Oleh Dr. MRT
Ditulis dengan strategi Tali BambuApus Giri
Pekalongan, 12 Desember 2023 – Suasana keceriaan dan semangat belajar memenuhi ruang multimedia SMA 1 kota Pekalongan pada hari Selasa, 12 Desember 2023, di mana 48 guru berkumpul untuk mengikuti in house training tentang penggunaan kecerdasan buatan (AI) guna mendukung literasi. Kegiatan ini tidak hanya memberikan tambahan pengetahuan, tetapi juga membawa dampak positif pada penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Sekolah, Abdul Rozak, yang menyoroti pentingnya penguasaan teknologi, khususnya AI, dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Abdul Rozak berharap agar guru-guru dapat lebih terampil dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran, menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan dan efektif.
Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Dr. Mampuono, M.Kom, seorang widyaprada dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah dan juga pendiri Gerakan Guru Melek AI (GGMAI). Selain itu, Dr. Mampuono saat ini menjabat sebagai Wakil Dewan Pendidikan Jawa Tengah sekaligus mengetuai Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas (PTIC). Keaktifannya dalam memperkenalkan penggunaan kecerdasan buatan kepada para guru telah membuatnya dikenal luas di kalangan pendidik.
Dalam sesi kegiatan inti, Dr. Mampuono mengajak peserta untuk memahami secara lebih mendalam efisiensi penggunaan AI dalam literasi. Dengan penuh semangat, beliau membahas berbagai aspek, termasuk bagaimana AI dapat mengubah suara menjadi teks, teks menjadi suara, pembuatan QR Code, serta menciptakan ilustrasi dan animasi 3 dimensi sebagai pendukung pembelajaran.
Selama acara, Dr. Mampuono memberikan langkah langkah berliterasi yang disebut sebagai strategi Tali Bambuapus Giri atau implementasi literasi produktif bersama dalam pembuatan pustaka digital mandiri berbasisi AI. Keberhasilannya dalam mengintegrasikan literasi dengan teknologi AI menjadi inspirasi bagi para peserta untuk lebih menggali potensi kecerdasan buatan dalam konteks pembelajaran..
Antusiasme peserta terlihat saat mereka mulai memahami bahwa kegiatan berliterasi merupakan perintah ketuhanan dari hampir semua agama. Peserta juga semakin bersemangat ketika dapat menulis dengan sangat cepat dengan cara mengubah suara mereka menjadi tulisan yang kemudian dikembangkan dengan memanfaatkan kecerdasan buatan. Mereka belajar melakukan troubleshooting terhadap fitur-fitur mikrofon pada ponsel. Pengalaman ini diharapkan memperkuat keterampilan guru dalam mengatasi kendala teknologi di lapangan.
“Kehadiran AI untuk mendukung mesin pengubah suara menjadi teks (Speech to text) dan pengubah teks menjadi suara (Text to speech) telah secara revolusioner menjembatani budaya tutur dan simak menjadi budaya tulis dan baca. Budaya tutur ini merupakan Local Wisdom yang telah berlangsung selama berabad-abad, di mana pendengar senang mendengarkan cerita dari orang lain. Istimewanya, hari ini orang dapat melakukan literasi produktif bertutur secara bersamaan dengan menulis. Sebaliknya literasi reseptif menyimak bisa dilakukan bersamaan dengan membaca,” jelas Mampuono.
Salah satu peserta yang merasakan manfaat langsung dari pelatihan ini adalah Guru Olahraga, Imam Subchan. Menurutnya, pendekatan Tali BambuApus Giri, terutama implementasi literasi produktif bersama dalam pembuatan pustaka digital mandiri berbasis AI, telah membantu dalam menarasikan kisah prestasi olahraga, terutama untuk membuat piala menjadi saksi “bicara”.
Imam Subchan menjelaskan bahwa cerita perjuangan mendapatkan piala tersebut diubah menjadi teks dengan menggunakan mesin Speech To Text dengan menggunakan aplikasi seperti Google Docs. Hasil tulisan tersebut kemudian diedit dan direvisi dengan AI untuk menghasilkan teks yang lebih baik dan menarik. Produk akhirnya diunggah ke laman sekolah, dan alamat tulisan diubah menjadi QR Code yang ditempel pada piala.
“Piala bukan kini hanya sebagai simbol fisik, tetapi juga sebagai medium untuk menyampaikan inspirasi dan kisah-kisah luar biasa dari pelaku olahraga. Dari saksi bisu kini bisa menjadi saksi “berbicara”,” ujar Imam Subchan.
Guru-guru juga diajak untuk membuat skenario film animasi 3 dimensi untuk pembelajaran cepat menggunakan ChatGPT. Skenario tersebut kemudian diimplementasikan dalam pembuatan film pendek animasi 3 dimensi dengan aplikasi Plotagon Studio.
Kegiatan berjalan lancar dan ditutup pada pukul 13.30, meninggalkan para guru dengan pengetahuan baru dan keterampilan yang ditingkatkan dalam mengintegrasikan kecerdasan buatan dalam proses pembelajaran mereka.
Dengan adanya pelatihan ini, tercipta ruang kreatif bagi para guru untuk merangkul teknologi dan literasi dengan pendekatan yang inovatif. Selain memberikan dampak positif pada proses pembelajaran, pelatihan ini juga membuka dimensi baru pada penghargaan olahraga di sekolah, memungkinkan pengalaman dan cerita di balik setiap piala untuk diakses dan dinikmati oleh semua orang. Inilah langkah nyata menuju pendidikan yang lebih interaktif dan terkini di SMA 1 kota Pekalongan. MRT.
***
(Penulis, Dr. MRT atau Dr. Mampuono R. Tomoredjo, M. Kom. adalah widyaprada BBPMP Jawa Tengah, Ketum PTIC (Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas), dan penggerak literasi dengan Strategi Tali Bambuapus Giri atau Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI dengan memberdayakan metode Menemu Baling atau menulis dengan mulut dan membaca dengan telinga. Penulis menjadi founder Gerakan Guru Melek AI (GGMAI) yang terus menyerukan agar guru menjadi pembelajar sepanjang hayat yang juga melek AI. Penulis juga pernah menjadi juara Guru Inovatif Asia Pasific Microsoft yang terus berbagi tentang penggunaan ICT Based Learning ). Salam Guru Melek AI!