Published On: 22 November 2021Categories: Berita, Headline

Sragen-LPMP Jateng. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen berkolaborasi dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Tengah (LPMP Jateng), Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Jawa Tengah (PP PAUD Dikmas), Pusat Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Matematika Yogyakarta, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI, menyelenggarakan Forum Pemangku Kepentingan Daerah Program Sekolah Penggerak (PSP) Kabupaten Sragen. Kegiatan diikuti 132 peserta dari jenjang PAUD, SD, SMP dan SMA  bertempat di SMA Negeri 3 Sragen, Jl. Dr. Sutomo No 2 Sragen. Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 22 November 2021, mulai pukul 07.00 untuk persiapan dan registrasi, pukul 08.00 pembukaan kemudian dilanjutkan acara inti hingga pukul 16.00 WIB.

Upacara pembukaan diawali dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan doa dan sambutan-sambutan. Dalam sambutannya, penanggungjawab Kegiatan Forum Pemangku Kepentingan Daerah  PSP Jawa Tengah, Dr. Tartib Supriyadi, S.IP., M.Pd. menyampaikan tentang latar belakang diluncurkannya PSP dan perlunya forum pemangku kepentingan daerah.

Visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebhinekaan global. Untuk mewujudkan visi tersebut dilakukan melalui, salah satunya, dengan Program Sekolah Penggerak (PSP). Program kolaborasi antara Kemdikbud dengan Pemerintah  Daerah di mana komitmen Pemda menjadi kunci utama. Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi  sekolah sebelumnya, Intervensi dilakukan secara holistik, mulai dari SDM sekolah,  pembelajaran, perencanaan, digitalisasi, dan pendampingan  Pemerintah Daerah. Memiliki ruang lingkup yang mencakup seluruh kondisi sekolah,  tidak hanya sekolah unggulan saja, baik negeri dan swasta. Pendampingan dilakukan selama 3 tahun ajaran dan sekolah  melanjutkan upaya transformasi secara mandiri. Program dilakukan terintegrasi dengan ekosistem hingga  seluruh sekolah di Indonesia menjadi Sekolah Penggerak. Sekolah yang  berfokus pada  pengembangan hasil  belajar siswa secara  holistik untuk  mewujudkan Profil  Pelajar Pancasila. Diawali dengan SDM  yang unggul yaitu kepala  sekolah dan guru. Gambaran Akhir Sekolah  Penggerak Secara Umum yang dicapai adalah

  1. Hasil Belajar di atas level yang diharapkan;
  2. Lingkungan Belajar Aman, nyaman, inklusif, dan  menyenangkan;
  3. Pembelajaran Berpusat pada murid;
  4. Perencanaan program dan  anggaran berbasis refleksi diri, Refleksi guru dan perbaikan  pembelajaran terjadi dan Sekolah melakukan  pengimbasan.

Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di  seluruh tahap untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju dalam waktu 3 tahun ajaran. Program Sekolah Penggerak terdiri dari lima intervensi yang saling terkait dan  tidak bisa dipisahkan, yaitu:

  1. Penguatan SDM Sekolah melalui pelatihan dan pendampingan intensif oleh Pelatih Ahli;
  2. Pembelajaran dengan paradigma baru dengan orientasi pada pengembangan kompetensi  dan penguatan karakter pelajar Pancasila;
  3. Perencanaan sebagai bagian dari managemen berbasis data hasil refleksi diri;
  4. Digitalisasi sekolah, melalui pemanfaatan berbagai platform untuk mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi dan memperoleh pendekatan yang lebih sesuai; dan
  5. Pendampingan konsultatif dan asimetris melalui kemitraan oleh pemerintah dan pemda.

Dalam implementasinya, program sekolah penggerak didukung oleh peran pemerintah daerah, pelatih ahli dan pengawas, kepala sekolah, komite pembelajaran,  komite orang tua, guru dan siswa. Para stakeholders/pemangku kepentingan tersebut perlu untuk bertemu secara periodik untuk berdiskusi mengenai berbagai upaya peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan yang dapat dilakukan oleh pemangku kepentingan dalam mensukseskan Program Sekolah Penggerak. Seluruh pemangku kepentingan merefleksikan capaian kemajuan pendidikan. Setiap pemangku kepentingan menyusun rencana dan komitmen tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas Pendidikan.

Kabupaten Sragen merupakan 1 dari 9 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang telah berhasil melaksanakan PSP tahap I. Kabupaten Sragen secara sigap menyambut peluang adanya kekosongan kursi PSP yang tidak jadi diambil oleh Kab Wonogiri. Secara cepat dalam waktu yang singkat merekrut para kepala TK, SD, dan SMP untuk mendaftar PSP dan menajalankan tahapan proses seleksi PSP sehingga berhasil lolos dan memenuhi kuota untuk jenjang PAUD, SD dan SMP. Tidak mengherankan jika kemarin pada saat Rakor Implemntasi PSP Jawa Tengah kemarin tanggal 12-13 November 2021 di Hotel The Sunan Solo, LPMP Jateng memberikan Penghargaan sebagi Kabupaten Paling Responsif kepada Kabupaten Sragen. Kami turut mengucapkan Selamat dan berbahagia serta banga kepada jajaran Dinas P dan K Kab Sragen. Semoga dengan diterimanya penghargaan tersebut, semakin menambah gairah dan motivasi dalam menyukseskan PSP di Kabupaten Sragen ini.

Koordinator Jabatan Fungsional LPMP Jateng ini juga menyatakan, “Kegiatan Forum Pemangku Kepentingan Daerah Program Sekolah Penggerak Kabupaten Sragen sebagai forum komunikasi dan diskusi seluruh pihak terkait untuk meningkatkan implementasi PSP di Kabupaten Sragen.”

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala SMA Negeri 3 Sragen, Drs. Sukarno, M.Pd.. Beliau menyampaikan selamat datang di Kampus yang bertagline “Menjadi Sekolah Juara” ini. Sekolah yang menerapkan penelitian dan kewirausahaan ini memiliki target untuk memiliki output dan outcome lulusan yang berpola pikir ilmiah dan berjiwa wirausaha.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Drs. Suwardi, MM, menyampaikan bahwa seluruh kekuatan Disdikbud Sragen hadir di acara ini sebagai bentuk dukungan total terhadap keberhasilan program sekolah penggerak. “Sekdin, seluruh Kabid dan Pengawas semua ada di sini, seluruh pekerjaan lain kami taruh di belakang, karena kami memprioritaskan Forum pemangku kepentingan ini”, tandas orang nomor 1 di jajaran Disdikbud Sragen ini. PSP merupakan salah satu bentuk inovasi untuk mengejar ketinggalan dibanding negara-negara lain. Kita tidak bisa hanya berlari, namun perlu melompat dalam upaya ini. Sragen, pada awalnya tidak mendapat jatah dalam PSP tahap I, namun begitu ada penawaran, dalam waktu yang sempit berhasil memenuhi persyaratan dan meluluskan banyak calon sekolah penggerak.

Kabupaten Sragen , di samping itu, telah mendahului dengan menyelenggarakan program sekolah unggul jenjang SD di tiap kecamatan. Sekolah-sekolah tersebut akan mengawali pengimbasan PSP, dengan menerapkan kurikulum operasional sekolah dan ditambah muatan lokal keunggulan kabupaten Sragen.

Kegiatan  Forum Pemangku Kepentingan Daerah  ini bertujuan untuk:

  1. merefleksikan capaian kemajuan pendidikan di daerahnya pada akhir semester;
  2. menyusun rencana tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah; dan
  3. membangun komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah.

Kegiatan ini diikuti oleh  peserta yang terdiri atas unsur:

  1. 32 Satuan pendidikan pelaksana PSP, yakni PAUD 7 sekolah, SD  16 sekolah, SMP 6 sekolah, dan SMA 3 sekolah:
  2. Komite Pembelajaran dari masing-maisng sekolah yang terdiri atas unsur KS, Pengawas dan Guru sejumlah 96 orang;
  3. Perwakilan siswa SMP dan SMA sejumlah 8 orang;
  4. Perwakilan orangtua siswa sejumlah 4 orang; dan
  5. Perwakilan tokoh masyarakat sejumlah 4 orang

Kegiatan ini dilaksanakan dengan narasumber dan fasilitator yang terdiri atas:

  1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen
  2. Pelatih Ahli PSP Kab. Sragen dari unsur Dosen Univet Bantara Sukoharjo, Universitas Muhammadiyah Surakarta, UKSW Salatiga dan UNS  yang ditugaskan oleh P4TK matematika Yogyakarta

Kegiatan Forum Pemangku kepentingan ini diharapkan akan dapat menghasilkan hal-hal sebagai berikut :

  1. Teridentifikasinya impian para siswa akan layanan pendidikan yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kompetensi yang akan dihasilkan untuk sukses di masa depan;
  2. Teridentifikasinya impian bersama para aktor/pelaku akan Pendidikan yang sesuai dengan cita-cita mewujudkan kompetensi siswa dan karakter pelajar Pancasila;
  3. Terumuskannya strategi yang akan dilakukan untuk mewujudkan impian dan cita-cita semua pihak dalam kerangka PSP;
  4. Tersusunnya rencana tindak lanjut implemntasi startegi yang telah ditetapkan;
  5. Terbangunnya komitmen yang kuat dari seluruh aktor/pelaku perubahan dalam kerangka PSP; dan
  6. Hasil refleksi atas pelaksanaan PSP secara keseluruhan dan khususnya kegiatan Forum Pemangku Kepentingan daerah ini. (DAR)

Prokes. Pengecekan Suhu dan Penggunaan Hand Sanitizer sebelum Masuk Area Kegiatan. (Photo by Dar)

 

Registrasi. Peserta Kegiatan Melaksanakan Pendaftaran sebelum Upacara Pembukaan Berlangsung. (Photo by Dar)

 

Siap. Peserta Hadir Lengkap dan Tepat Waktu Siap Mengikuti Kegiatan. (Photo by Dar)

 

Latar Belakang Program. Penanggungjawab Kegiatan Forum Pemangku Kepentingan Daerah Provinsi Jateng, Dr. Tartib Supriyadi, S.IP, M.Pd. Menjelaskan Latar Belakang, Tujuan Dan Hasil yang Diharapkan dari Program dan Kegiatan PSP. (Photo by Dar)

 

Inovatif. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Menyampaikan Kesigapan Kabupaten Sragen dalam Melaksanakan dan Mengimbaskan PSP melalui Program Sekolah Unggul. (Photo by Dar)

 

Dukungan Penuh. Jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Hadir Lengkap. (Photo by Dar)

 

Interaktif. Kegiatan Inti Dilaksanakan secara Interaktif dengan Dipandu oleh Pelatih Ahli. (Photo by Dar)

 

Pelatih Ahli. Perkenalan Para Pelatih Ahli PSP Kabupaten Sragen dengan Seluruh Pemangku Kepentingan. (Photo by Dar)