Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Published On: 17 December 2020Categories: Artikel Populer

Oleh : Devito Akbar Abyasmara

 

Hai, readers! Apa sih yang terlintas di benak kalian saat mendengar kata “berkarya” ? Dalam KBBI, berkarya memiliki arti yaitu mencipta. Menurut kalian, apakah negara kita tercinta ini sudah memiliki banyak karya? Seharusnya, Indonesia tidak selalu sebagai pengguna, tetapi juga sebagai pencipta. Nah, berkarya dapat dimulai dari hal kecil seperti membuat puisi, lukisan, cerita, lagu, dan hal-hal produktif lainya. Ingat, sesuatu yang besar dimulai dari hal yang kecil. Yuk, mulai sekarang kita produktif seperti brand lokal di bawah ini!

Billionare’s Project adalah salah satu brand lokal pakaian yang dikelola oleh influencer sekaligus YouTuber Arief Muhammad. Arief Muhammad memulai bisnis pakaian ini karena ia melihat pertumbuhan pasar pakaian yang tumbuh pesat Dengan kisaran harga Rp220 ribu hingga Rp350 ribu ini menunjukan bahwa brand lokal tidak selalu tentang harga murah, ia membuktikan sendiri bahwa harga yang lumayan tinggi kualitasnya malah jauh lebih tinggi. Produk yang dijual melalui media e-commerce ini juga selalu terjual habis dalam beberapa menit. Brand ini bersifat limited dan tidak akan restock, ini lah yang membuat banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkannya.

Setelah pakaiannya dari brand lokal, tidak lupa dengan Ventela, brand sepatu lokal yang tidak asing lagi bagi kaum muda dimasa sekarang ini. Ventela sendiri merupakan produk sepatu lokal dari Bandung. Walaupun brand lokal, ventela tidak main-main dengan kualitasnya. Jika readers suka dengan desain casual ala converse, pasti suka dengan brand lokal satu ini. Salah satu keunggulan yang dimiliki ventela adalah sol bagian bawah sepatunya dipanggang supaya lebih kuat. Jadi dijamin tidak cepat rusak atau menganga. Estimasi penjualan Ventela di gerai Ventela Supply Bandung mencapai 700 hingga 1000 pcs per bulan. Banyak sekali, ya!

Pakaian sudah, sepatu sudah, eitss jangan lupa pakai jam tangan lokalnya, ya! Jam tangan kayu elastis karya mahasiswa ITB, bernama Woodka. Walaupun terbuat dari kayu, Woodka memiliki kelebihan dibanding jam tangan lainnya, yakni dalam desain dan konsepnya yang muda, serta strap atau tali jam yang dapat diganti. Menjadikan anak muda target pasarnya, Woodka menaruh harga sekitar Rp600 ribu sampai Rp800 ribu untuk jam tangan sedangkan strapnya dibanderol dari Rp150 ribu sampai Rp250 ribu. Berbicara tentang harga, produk kualitas unggulan jam ini diberi nama Loca dan Moko. Penjualan jam tangan ini tidak hanya di Indonesia, jam tangan ini sudah berhasil dijual ke mancanegara seperti Denmark, Inggris, dan lainnya. Jadi ikutan bangga, kan!

Selain berupa barang, seperti pakaian, sepatu dan jam, readers juga bisa berkarya lewat seni. Seperti film pendek, lagu, dance dan lainnya. Lewat karya-karyanya Indonesia memiliki beberapa artis yang sudah go internasional, loh. Siapa saja sih?

Siapa yang tidak kenal dengan group musik Weird Genius? Karya berupa lagu yang berjudul “Lathi” dengan mengusung tema perpaduan budaya Jawa dan budaya barat ini sempat viral beberapa bulan lalu. Hingga saat ini video musik Lathi sudah ditonton lebih dari 86 juta kali di YouTube. Saking populernya, sampai-sampai gambar grup musik ini terpampang pada baliho besar di Time Square New York. Sungguh membanggakan, bukan? Untuk karya selanjutnya, Weird Genius berkolaborasi dengan DJ internasional, dan masih mengandung unsur tradisionalnya. Budaya-budaya Indonesia memang layak untuk go internasional!

Selain Weird Genius yang terpampang di Baliho New York, nama Rich Brian juga melambung tinggi di industri musik Amerika Serikat. Remaja bernama asli Brian Imanuel ini lahir di Jakarta dan orang Asia pertama yang menduduki posisi musik pertama di iTunes kategori musik hip-hop. Lagunya yang viral pada 2016 berjudul Dat $tick merupakan awal keseriusan Rich Brian di dunia Rap. Selain itu, lagu-lagunya yang sempat viral yaitu “100 degrees”, “Glow Like Dat”, “Love In My Pocket” dan lain-lain. Remaja berusia 18 tahun itu juga memperkenalkan budaya-budaya Indonesia yang tertuang dalam musik “Bali” dan “Kids”. Walaupun sudah sangat terkenal, ia tetap peduli dan ingat budaya yang berasal dari negaranya, ya!

Ngomongin Rich Brian yang terkenal di Amerika Serikat, ternyata ada juga film asli Indonesia yang terkenal hingga luar negeri. Film itu berjudul “Pengabdi Setan” Film yang disutradarai Joko Anwar telah sukses meraih jumlah penonton lebih dari 4 juta orang. Tidak hanya diminati dalam negeri, film ini juga sudah tayang di Belanda, Singapura, Brunei Darussalam dan lainnya. Film bergenre horror ini juga sukses mendapat penghargaan kategori Scariest Film Award di Florida, Amerika Serikat. Wow!

Nah, itulah beberapa karya anak bangsa yang sangat membanggakan. Sepatutnya kita selalu mendukung dan mengapresiasi. Readers juga bisa mencontoh semangat dan ketekunan para tokoh dan brand tersebut dalam berkarya. Kita tidak harus selalu menjadi peminat karya, tetapi juga bisa menciptakan sebuah karya Ingat, sesuatu yang besar dapat dimulai dari hal kecil di sekitar kita. Jika readers suka membaca, mulailah menulis. Jika readers suka menyanyi, mulailah membuat lagu. Jika readers suka berakting mulailah membuat film pendek dan sejenisnya. Sampai sini dulu ya, tetap semangat  dan tetap berkarya. Salam produktif!

 
 

juara 1 lomba cipta artikel kategori pelajar

dalam rangka memperingati HUT RI ke-75