Forum Pemangku Kepentingan (FPK) Kab Semarang Program Sekolah Penggerak 2024 Digelar di SMPN 1 Ungaran
Ungaran — Acara Forum Pemangku Kepentingan (FPK) Program Sekolah Penggerak tahun 2024 dilaksanakan di SMPN 1 Ungaran, Kabupaten Semarang, pada Jumat (2/8/2024). Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora), Kabid, BKPSDM, Baperinda, BBPMP dan BBGP Jateng, Capdin Wilayah 1 Korwil, pengawas, serta kepala sekolah penggerak dari jenjang SMP, SD, dan TK di Kabupaten Semarang.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Semarang, Budi Riyanto, S.Pd., M.Pd. dalam sambutannya, menjelaskan pentingnya keberlanjutan Program Sekolah Penggerak (PSP) untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Semarang.
“Program ini harus berkelanjutan karena banyak hal positif yang bisa diambil. Saat ini, penerima BOSP Kinerja tidak hanya diberikan kepada sekolah penggerak saja, tetapi juga kepada sekolah berprestasi dan berkemajuan terbaik” Ungkapnya.
Nantinya, sekolah penggerak akan mendapatkan tugas pengimbasan kepada sekolah imbas di tahun ke-4, agar informasi kebijakan pendidikan bisa tersampaikan dan praktik baik bisa dibagikan.
“Pelatihan kepada guru dan kepala sekolah penggerak akan dilaksanakan oleh BBGP, dan program pendampingan PSP oleh BBPMP. Dalam hal penganggaran, Pemda perlu didampingi oleh BAPERIDA agar kegiatan yang mendukung PSP bisa teranggarkan di Dinas Pendidikan”. ujar Budi Riyanto.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama untuk membangun bersama meningkatkan mutu pendidikan. Penandatanganan dilakukan di atas banner yang dilaksanakan oleh seluruh peserta yang hadir.
Wali Wilayah BBPMP Jateng untuk Kabupaten Semarang, Nuning, dalam paparannya mengajak peserta untuk menggunakan Rapor Pendidikan sebagai data dalam mencapai SKYCC (Sekolah yang Kita Cita-citakan). Pentingnya penggunaan IRBB (Identifikasi, Refleksi, Benahi Perencanaan, Benahi Implementasi).
“Dalam perbaikan perencanaan, fokus ditujukan pada peningkatan layanan, sementara perbaikan implementasi dimulai dari diri sendiri dengan mengasosiasikan konsep dengan pengalaman masing-masing. Dilanjutkan dengan eksplorasi konsep untuk memperluas pemahaman tentang Rapor Pendidikan dan PBD”. Tegasnya.
Nuning menambahkan pada tahap kolaborasi melibatkan identifikasi, refleksi, benahi perencanaan, dan benahi implementasi dengan demonstrasi kontekstual dan presentasi hasil diskusi kolaboratif pada manajemen satuan pendidikan. Pada tahap elaborasi pemahaman, pentingnya IRBB dipahami dan prinsip-prinsipnya disetujui, kemudian dilanjutkan dengan kolaborasi dan koneksi antar materi untuk memahami peran Rapor Pendidikan dalam siklus perencanaan sekolah.
“Terakhir, aksi nyata di mana rencana IRBB diformulasikan untuk implementasi program kerja pada satuan pendidikan dengan melibatkan pemangku kepentingan,” papar Nuning.
Sri Wiyani, anggota Wali Wilayah yang juga penanggung jawab acara dari BBPMP Jateng, berharap kegiatan FPK ini dapat meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, karakter, iklim keamanan sekolah, iklim keberagaman, serta kualitas pembelajaran.
“Kami juga berharap bahwa forum ini dapat menjadi ajang diskusi yang konstruktif, di mana berbagai ide dan pengalaman dapat dibagikan untuk kemajuan bersama. Dengan adanya kolaborasi yang kuat antara semua pemangku kepentingan, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan inklusif bagi seluruh peserta didik di Kabupaten Semarang,” tambah Sri Wiyani.
Acara diskusi interaktif antara para peserta dan narasumber, di mana berbagai ide dan strategi dibahas untuk mendukung keberhasilan Program Sekolah Penggerak sampai sore hari.
Semangat kerjasama dan komitmen yang kuat, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi dunia pendidikan di Kabupaten Semarang.
Semua peserta berharap bahwa melalui forum ini, sinergi antar pemangku kepentingan akan semakin erat dan tujuan menciptakan sekolah yang dicita-citakqn dapat terwujud.