Keterangan Foto: Kepala Bidang Pembinaan PAUD-PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo, Warsini, S.Sos., M.M. membuka secara resmi Kegiatan Pendampingan IKM bagi Sekolah Inti Transformatif Kabupaten Sukoharjo didampingi Wali Wilayah Kabupaten Sukoharjo, Drs. Sri Suyanto dari BBPMP Provinsi Jawa Tengah.
Sukoharjo – – Sebanyak 29 guru dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, MTs, SLB, dan SMA di Kabupaten Sukoharjo mengikuti kegiatan pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang diselenggarakan oleh BBPMP Provinsi Jawa Tengah. Mereka tergabung dalam sekolah inti transformatif yang merupakan satuan pendidikan terpilih oleh pemerintah daerah di Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dan mengimbaskan ke Sekolah Imbas di sekitarnya. Ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh melalui kegiatan Coaching Clinic dan pendampingan lainnya yang dilaksanakan oleh BBPMP Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan yang berlangsung sehari pada Kamis (8//11/2024) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolah masing-masing. Sebagai sekolah inti transformatif, peserta diharapkan dapat menjadi pionir dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di wilayahnya. Melalui kegiatan ini, para guru diberikan kesempatan untuk berbagi praktik baik, mendiskusikan tantangan yang dihadapi, dan mendapatkan solusi dari para narasumber yang kompeten.
“Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa,” ujar Warsini, S.Sos., M.M., Kepala Bidang Pembinaan PAUD-PNF Kabupaten Sukoharjo saat membuka acara. “Dengan pendampingan ini, kami berharap para guru semakin percaya diri dalam mengimplementasikan kurikulum baru ini.”
Selama kegiatan, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mendiskusikan berbagai aspek IKM, mulai dari pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan hingga pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Efa Widyastuti, S.Pd.SD., M.Pd., seorang guru penggerak, menjadi narasumber yang berbagi pengalaman dan tips dalam mengimplementasikan IKM.
Siti Rohmatun, seorang guru TK, mengaku sangat terbantu dengan kegiatan ini. “Saya jadi lebih paham bagaimana cara menyusun pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa,” ujarnya.
Melalui pendampingan ini, diharapkan kualitas pendidikan di Kabupaten Sukoharjo semakin meningkat. Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Kegiatan pendampingan diakhiri dengan refleksi dan evaluasi dipandu oleh Efa Widyastuti yang diikuti oleh seluruh peserta. Dengan adanya pendampingan seperti ini, diharapkan implementasi Kurikulum Merdeka dapat berjalan lebih lancar dan optimal di berbagai sekolah di Indonesia. Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan pendidikan yang lebih fleksibel dan berorientasi pada pengembangan karakter serta kompetensi siswa di abad ke-21. [prie]