Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Published On: 28 March 2021Categories: Artikel Populer

Agus Alim, S.Pd – SD Negeri Sonorejo 01 Kab. Sukoharjo

 

Pandemi Covid-19 menjadi salah satu masalah terbesar yang dihadapi dunia saat ini. Banyak negara yang mengalami kelumpuhan di berbagai sektor mulai dari sektor kesehatan, pariwisata, industri, sosial budaya, keamanan, ekonomi bahkan hingga sektor pendidikan. Segala upaya telah dilakukan berbagai negara hingga saat ini. Di Indonesia sendiri telah banyak kebijakan yang dikeluarkan demi mencegah kemungkinan terburuk dari dampak pandemi ini. Mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Work from Home (Bekerja dari Rumah), Social Distancing (pembatasan interaksi sosial) hingga adaptasi kebiasaan baru. Semua kebijakan tersebut merupakan salah satu bentuk adaptasi kita terhadap suatu keadaan baru.

Pendidikan merupakan salah satu sektor vital yang saat ini terkena dampak dari Pandemi Covid -19 ini. Konsep pembelajaran tatap muka beralih ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Siswa yang biasanya belajar melalui interaksi langsung dengan guru kini dituntut untuk belajar secara mandiri dirumah dengan didampingi oleh orang tua. Tentunya teknologi menjadi salah satu kunci ketika pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh. Baik melalui model dalam jaringan (daring) maupun model luar jaringan (luring) tak dapat lepas dari yang namanya teknologi. Tanpa adanya teknologi maka Pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak akan berhasil dengan baik. Selain teknologi, keberhasilan pembelajaran jarak jauh juga sangat bergantung pada kemampuan penggguna teknologi. Pengguna teknologi dalam hal ini adalah guru, peserta didik, maupun orang tua/wali murid.

Banyak guru hingga wali murid yang belum memiliki teknologi yang menunjang pembelajaran jarak jauh. Belum semua masyarakat kita mempunyai handphone ataupun komputer. Bahkan ketika mempunyai handphone sekalipun, banyak masyarakat yang belum mampu menggunakan aplikasi aplikasi yang tersedia secara maksimal. Tidak dapat dipungkiri masyarakat kita masih banyak yang gagap teknologi. Terutama di daerah daerah terpinggir. Belum lagi masalah ketersediaan jaringan, keterbatasan ekonomi untuk membeli kuota, keterbatasan waktu orang tua mendampingi anak, keterbataan kemampuan orang tua membimbing anak dirumah. Banyak faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan PJJ saat ini. Kita belum sepenuhnya siap menghadapi tuntutan perubahan pola pendidikan yang baru seperti ini.

Kendala kendala di atas tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik. Dengan adanya perbedaan kondisi lingkungan dan budaya di tiap daerah, maka langkah serta solusi permasalahan pembelajaran tiap daerah bisa saja akan sangat berbeda. Guru tetap dituntut untuk memberikan pembelajaran yang terbaik bagi peserta didiknya walau bagaimanapun keadaannya. Penyederhanaan materi pelajaran dapat dilakukan tanpa harus mengurangi hak hak anak untuk tetap belajar. Guru harus mempunyai program pembelajaran khusus dalam mengajar baik secara daring maupun secara luring. Berbagai metode yang baru harus diterapkan. Berbagai media pembelajaran mulai digunakan. Sumber belajar harus lebih variatif dan dekat dengan lingkungan keseharian anak. Kolaborasi guru dan orang tua harus lebih dieratkan. Komunikasi dengan orang tua harus lebih intens dilakukan.

Meskipun saat ini peserta didik lebih banyak menghabiskan waktun belajarnya dirumah bersama orang tua, namun guru tetap menjadi ujung tombak bagi pendidikan anak. Tanpa arahan dari guru tentu orang tua pun akan sangat kesulitan dalam membimbing anak dirumah. Tanpa program pembelajaran yang diberikan guru, orang tua akan sangat kesulitan dalam menentukan materi,dan tujuan pembelajaran harus dicapai anak.  Maka guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam pembelajaran jarak jauh ini. Guru harus selalu up to date dengan perkembangan jaman dan tuntutan keadaan. Guru harus berani mempelajari berbagai hal baru. Belajar teknologi baru yang sedang sangat berkembang. Belajar berbagai model dan metode baru yang lebih variatif dan kontekstual.

. Saat ini guru dapat dengan mudah belajar dari berbagai sumber. Guru dapat dengan mudah belajar melalui berbagai webinar (seminar dalam web) yang diselenggarakan secara online, pelatiah pelatihan online, KKG daring, belajar berbagai platform pembelajaran yang disediakan pemerintah, belajar berbagai software pembelajaran, belajar berbagai aplikasi baru untuk PJJ seperti Google Classsroom, Microsoft Team, Zoom dan lain sebagainya. Guru harus meng up grade diri agar tidak tertinggal oleh perkembangan jaman. Kemudian guru perlu meramu hasil belajarnya tersebut menjadi solusi dari berbagai permasalahan yang ada di bidang pendidikan saat ini.

Diluar dari tuntutan mempelajari berbagai teknologi dan metode pembelajaran tersebut, guru juga harus dapat  lebih meningkatkan berbagai keterampilan lain yang bermanfaat. Misalnya  membuat modul pembelajaran, menciptakan media pembelajaran sendiri, menulis artikel ataupun karya ilmiah, mengarang buku, membuat video-video  pembelajaran, ataupun menciptakan aplikasi pembelajaran, Di masa pandemi, guru harusnya dapat lebih produktif. Guru harus mampu berinovatif dan berkarya. Hasil Karya guru nantinya akan dapat memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan kita saat ini.