Published On: 3 August 2024Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

Forum Pemangku Kepentingan Kabupaten Banjarnegara: Menuju Sekolah yang Kita Cita-Citakan

Banjarnegara – – Kegiatan Forum Pemangku Kepentingan Program Sekolah Penggerak Kabupaten Banjarnegara Tahun 2024 yang diselenggarakan pada Selasa  (30-31/7/2024) di SMP Negeri 1 Banjarnegara dihadiri oleh 40 peserta. Forum ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara, Novianto Kusumawijaya, AP, yang menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan ini.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara, Novianto Kusumawijaya, menyampaikan terima kasih kepada Tim BBPMP dan Tim BBGP Provinsi Jawa Tengah atas terselenggaranya kegiatan Forum Pemangku Kepentingan ini.

“Kami berharap anak-anak sekolah di formal daripada ke non formal karena terkait dengan BOSP, jika di formal satuannya per anak, sedangkan di non formal tidak,” ujar Novianto. Ia menyatakan pentingnya mutu pendidikan dan menyarankan agar guru-guru di sekolah penggerak bisa menginspirasi sekolah lainnya menjadi Sekolah yang Kita Cita-citakan.

Novianto juga menjelaskan tantangan pendidikan di Banjarnegara, terutama terkait dengan kualitas pendidikan di sekolah negeri yang sering dibandingkan dengan sekolah swasta.

“Kami cukup tertantang untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, serta memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan yang layak dan bermutu,” tambahnya.

Febri Hartanti Purbaningrum,  Widyaprada Ahli Madya BBPMP Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan tentang ciri-ciri sekolah yang memiliki kepemimpinan untuk perbaikan layanan yang berkelanjutan.

“Sekolah penggerak di Jawa Tengah telah menerima banyak treatment terkait kompetensi untuk menghindari kesenjangan antara sekolah penggerak dan bukan sekolah penggerak,” ujar Febri. Ia juga menjelaskan pentingnya berpikir dengan pendekatan asset-based thinking untuk meningkatkan sumber daya sekolah.

Febri menyatakan bahwa refleksi dan kolaborasi adalah kunci untuk mengembangkan sekolah yang inklusif dan merayakan kebhinekaan.

“Guru-guru penggerak harus berbagi dan berkolaborasi untuk menambah wawasan serta solusi untuk problematika yang dihadapi,” tambahnya, menyarankan agar setiap sekolah memanfaatkan platform Merdeka Belajar untuk memudahkan penerapan siklus peningkatan layanan.

Rossiana Susiandari, Pengawas SMP Kabupaten Banjarnegara, mengawali sesi orientasi kelas dengan ice-breaking yang unik menggunakan yel-yel khas Banjarnegara.

“Forum ini bertujuan untuk memetakan potensi dan tantangan yang dihadapi sekolah-sekolah, serta mencari solusi bersama untuk peningkatan kualitas pendidikan,” jelasnya.

Rossiana menegaskan pentingnya kolaborasi antara semua pemangku kepentingan dalam meningkatkan mutu pendidikan.

“Kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inklusif,” tambahnya.

Dalam sesi refleksi dan berbagi praktik baik, Rossiana Susiandari, membagi peserta menjadi beberapa kelompok berdasarkan tema.

“Praktik baik yang telah dilakukan oleh sekolah-sekolah penggerak harus dibagikan dan dijadikan inspirasi untuk sekolah lain,” ungkapnya. Ia juga menekankan pentingnya penggunaan pola STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi) dalam melakukan praktik baik.

Rossiana menegaskan bahwa melalui kolaborasi dan berbagi praktik baik, setiap sekolah dapat belajar dari pengalaman dan inovasi sekolah lain. “Melalui diskusi dan berbagi pengalaman, kita bisa menemukan solusi terbaik untuk setiap tantangan yang dihadapi,” tambahnya.

Menutup kegiatan, Febri Hartanti Purbaningrum, menjelaskan pentingnya menyusun rencana tindak lanjut untuk mencapai tujuan sekolah penggerak. Dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada, kita dapat menyusun rencana kegiatan yang terstruktur dan berkelanjutan,” ujarnya. Ia mengajak semua peserta untuk terus belajar dan berkolaborasi demi meningkatkan mutu pendidikan lewat Sekolah yang Kita Cita-Citakan di Banjarnegara.

Ia menambahkan RTL (Rencana Tindak Lanjut) ini harus mencerminkan refleksi dari capaian dan tantangan yang dihadapi selama menjalankan Program Sekolah Penggerak. “Kami berharap bahwa forum ini akan membawa dampak positif bagi perkembangan pendidikan di Kabupaten Banjarnegara”. Tambahnya.

Acara diakhiri dengan penandatanganan spanduk komitmen bersama oleh seluruh peserta yang hadir, termasuk Sekretaris Dinas Pendidikan, Tim BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Tim BBGP Provinsi Jawa Tengah, Tim Cabang Dinas XI Banjarnegara, BKD, Baperlitbang, Ketua Dewan Pendidikan, dan Ketua Yayasan Sahabat Muda Indonesia Banjarnegara. Komitmen ini diharapkan akan menjadi langkah awal untuk mencapai Sekolah yang Kita Cita-Citakan  di Kabupaten Banjarnegara.