Published On: 2 January 2024Categories: Berita Daerah, Headline

Foto: Kepala BBPMP Jateng, Kepala BBGP Jateng , dan Pokja BBPPMVP Seni dan Budaya Yogjakarta pada persiapan PMO bulan Januari 2024 di Aula Soekarno BBPMP Jateng pada hari Selasa (2/1/2024)

Semarang – – Kolaborasi antar Balai Besar dapat membantu untuk menghemat sumber daya yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan sharing sumber daya antar Balai Besar, misalnya dalam hal penggunaan fasilitas, tenaga ahli, dan anggaran.

Hal itu disampaikan oleh kepala BBPMP Jateng saat kegiatan persiapan PMO (Pokja Manajemen Operasional) pada hari Selasa, (2/1/2023), yang juga dihadiri oleh Kepala BBPMP, BBGP Jateng, dan BBPPMVP Seni dan Budaya Yogjakarta, Waliwilayah dan Kapokja dari BBGP Jateng dan Pokja BBPPMVP Seni dan Budaya Yogjakarta. Acara pertemuan kolaborasi dilaksanakan di Aula Soekarno BBPMP Jateng.

Pertemuan membahas 9 agenda, termasuk Asesmen Nasional, Perencanaan Berbasis Data, hingga Manajemen Talenta. Kolaborasi ini bertujuan mempersiapkan implementasi Program Merdeka Belajar di bulan Januari 2024.

Kepala BBGP Jawa Tengah, Darmadi, menekankan urgensi kerja sama dalam mewujudkan kebijakan Merdeka Belajar Kemendikbudristek. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa tahun 2024 menjadi tahun penuh tantangan, khususnya dalam pelaksanaan program super prioritas.

Dampak positif kolaborasi terasa dalam kegiatan terintegrasi antar UPT, menghindari tumpang tindih baik dari segi kegiatan maupun sasaran. Efisiensi tercapai dengan optimalisasi sumber daya, sementara kompetensi guru dan mutu pendidikan diukur melalui peningkatan rapor pendidikan sekolah dan daerah.

“Dalam kolaborasi, bukan hanya soal berbagi, tetapi saling mengerti. Kita harus paham tugas dan tanggung jawab masing-masing agar tujuan bersama dapat tercapai dengan baik,” ungkap Darmadi.

Kepala BBGP Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti, berharap semua pihak dapat saling memahami dan menghormati. “Kegiatan ini menjadikan kolaborasi sebagai kunci keberhasilan pelaksanaan program super prioritas di tahun yang penuh tantangan ini”. Tegasnya.

Nugraheni Triastuti, menegaskan pentingnya sinergi antar UPT dalam rangka implementasi program yang menitikberatkan kemandirian sekolah ini. BBPMP (Balai Besar Penjamiman Mutu Pendidikan), BBGP (Balai Besar Guru Penggerak) Jateng, dan BBPPMVP Di Jogjakarta siap bahu-membahu mewujudkan Merdeka Belajar yang menggemparkan.

“Jawa Tengah rumah kita bersama, dengan 35 kabupaten/kota dan 54.000an satuan pendidikan, kita bahu-membahu wujudkan Merdeka Belajar yang benar-benar dirasakan,” ujar Nugraheni dalam rapat koordinasi persiapan PMO (Pokja Manajemen Operasional) bulan Januari 2024.

Nugraheni menjabarkan 9 agenda utama yang bakal disinergikan antar UPT. Mulai dari Asesmen Nasional, Perencanaan Berbasis Data, PPKSP (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Pada Satuan Pendidikan), PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), hingga pengembangan rapor pendidikan sekolah penggerak.

Tak ketinggalan, pemanfaatan TIK, program guru penggerak, dan manajemen talenta guru pun masuk dalam radar kolaborasi. Intinya, program ini tak lagi berjalan sendiri-sendiri, melainkan saling mengisi dan menguatkan.

“Kita tak mau kegiatan antar UPT tumpang tindih. Kolaborasi ini bikin Merdeka Belajar di Jateng efisien, efektif, dan dampaknya langsung terasa!” tegas Nugraheni.

Dampak yang diidamkan tak main-main. Peningkatan kepuasan layanan, guru dan tenaga kependidikan yang kian kompeten, hingga sekolah dan Pemda meningkatkan mutu pendidikan, jadi mimpi yang bakal dikejar bersama.

“Rapor pendidikan sekolah dan daerah jadi tolok ukur keberhasilan kita. Kolaborasi ini kunci membawa Merdeka Belajar di Jateng bisa berjalan sesuai harapan ” pungkas Nugraheni penuh semangat.

Sementara itu Alif Noor Hidayati yang memandu acara Pra PMO mengatakan habwa dengan semangat kolaborasi yang dilaksanakan, maka Kebijakan Merdeka Belajar di Jawa Tengah kian menjanjikan untuk bisa sukses dilaksanakan. Program ini berpotensi menjadi sukses transformasi pendidikan di Jateng melalui kolaborasi 3 UPT.

“Dengan kerja kolaboratif dengan memaksimalkan TUSI setiap institusi merupakan cara paling efektif untuk mencapai tujuan program Merdeka belajar”. Tegasnya.