Published On: 21 October 2022Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

Foto: Kholid Suyono.S.H.MH, Ketua Dewan pendidikan, Syaifulloh dari BBPMP Provinsi Jawa Tengah,  Kabid Pembinaan SMP Khoironi, M.Pd. ketua STAI Al Kamal Moch Noor Hasan, S.H.,M.H

Rembang – – Dewan Pendidikan Kabupaten Rembang mengadakan FGD (Focus Group Discusion) sebagai lanjutan acara hari pertama yang di ikuti oleh PSP, hari ke dua dengan peserta dari Sekolah/Madrasah IKM, hari ke 3 diikuti oleh Bappeda, Dinas Pendidikan, Kemenag, Pengawas/Kepala Sekolah, Perguruan Tinggi dan CSR yang berasal dari BUMN/BUMD dilaksanakan di Lantai 4 Gedung Bupati Kabupaten Rembang, hari Kamis (20/10/2022).

Ketua Dewan Pendidikan Rembang, Kholid Suyono dalam sambutan menyampaikan bahwa FGD Pemberdayaan Masyarakat dalam Kurikulum Merdeka ini berharap ada peran mitra pembangunan yang sangat strategis dalam membantu peningkatan mutu Pendidikan termasuk pelaksanaan PSP-IKM harus mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti BUMN/BUMD dan  perusahaan lainnya.

“Kami berharap mitra pembangunan dari perusahaan yang sudah berjalan memberikan CSR di Kabupaten Rembang porsinya semakin diperbesar untuk peningkatan kualitas mutu pendidikan baik sarana prasarana maupun pengembangan SDM di Sekolah/Madrasah baik untuk PSP-IKM. Kami mendorong para mitra pembangunan yang memberikan CSR agar meningkatkan bantuannya untuk Sekolah/Madrasah”. Tegasnya.

Syaifulloh dari BBPMP Provinsi Jawa Tengah dalam pengantar FGD mengatakan bahwa langkah Dewan Pendidikan Kabupaten Rembang untuk mengumpulkan mitra pembangunan yang memberikan CSR ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan peran serta masyarakat pada peran mitra pembangunan di daerah untuk menyalurkan CSR yang pagi ini menghadiri FGD  untuk bersama berdiskusi dan me cari solusi dalam mendukung peningkatan kualitas mutu pendidikan melalaui PSP-IKM.

“Kami dari BBPMP berharap forum koordinasi yang sudah berjalan di Kabupaten Rembang bisa terus mendukung peningkatan SDM dan sarana prasarana di satuan pendidikan. Ada peningkatan dukungan khusus untuk Program Sekolah Penggerak (PSP) agar semakin maju dan bisa menjadi sekolah model yang bisa menjadi rujukan untuk sekolah lain dan juga dukungan untuk sekolah pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka”. Pesannya kepada peserta FGD.

Syaifulloh juga menambahkan, bila dilihat dari syarat mitra pembangunan Implementasi Kurikulum Merdeka, apa yang disampaikan oleh Ketua Dewan Pendidikan bahwa mitra pembangunan yang memberikan CSR sudah berjalan di Kabupaten Rembang. Berarti ada syarat yang sudah memenuhi ketentuan ditetapkan Kemdikbudristek, meliputi mandiri dalam hal pendanaan, sudah memiliki sekolah binaan, sudah memiliki MoU dengan pemerintah daerah (Pemda), serta diharapkan sudah pernah bekerja dengan daerah binaan minimal selama 1 tahun, dan memiliki fokus pada peningkatan proses pembelajaran. Selanjutnya itu bisa digerakkan juga melalaui Komunitas Belajar (Kombel) baik KKG,MGMP, KKKS dan MKKS yang secara struktural sudah ada di Kabupaten Rembang, sehingga dengan Kombel ini sekolah bisa dan guru bisa berbagi praktik baik.

“komunitas belajar dapat berbagi masalah yang sedang dihadapi saat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, sehingga anggota yang lain dapat membantu diskusi dan mencari penyelesaian masalahnya. Proses membantu rekan sejawat ini akan menjadi pembelajaran berharga bagi anggota komunitas belajar. Juga dapat berbagi praktik baik yang dapat menginspirasi rekan sejawat dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Praktik-praktik ini dapat didokumentasikan dan dipublikasikan untuk menjadi pembelajaran bagi rekan yang lebih luas’. Pesannya kepada peserta agar segera membentuk Komukitas Belajar (Kombel) dan minta dukungan anggaran dari CSR mitra pembangunan.

Jumanto pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Rembang mengatakan bahwa Dewan Pendidikan Kabupaten Rembang berkomitmen bersama dinas pendidikan pemuda dan olahraga , kantor Kementerian agama untuk memfasilitasi sekolah dan madrasah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melaksanakan Kurikulum Merdeka.

“Dari hasil Focus Group Discussion bersama Dinas Pendidikan, Bapeda, kepala sekolah, Perguruan Tinggi, dan Pimpinan BUMN dan BUMD/Perusda dapat disimpulkan bahwa hampir semua Stakeholter pendidikan telah berusaha mrningkatkan mutu pendidikan hanya gerakannya masih berjalan sendiri sendiri atau belum secara sporadis, Bapeda menyampaikan anggaran dari ABPD memang masih terbatas. Hal itu dapat dibantu dengan dana CSR”. Tegasnya.

Kabid SMP Dinas Pendidikan Pemudan dan Olahraga Kabupaten Rembang, Khoironi mengatakan bahwa selama ini sudah menerima anggaran CSR dari beberapa kegiatan untuk peningkatan kualitas guru, namun untuk ke depan perlu diperbesar untuk sarpras dan lainnya.

“Seperti yang kita lihat bersama tadi terlihat bahwa adoption rate guru yang mengerjakan topik PMM masih perlu ditingkatkan, Menanggapi masalah keaktifan guru dalam belajar mandiri tentang kurikulum merdeka lewat PMM yang masih rendah, peserta FGD mengharap dinas pendidikan dapat melakukan perintah atau instruksi kepada guru-guru dan kami akan merespon masalah ini. Tegasnya.

Ketua Dewan pendidikan Kabupaten Rembang H. Kholid Suyono, SH.MH saat menyampaikan laporan panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan inisisasi dari Dewan Pendidikan dengan didukung penuh oleh Pak Ridwan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rembang dari anggaran Pokir sehingga bisa melaksanakan FGD ini.

Sementara itu Rozak dari SMP Al Rembang dan Dosen dari Universitas YPPI Dian Anita Sari berharap agar ada pertemuan rutin FGD untuk mengurai akar masalah pendidikan dan dapat memecahkan serta mencari solusi terbaik bagi peningkatan mutu pendidikan dan diflharapkan CSR dari mitra pembangunan  bisa terus memberikan bantuan yang tepat bagi lembaga pendidikan sehingga capaian literasi, numerasi dan survey karakter bisa mencapai prestasi tinggi.