saat ini, berbagai sekolah dari daerah di Jawa Tengah melakukan studi tiru digitalisasi pendidikan di SMPN 2 Kota Salatiga, dan itu yang menjadi tantangan bagi tim IT kami untuk terus menghadirkan terobosan-terobosan baru agqr terus mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan zaman,” pungkas Eka.