Foto bersama presiden Jokowi dengan 798 Guru garis depan di Halaman Istana Merdeka
Program Guru Garis Depan (GGD) merupakan strategi dan upaya pemerintah memeratakan akses pendidikan dengan meningkatkan ketersediaan tenaga pendidik di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Pemerintah berkomitmen meningkatkan program Guru Garis Depan (GGD), baik dari segi jumlah guru yang dikirim maupun jumlah daerah tujuan. Program GGD merupakan upaya pemerintah memeratakan akses pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, jadi perlu terus ditingkatkan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menyatakan hal tersebut dalam konferensi pers akhir tahun 2015 di Kantor Kemendikbud Jakarta, Rabu (30/12/2015). Program GGD angkatan pertama telah mengirimkan 798 guru profesional ke 28 kabupaten di daerah 3T yang tersebar di empat provinsi. Keempat provinsi tujuan program GGD tersebut yaitu Provinsi Aceh, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. Presiden Joko Widodo berkesempatan melepas guru-guru GGD angkatan pertama di Istana Negara bulan Juli lalu.
Pada tahun 2016, Kemendikbud kembali akan melakukan seleksi terhadap Guru Garis Depan (GGD) dengan jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan Program Guru Garis Depan (GGD) tahun 2015. Di tahun 2016 ini, Kemendikbud akan membuka formasi sebanyak 7000 Guru Garis Depan yang akan diseleksi dari 10.700 alumni SM3T (Sarjana Mendidik di daerah 3T), alumni PPG SMK Kolaborasi serta alumni PPG Basic Science. Alumni dari ketiga Program Kementerian Ristek dan Dikti ini dinilai telah memenuhi syarat sebagai guru profesional. Syarat-syarat guru profesional tersebut di antaranya memenuhi kualifikasi akademik dan memiliki sertifikat profesi pendidik. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Sumarna Surapranata dalam Rapat Koordinasi Persiapan Guru Garis Depan tahun 2016 pada 18 – 20 April 2016 di Jakarta.
Direncanakan seleksi Guru Garis Depan tahun 2016 akan dilaksanakan berbasis online, dengan sistem ujian CAT (Computer Aided Test) pada sekolah yang ditunjuk sebagai penyelenggara test. Di Jawa Tengah sendiri, alumni SM3T, PPG SMK Kolaborasi dan PPG Basic Science tercatat sebanyak 1.013 orang yang tersebar di 35 Kabupaten/Kota. Seleksi akan dilaksanakan antara tanggal 14 – 18 Juni 2016 di 6 Kabupaten/Kota yang ditunjuk sebagai penyelenggara ujian seleksi. Kabupaten/Kota penyelenggara di Provinsi Jawa Tengah adalah Kab. Banyumas, Kab. Kudus, Kota Tegal, Kota Semarang, Kota Magelang dan Kota Surakarta (TYO).