Guru PJOK Surprise Diundang oleh BBPMP Jateng
Kota Semarang – Ratusan guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) dengan antusias mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Advokasi Pelaksanaan Tes Kebugaran Siswa Indonesia Tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 16 hingga 17 Juli 2024, di Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah, yang berlokasi di Jl. Kyai Mojo, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang.
Febri Hartanti Purbaningrum, selaku penanggung jawab kegiatan, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 125 peserta yang terdiri dari guru PJOK dan operator sekolah. Ia mengungkapkan bahwa para peserta sangat senang dengan adanya pelatihan ini, terutama karena ini merupakan kali pertama mereka diundang untuk mengikuti pelatihan di BBPMP Jateng. “Para guru olahraga sangat antusias karena ini pertama kalinya mereka mendapatkan undangan pelatihan di BBPMP Jateng,” ujar Febri.
Kegiatan Sosialisasi dan Advokasi Pelaksanaan Tes Kebugaran Siswa Indonesia bertujuan untuk menyosialisasikan kebijakan pemerintah terkait Gerakan Sekolah Sehat, sesuai dengan Surat Edaran Dirjen PAUD Dikdas dan Dikmen tentang Gerakan Sekolah Sehat (GSS). Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan agar peserta mampu menggunakan instrumen Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) dalam mengukur kebugaran peserta didik.
Sejumlah peserta dari berbagai daerah juga mengungkapkan rasa senangnya karena mendapatkan undangan untuk mengikuti sosialisasi ini. Sunaryo, seorang guru PJOK dari SDN 01 Kota Pekalongan, menyatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan rekan-rekannya. “Saya sangat senang dan merasa terhormat bisa diundang ke BBPMP Jateng. Pelatihan ini memberikan banyak ilmu baru yang bisa saya terapkan di sekolah,” ujar Sunaryo.
Senada dengan Sunaryo, Sonny Wicaksono, guru PJOK SMA, juga merasa sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan ini. “Kami sangat antusias karena ini kesempatan langka. Materi yang diberikan sangat membantu kami dalam meningkatkan kualitas pengajaran pendidikan jasmani di sekolah,” katanya.
Febri berharap para guru PJOK dan operator sekolah dapat lebih memahami dan menerapkan kebijakan pemerintah dalam mendukung Gerakan Sekolah Sehat, serta mampu mengukur kebugaran siswa secara efektif.
“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah-sekolah, serta mendukung terciptanya generasi yang sehat dan bugar” Pungkasnya.