Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Oleh: Ardiani Mustikasari, S.Si, M.Pd
PENDAHULUAN
Upaya peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat). Diklat guru perlu dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan sehingga terjadi peningkatan kompetensi yang terus menerus selama yang bersangkutan menjadi pendidik.
Kondisi saat ini WHO telah mengumumkan pandemi Covid 19. Kegiatan pelatihan diharapkan dilakukan secara daring yang sering disebut e-training.
Di era globalisasi, e-training menjadi mudah dilaksanakan karena kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat. E-training mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Interaksi antara peserta diklat dengan narasumber, antar peserta diklat, dan peserta diklat dengan sumber belajar yang lain dapat dilakukan dimana saja tanpa bertemu di satu tempat. Perangkat diklat terkait kurikulum, bahan ajar, tugas, instrumen untuk evaluasi dapat diakses setiap saat sesuai target waktu yang ditentukan. Dengan demikian e-training sangat dibutuhkan saat social distance.
E-training perlu dikelola dengan baik melalui Learning Management System. Learning Management System adalah suatu pengelolaan pembelajaran yang mempunyai fungsi untuk mengkoordinir bahan pembelajaran, mendukung interaksi, merekam data peserta diklat, dan menilai kinerja peserta diklat dalam mencapai kompetensi sehingga pembelajaran diklat dapat efektif.
Learning Management System (LMS) membantu fasilitator dalam melakukan penilaian terhadap peserta diklat. Aspek sikap dari keaktifan dan kedisiplinan peserta diklat terhadap berbagai penugasan yang diberikan maupun forum diskusi yang diselenggarakan maupun aktivitas lain. Aspek pengetahuan melalui penugasan, kuis atau tes online. Aspek keterampilan melalui produk, unjuk kerja atau proyek.
Kelebihan Learning Management System (LMS) dapat memberikan tampilan yang menarik dan mendukung proses belajar melalui berbagai fitur, seperti forum, video, chat, kuis, animasi, dan lain-lain. Penggunaan Learning Management System (LMS) dapat dengan menghubungkan berbagai situs yang sesuai sehingga mempermudah eksplorasi materi. Peserta diklat dapat memperoleh informasi yang cepat dan akurat di mana saja dan kapan saja. Hal tersebut dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi peserta diklat untuk belajar mandiri. Penerapan Learning Management System (LMS) diantaranya dapat menggunakan google meeting dan google classroom.
Dari uraian diatas permasalahan yang muncul adalah bagaimana melakukan pembelajaran secara online menggunakan google meeting dan google classroom pada diklat (e-training)?. Tujuan dari makalah ini adalah untuk menganalisis penerapan pembelajaran secara online menggunakan google meeting dan google classroom pada diklat (e-training).
PEMBAHASAN
Pengelolaan pembelajaran secara online tentunya berbeda dengan pengelolaan pembelajaran tatap muka. Pengelolaan pembelajaran diawali dengan penyiapan perangkat kurikulum, bahan ajar, media, strategi penyampaian, strategi penugasan dan instrument penilaian.
Penerapan e-training dapat dilakukan dengan mengunakan google meet pada google classroom. Google classroom merupakan salah satu portal Learning Management System berbasis open source. Google classroom dapat diakses oleh fasilitator dan peserta didik yang telah memiliki akun gmail di situs https://scholar.google.co.id/ dan pengguna tidak dipungut biaya atau gratis. Google classroom dapat diakses oleh peserta diklat melalui smartphone atau Laptop.
Google meeting digunakan untuk tatap muka online. Setting google meeting pada google classroom dapat dilakukan dengan terlebih dahulu membuat kelas di google classroom. Setelah mebuat kelas dapat membuka google meeting. Untuk membuka google meeting, dari browser dapat masuk dari shortcut yang diberi lingkaran hijau atau URL hangouts.google.com.
Kelebihan menggunakan google meeting dan google classroom adalah mudah dan tidak bebayar (free). Kelemahan google meeting classic hanya dapat digunakan maksimum 25 orang. Untuk peserta yang lebih banyak dapat menggunakan google suite basic dan google suite for education dengan maksimum 100 orang, google suite business maksimum 150 orang serta google suite enterprise dan enterprise for education maksimum 250 orang.
PENUTUP
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa e-training dapat dilakukan menggunakan google meeting dan google classroom. Langkah penggunaan meliputi fasilitator dan peserta memiliki g-mail, membuka kelas di google classroom, membuka google meeting, menyalin link URL, memindahkan link URL ke tugas kelas google classroom, peserta bergabung melalui link. Kelebihan menggunakan google meeting dan google classroom adalah mudah dan tidak bebayar (free).
DAFTAR PUSTAKA
https://support.google.com/a/answer/7303775?hl=id