Published On: 20 December 2023Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyumas Melakukan Gerakan “Mayuh Sekolah Maning” untuk Atasi Anak Tidak Sekolah (ATS)

Banyumas – – Dalam upaya untuk mengurangi jumlah anak tidak sekolah (ATS), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyumas melaksanakan Gerakan Mayuh Sekolah Maning. Gerakan ini bertujuan untuk membantu anak-anak kembali ke bangku sekolah.

Menurut Dedy Gunawan, Waliwilayah BBPMP (Bala Besar Penjaminan Mutu Pendidikan) Jateng, melaporkan bahwa  Dindikbud Kabupaten Banyumas memulai gerakan  Mayuh Sekolah Maning ini karena kekhawatiran atas jumlah anak yang tidak bersekolah di Kabupaten Banyumas.

“ATS adalah anak-anak usia 6 hingga 21 tahun yang tidak bersekolah karena berbagai alasan seperti ekonomi, sosial, dan kesehatan, atau putus sekolah di tengah proses belajarnya karena kesulitan ekonomi, sosial, bahkan pernikahan dini”. Jelasnya.

Dedy mengatakan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyumas telah melakukan berbagai program sosialisasi guna mencegah anak-anak putus sekolah karena pernikahan dini.

“Salah satu program sosialisasi yaitu ‘Jo Kawin Bocah’, Kampung KB, PKK, dan lain sebagainya”. Jelasnya lagi.

Dedy menambahkan, selain upaya pencegahan, Dindikbud Kabupaten Banyumas juga mencari cara agar anak-anak yang sudah menikah dini dapat tetap bersekolah. Dalam hal ini, pihak keluarga, sekolah dan pemerintah daerah harus berembuk jalan terbaiknya, tidak serta merta dikeluarkan dari pendidikan.

“Karena di usia sekolah, hak anak-anak yaitu harus mengenyam pendidikan. Hal ini sejalan dengan upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE)”. Tambahnya.

Hingga pertengahan Juni 2023, berdasarkan sumber data dari Unicef yang sedang melakukan penelitian di empat kecamatan di Kabupaten Banyumas, dan data dari P3KE yakni terdapat 1.119 ATS.

“Dengan adanya Gerakan Mayuh Sekolah Maning, Dindikbud Kabupaten Banyumas berharap dapat mencapai zero ATS”. Tambahnya lagi.

Dindikbud dan OPD terkait berharap dapat mencapai zero anak tidak sekolah Melalui Gerakan Mayuh Sekolah Maning, dan telah melakukan berbagai program sosialisasi dan upaya konkret dalam memastikan hak anak-anak untuk mengenyam pendidikan.