Published On: 6 July 2023Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

Keterangan Foto: Pj. Bupati Pati Henggar Budi Anggoro, ST, MT., Direktur Guru PAUD dan Dikmas Dr. Santi Ambarukmi, M. Ed., Kepala BBPMP Prov. Jateng Nugraheni Triastuti, SE, M. Si, Kepala BBGP Prov. Jateng Darmadi, M. Pd, Kepala Bappeda Dr. Moctar, S. IP, MM, Kepala BKPP , Kepala Dinas Dikbud Winarto, M. Pd beserta Sekdin dan para Kabid, Perwakilan Kepala Sekolah dan Guru Penggerak.

Kabupaten Pati – – Rombongan Direktur Guru PAUD dan Dikmas tiba jam 07.30 diterima protokol Bupati diruang tamu untuk sejenak bincang santai dengan rombongan Dindikbud beserta perwakilan Kepala Sekolah dan Guru Penggerak. Tak lama kemudian Bupati bergabung dan Pertemuan dilanjutkan di ruang sidang sayap kiri. Jam 08.00 tepat dimulai dengan diawali oleh Kadinas Dikbud sebagai moderator sekaligus membuka pertemuan pada hari Selasa (4/7/2023) di Pendopo Bupati Pati.

Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, mengutarakan tentang harapan dari program Indonesia Emas untuk Kab. Pati kususnya dari pendidikan. Namun masih banyak hal2 yang harus dibenahi terutama di jenjang Sekolah Dasar. “Jangkauan wilayah kerja cukup luas dengan 21 Kecamatan, 5 Kelurahan dan 401 Desa, dengan jumlah SD 642 dan SMP 58”. Ungkapnya.

Bupati menambahkan, kondisi sekarang ada 607 orang yang purna tugas, namun juga ada pengangkatan pegawai baru melalui P3K sebanyak 656 orang, hanya saja sebagian dari mereka sdh bekerja sebagai WB artinya angka tersebut belum sepenuhnya mengganti yang purna tugas. Tahun 2023 direncanakan akan ada pengangkatan P3K lagi sebanyak 600 orang dengan pembagian 500 untuk guru dan 100 untuk tenaga di bidang kesehatan.

“Dengan penambahan tenaga P3K untuk guru tersebut diharapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah terutama di jenjang SD yang kata beliau masih banyak kelemahan. Untuk itu kedepan masih akan diproyeksikan sehingga tenaga P3K bisa mencapai lebih dari 2000, hanya kekhawatirannya bagaimana penggajian di tahun yang akan datang”. Ungkapnya lagi.

Direktur PAUD dan Dikmas Santi Ambarukmi, memaparkan terkait kebijakan Merdeka Belajar Episode 5 tentang Program Guru Penggerak melalui Permendikbud No 40/2021 tentang Penugasan Gutu sebagai Kepala Sekolah. “Dalam Bab II pasal 2 menjelaskan bahwa Guru yang ditugaskan sebagai Kepala Sekolah diantaranya harus memiliki sertifikat guru penggerak. Di Kab. Pati jumlah guru penggerak ada 128 yang terbagi dalam jenjang Paud ada 12 orang, SD 54 orang, SMP 24 orang, SMA 13 orang, SMK 25 orang”. Jelasnya.

Sedangkan jumlah calon guru penggerak ada 185 orang. Dari angka tersebut yang sudah dilantik menjadi kepala sekolah sebanyak 21 orang dan 1 orang sebagai Plt.” Kepala Sekolah. Dilihat dari data per jenjang guru penggerak di Kab. Pati , jenjang PAUD ada 12 orang, memenuhi syarat diangkat jd KS 12 orang , diangkat menjadi kepala sekolah 2 orang atau 17%, jenjang SD ada 54 orang yang memenuhi syarat 30 dan sudah diangkat jadi KS 15 atau 50%, SMP ada 24 orang memenuhi syarat 20 diangkat 4 atau 20%, SMA ada 13 orang memenuhi syarat 9 belum ada yang diangkat atau 0%, SMK 25 orang memenuhi syarat 17 dan belum ada yang diangkat jadi KS atau 0%”. Jelasnya lagi.

Santi menambahan bahwa untuk memenuhi target kouta di Kabupaten Pati sejumlah 1154, namun yang bisa dibiayai oleh pusat 469 sehingga kekurangannya dimohon untuk Pemda mengalokasikan pembiayaannya, pinta direktur. Selanjutnya ia  menambahkan bahwa guru penggerak disamping menjadi KS juga bisa untuk menjadi Pengawas Sekolah, karena materi tentang kepengawasan sudah diberikan dalam diklat guru penggerak yang menempuh waktu 9 bulan, bahkan ada yang sampai 14 bulan.

“Namun demikian untuk menjadi pengawas harus melewati dahulu dengan uji kompetensi calon pengawas. Terkait dengan implementasi kurikulum merdeka di sekolah terutama yang menyangkut tentang proses belajar mengajar yang berp vsihak pada siswa, pembelajaran yg berdiferensiasi, penggunaan teknologi pembelajaran maka guru penggerak inilah solusinya”. Ungkapnya.

Nugraheni Triastuti Kepala BBPMP Prov. Jateng menyampaikan perihal Permendagri No. 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal. Capaian SPM Kab. Pati dari 15 indikaor ada 10 indikator yang merupakan indikatornya satuan pendidikan, diantaranya di nomor 4 sd 7 kemudian 10 sd 15. Indikator tersebut adalah rerata kemampuan literasi SD/SMP, numerasi SD/SMP berdasarkan Asesmen Nasional, Peningkatan proporsi jumlah satuan PAUD yang mendapatkan minimal akreditasi B, Pertumbuhan pendidik PAUD yang memiliki kualitas akademik paling rendah DIV/S1 kemudian indek iklim keamanan, kebhinekaan, inklusivitas SD/SMP.

“Dari 10 indikator tersebut dilihat perkembangan dari data tahun 2021 jika dibandingkan dengan kondisi di tahun 2023 meningkat, hanya ada satu indikator yang turun yaitu pada indikator peningkatan proporsi jumlah satuan PAUD yang mendapatkan minimal akreditasi B. Namun jika dilihat dari target nasional Pati masih belum memenuhi target yang ditetapkan”.

Nugraheni berharap dan mohon dukungan Pak Bupati untuk mengkoordinasikan capaian tersebut agar ditahun depan lebih meningkat lagi dan bisa melampaui target nasional yang ditetapkan dan menyampaikan  tentang DAU 2023 khusus Pendidikan, dimana DAU tersebut bersifat Specific Grant.

“Khusus Pendidikan digunakan untuk kegiatan fisik dan/atau non fisik dalam rangka peningkatan kualitas layanan dasar bidang pendidikan. Untuk itu jangan sampai terlambat menyampaikan usulan program kegiatan, karena jika sampai batas waktu 30 juni blm mengusulkan maka akan kena pinalty dipotong 50% dan jika sampai akhir bulan oktober juga belum mengusulkan maka akan bisa hangus”. Pesannya.

Darmadi Kepala BBGP Prov. Jateng menyampaikan penguatan tentang keberadaan guru penggerak. Mengapa kok guru penggerak, guru penggerak, guru penggerak sampai mengulang 3X, karena melihat kondisi sekian dekade ada krisis proses belajar mengajar, untuk itu dilakukanlah proses perubahan dan harus dimulai dari gurunya. “Program Guru Penggerak dikagumi oleh negara negara yang tegabung dalam OECD singkatan dari Organization for Economic Co-Operation and Development, yaitu organisasi kerjasama dan pembangunan ekonomi”. Tegasnya.

Ia mengungkapkan bahwa Visi dan paradigma guru penggerak adalah mengubah pola pembelajaran dan pengelolaan sekolah agar mempercepat transformasi sehingga mampu menaikkan capaian literasi numerasi yang diinginkan. “Proses administrasi sekolah sudah dikurangi sehingga guru penggerak mampu sebagai pemimpin pembelajara. Diakhir pembicaraan beliau menyampaikan bahwa jika kepala sekolah yang diangkat berasal dari guru penggerak mohon untuk dipantau, apakah mereka sudah tergerak, bergerak dan menggerakkan”. Ungkapnya.

Azis, Guru Penggerak   yang sudah diangkat menjadi Kepala Sekolah satu atap. Setelah mengikuti diklat CGP selama 14 bulan Azis menyampaikan pengalamannya dengan menjelaskan bahwa level guru dibagi menjadi 4 yaitu guru mengajar saja, guru mengajar dan mendidik, guru menginspirasi dan guru yang menggerakkan, artinya guru mengajar mendidik menginspirasi komunitasnya untuk menjadi yang lebih baik.

“Level yang keempat itulah yang merupakan potret dari guru penggerak. Untuk itu Azis mengimplementasikan diri sebagai kepala sekolah untuk menjadi agen perubahan dan menerapkan kepemimpinan pembelajaran, menggerakkan teman teman guru untuk mengikutinya, untuk itu sebagai KS ia meminta guru gurunya menerapkan PBM yang lebih baik, menyenangkan , berpusat pada siswa dan selalu mengupdate pengetahuannya”. Jelasnya.

Diakhir sesi Bupati Pati menanggapi bahwa di Pati sudah ada 128 GP, yang layak secara administrasi ada 88 dan yang sudah diangkat sebagai KS 21. Coba di cek sekali lagi pesannya kepada kadinas dikbud, jika guru penggerak mampu menerapkan 4 hal seperti yang utarakan di depan tadi maka hal tersebut akan luar biasa.

“Banyak hal keberadaan GP karena sudah mendapatkan pendidikan tambahan, dan bahkan untuk mendaftar CGP nya saja sdh kompetisi, artinya mereka adalah orang terpilih. Untuk itu kami akan bersinergi dengan apa yang telah menjadi kebijakan pemerintah dan akan kami tindaklanjuti”. Ungkapnya.

Sebagai penutup acara, Kepala Dindikbud mengucapkan terimakasih atas audiensi pada pagi hari ini yang dihadiri oleh pendekar pendidikan, smoga dapat menginspirasi dan memotivasi kami agar pendidikan di Pati lebih baik lagi. “Pati akan tetap bersinergi dengan kebijakan pusat dan akan memprioritaskan dalam pengangkatan KS berasal dari guru penggerak” Tegasnya.