Foto: Sekretaris Dindikbud Kabupaten Sragen, Sukisno, S.Pd,.M.Si saat memberikan pengarahan pada PMO yang dilaksanakan pada hari Jumat (4/8/2023) di Kantor Dindikbud.
Sragen – – Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Sragen mengadakan PMO (Pokja Manajemen Operasional) pada hari Jumat (4/7/2023) di ruang pertemuan Dindikbud. Pertemuan penting untuk membahas perkembangan Rapor Pendidikan Program Sekolah Penggerak. Dalam pertemuan tersebut, dilakukan evaluasi perbaikan dengan menggunakan identifikasi refleksi benahi untuk meningkatkan kualitas program.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Waliwilayah BBPMP Jateng, sejumlah pejabat dinas pendidikan, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah PSP. Kehadiran mereka memberikan dukungan dan insight yang berharga dalam upaya meningkatkan efektivitas program pendidikan.
Para peserta pertemuan juga menyampaikan komentar-komentar konstruktif, memberikan perspektif baru, dan berbagi pengalaman terkait program sekolah penggerak. Semangat kolaboratif ini diharapkan akan membawa perubahan positif bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Sragen.
Sekretaris Disdikbud Kabupaten Sragen, Sukisno, menyatakan, “Kami sangat mengapresiasi dedikasi semua pihak yang terlibat dalam program sekolah penggerak ini. Pertemuan PMO yang setiap bulan kita lakukan ini menjadi kesempatan bagi kami untuk merancang langkah-langkah yang lebih efektif guna mencapai tujuan program sekolah penggerak yang berkualitas dan inklusif di Kabupaten Sragen.” Ungkapnya.
Sudaryanta, Waliwilayah BBPMP Jateng Kabupaten Sragen mengajak Para peserta Pokja Manajemen Operasional (PMO) via zoom dari sekolah masing-masing berharap untuk dapat merasakan manfaat yang signifikan dari pembahasan rapor pendidikan program sekolah penggerak.
“Selama pertemuan ini kami berharap para sekolah PSP bertambah wawasan mendalam tentang perkembangan program, berhasil mendeteksi masalah-masalah yang perlu diperbaiki, dan berbagi pengalaman serta pengetahuan yang berharga dalam capaian Rapor Pendidikan”. Ujarnya.
Sudaryanta juga mengajak peserta untuk aktif diskusi dan evaluasi yang intensif membuka ruang bagi ide-ide inovatif untuk meningkatkan kualitas PSP. Para peserta mendapatkan kesempatan berharga untuk berkolaborasi dengan para pejabat Disdikbud pengawas sekolah, kepala sekolah, BBPMP, dan BBGP.
“Dengan adanya pertemuan ini, para peserta merasa semakin termotivasi dan bersemangat untuk memberikan kontribusi maksimal dalam upaya meningkatkan kualitas program sekolah penggerak. Mereka yakin bahwa langkah-langkah perbaikan yang akan diimplementasikan berdasarkan hasil pertemuan ini akan berdampak positif bagi peningkatan capaian Rapor Pendidikan pada tahun mendatang”. Ujarnya lagi.
Erni Hendriaty, Waliwilayah BBPMP Jateng Kabupaten Sragen, mengatakan bahwa Identifikasi, refleksi, dan benahi merupakan pendekatan yang efektif dalam melakukan perbaikan pada rapor pendidikan program sekolah penggerak. Mengidentifikasi masalah dan potensi perbaikan dalam rapor pendidikan.
“Tim Pokja Manajemen Operasional (PMO) dapat melakukan analisis mendalam terhadap data rapor, melibatkan siswa, guru, dan orang tua dalam diskusi, serta mengumpulkan umpan balik dari berbagai pihak terkait. Identifikasi masalah ini mencakup aspek-aspek seperti kurikulum, metode pengajaran, evaluasi, dan penerapan program pendukung”. Jelasnya.
Erni menjelaskan, setelah masalah diidentifikasi, para peserta pertemuan perlu merefleksikan dan menganalisis akar permasalahan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pada tahap ini, evaluasi dilakukan terhadap pencapaian tujuan pendidikan, efektivitas strategi pembelajaran, kualitas penilaian, dan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil rapor.
“Refleksi yang mendalam membantu mengidentifikasi kesenjangan antara harapan dan realitas yang ada”. Jelasnya lagi.
Erni menambahkan, bahwa langkah terakhir adalah melakukan perbaikan berdasarkan hasil identifikasi dan refleksi. PMO dapat merancang rencana aksi yang komprehensif untuk mengatasi masalah yang telah diidentifikasi. Rencana ini harus mencakup langkah-langkah spesifik, sumber daya yang dibutuhkan, dan jadwal implementasi.
“Perbaikan dapat mencakup pengembangan kurikulum yang lebih relevan, pelatihan bagi guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran, dan implementasi metode evaluasi yang lebih objektif dan holistik sehingga capaian rapor pendidikan terus meningkat*. Tambahnya
Sudaryanto menambahkan, dengan pendekatan identifikasi, refleksi, dan benahi ini, diharapkan program sekolah penggerak dapat mengalami peningkatan yang signifikan dalam kualitas dan efektivitasnya. “Selain itu, pendekatan ini juga membantu menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan berfokus pada pengembangan potensi siswa secara holistik”. Tambahnya.
Yuli Hanggrahini, yang juga Waliwilayah Kabupaten Sragen mengatakan Pada akhir pertemuan, para peserta sepakat untuk melaksanakan rencana aksi yang telah dirumuskan dengan sungguh-sungguh.
“Diharapkan melalui kerjasama yang erat, program sekolah penggerak dapat memberikan dampak positif bagi sekolah lain dengan terus bergerak meningkatkan capaian rapor pendidikan”. Tambah Yuli.