Published On: 5 May 2023Categories: Artikel, Artikel Pendidikan, Headline

Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK Sebagai Patokan WFA (Work From Anywhere)*

Oleh: Syaifulloh*

Penulis adalah Konsultan BBPMP Jateng

Tulisan Pertama dari 10 Seri Implementasi WFA (Work From Anywhere)

Sudah menjadi kebutuhan hidup, bahwa kerja tanpa ada yang mengawasi dan merasa diawasi adalah tingkatan tertinggi dalam karir individu pegawai untuk menunjukan eksisntensi dirinya sebagai seorang abdi negara yang produktif dan bermanfaat untuk dirinya, institusinya, bangsa dan negara. Menjadikan dirinya sebagai seorang pegawai yang berguna membutuhkan penguatan dan kompetensi yang terus menerus yang dirujuk menjadi grand design lembaga agar setiap pegawai memiliki kompetensi yang meningkat sesuai kebutuhan setiap waktu. Perundang-undangan yang setiap saaat terbit susul menyusul juga menjadi pegangan didalam peningkatan capaian individu pegawai dan lembaga agar tetap sesuai dengan peraturan yang berlaku termasuk di dalamnya adalah Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK.

Pada tanggal 27 Juli 2021 Presiden Joko Widodo meluncurkan core values (nilai-nilai dasar) ASN BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core values ASN menjadi titik tonggak penguatan ASN, baik di pusat maupun daerah. Semangat dari penyeragaman core values ini adalah untuk membangun kesadaran, pemahaman hingga akhirnya implementasi budaya kerja sesuai core values menjadi mindset seluruh ASN dalam menjalankan tugasnya. dan employer branding ASN “Bangga Melayani Bangsa” sebagai wujud nyata dari strategi penguatan budaya kerja lewat transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (world class government) dan semangat melaksanakan ketentuan perundang-undangan tentang ASN (UU 5 Tahun 2014). Untuk mendukung keterlaksanaannya di tataran kerja di lapangan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kemudian menerbitkan Surat Edaran Nomor 20 tahun 2021 sebagai landasan hukum dan pedoman pengimplementasiannya bagi setiap komponen ASN baik instansi pemerintah di tingkat kementerian, lembaga maupun instansi daerah.

MENPAN-RB pada tahun 2024 menargetkan penguatan budaya BerAKHLAK dan merumuskan langkah strategis upaya pencapaian tersebut ke dalam sepuluh (10) langkah yang dilakukan secara bertahap di tahun 2022 melalui (1) Penguatan komitmen lewat penyelenggaraan forum pimpinan, (2) Penyelarasan sistem yang dimulai lewat Sosialisasi Sistem Penilaian Individu Core Values BerAKHLAK dalam SKP berdasarkan Permenpan RB No. 6 Tahun 2022, (3)Perubahan individu yang dihasilkan lewat pelatihan Internalisasi Ber-AKHLAK, (4) Pemetaan Budaya yang dicapai lewat sosialisasi & partisipasi pengisian pengukuran kesehatan budaya organisasi / indeks BerAKHLAK, Employee Engagement & Employer Branding, (5) Penentuan Agenda Perubahan dalam penyusunan roadmap, rencana aksi program aktivitas budaya dan anggaran biaya, (6) Pengelolaan Agen Perubahan lewat aktivitas tim agen perubahan, (7) Eksekusi rencana aksi dalam sosialisasi roadmap, rencana aksi, simbol/artefak ke setiap ASN di instansi pemerintah, (8) Kampanye berkelanjutan lewat perancangan media dan materi serta implementasi kounikasi BerAkhlak, (9) Monitoring & Evaluasi berkala dalam forum komunikasi berkala tim agen perubahan serta pelaporan program sosialisasi, internalisasi, dan aktivitas budaya BerAKHLAK, dan (10) Penghargaan melalui penganugerahan penghargaan atas pencapaian Indeks Budaya BerAKHLAK. Kesepuluh langkah stategis yang ditetapkan oleh MENPAN-RB merupakan upaya untuk mencpai target tahap aktivasi / aktualisasi pelaksanaan budaya Ber-AKHLAK di tahun 2023. BBPMP Jateng sebagai salah satu instansi di bawah Kemendibudristek pada setiap apel pagi hari Senin telah mengkampayekan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK kepada seluruh pegawainya agar ini dijadikan pedoman sebagai pegangan dalam bekerja dan melayani.

Core Values (Nilai-nilai Dasar) ASN BerAkhlaq Sebagai Patokan.

Perlu disepakati patokan besar apa yang dipakai oleh lembaga sebagai payung besar yang sifatnya umum dalam melaksanakan WFA. WFA atau Work From Anywhere yaitu bekerja dan melaksanakan pekerjaan dari mana saja, maksudnya tidak hanya dari rumah tapi juga bisa melaksanakan pekerjaan di tempat-tempat lainnya. Ketika lembaga kerja model WFA diterapkan, semua pegawai memiliki landasan filosofis yang menyatu dalam dirinya ketika bekerja dan mencapai indikator kinerja utama (IKU) dan Sasaran Kegiatan setiap tahun berjalan sesuai dengan program dan ketrsediaan anggaran. Untuk itu diperlukan pendalaman Panduan Perilaku Core Values ASN BerAKHLAK sebagai kebutuhan mendasar bagi pegawai agar, tulisan panduan prilaku ini tidak sekedar dibaca tetapi terinternalisasi pada setiap individu pegawai agar bisa melaksanakan dengan sebai-bainya dalam mencapai kinnerja bermutu sebagai bagian dari tuntutan mencapai Visi, Misi dan Tujuan lembaga.

Isi Core Values (Nilai-nilai Dasar) ASN BerAkhlaq yang harus dipahami dan di internaliasi agar menjadi landasan filosofi bekerja pegawai adalah sebagai berikut:

1. Berorientasi Pelayanan

Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan. Melakukan perbaikan tiada henti.

2. Akuntabel

Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

3. Kompeten

Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah. Membantu orang lain belajar. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis

Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Suka menolong orang lain. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal

Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.S etia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif

Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas. Bertindak proaktif.

7. Kolaboratif

Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

Langkah Awal Implementasi Core Values (Nilai-nilai Dasar) ASN BerAkhlaq Sebagai Patokan WFA.

Perlu langkah awal implementasi Core Values (Nilai-nilai Dasar) ASN BerAkhlaq pada lembaga yang memrlukan dukungan dan kesepahaman seluruh pegawai yang ada sebagai pelaksana kebijakan yang akan dijalankan. Langkah awal yang bisa dilaksanakan adalah dengan melakukan survey terkait pemahaman pegawai pada Core Values (Nilai-nilai Dasar) ASN BerAkhlaq. Apakah seluruh pegawai sudah memahami dengan baik isi dan pesan yang harus dilaksanakan dan menjadi target individu sebagai landasan filosofi dalam bekerja.

Untuk mengetahui pemahaman utuh terhadap isi dan pesan dari Core Values (Nilai-nilai Dasar) ASN BerAkhlaq, perlu diadakan survey kepada seluruh pegawai sebagai landasan ilmiah dalam merancang WFA agar nantinya bisa dilaksanakan dengan baik dan efektif sehingga bisa menghasilkan kerja positif untuk lembaga baik secara indivisu maupun kolaboratif sebagai lembaga pelayanan pendidikan karena ini dapat menunjukkan pentingnya kesatuan langkah dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu bisa menjadi starting point yang sangat penting dalam menjadikan layanan pendidikan berkualitas sebagai target bersama. Dalam pandangan demikian, sasaran utama semangat nilai dasar dan branding ini adalah bagaimana memberikan dan mewujudkan layanan pendidikan prima bagi insan pendidikan dengan topangan kapasitas yang mumpuni pada diri ASN.

Dibutuhkan tim perancang instrumen yang bisa mengungkapkan pemahaman pegawai terkait Core Values (Nilai-nilai Dasar) ASN BerAkhlaq dengan pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik agar bisa mengetahui keseriusan pegawai dalam meaksanakan kebijakan itu. Ketika instrumen setelah selesai dibuat dan divaidasi oleh validator dilanjutkan uji coba instrumen secara terbatas untuk melihat validitas dan keterbacaan instrumen tersebut. Setelah diujicoba barulah dilakukan survey secara masal yang melibatkan seluruh responden. Dari hasil analisa hasil survey bisa dijadikan landasan awal patokan dalam merancang WFA secara umum di lembaga. Hasil analisa ini bisa dijadikan kesimpulan awal dalam merancang kegiatan berikutnya agar sesuai dengan pesan dari WFA agar kerja lebih fektif dan efisien bagi seuruh pegawai dalam melaksankan Core Values (Nilai-nilai Dasar) ASN BerAkhlaq.

Pengalaman Penulis Melaksanakan WFA (Work From Anywhere)

Sejak tahun 2004 bergabung dengan lembaga dari luar negeri mempersyaratkan individu harus bisa bekerja dalam tekanan dan tidak dalam pengawasan oleh atasan setiap hari karena posisi kerja berada di lapangan. Bagaimana melaksanaan kerja secara produktif dan efisientanpa pengawasan? Saya harus membuat rencana kerja berdasarkan KAK (Kerangka Acuan Kerja) yang sudah disepakati saat kontrak awal. Dari KAK yang bersifat umum itu harus diturunkan menjadi kegiatan individu mulai dari target 3 bulan dan 1 bulan. Selanjutnya dari target bulanan ini dijadikan target mingguan sampai dilaksanakan dalam kerja harian.

Target kerja yang sudah dibuat dikirimkan ke atasan untuk mendapatkan persetujuan, dari sini muncul proses yang mengasyikkan. Ternyata apa yang saya tulis tidak semuanya disetujui karena program dan target kerja dianggap tidak realistis, banyak ditisan tapi sangat kecil kemungkinan untuk dicapai. Mengapa tidak disetujui semua program kerja yang diajukan? Karena semua program kerja dan target yang disusun berdampak kepada anggaran dan waktu kerja yang terbatas. Bila itu disetujui semua maka fokus kerja akan semakin glambyar dan tidak fokus kepada capaian lembaga.

Terjadi diskusi serius antara atasan yang memiliki tanggungjawab mensukseskan program dengan pasukan yang ada di bawah sebagai pelaksana dan pendamping program di lapangan, atasan memberikan argumen dan solusi yang mudah diterapkan dicapai oleh anggotanya agar semua beban yang ada di KAK bisa dilaksanakan dengan mudah, efisien dan efektif. Setelah terjadi disusi terkait program tadi, kita menandtangani bersama program yang dimaksud dan selanjutnya dilaksankan di lapangan.

Setiap bulan program dan target di evaluasi bersama, sesuai laporan bulanan yang dibuat. Dari sinilah bisa dilihat keampuhan dari Risk Management atau menejemen resiko dalam bekerja, artinya apa? Bahwa kegagalan pekerjaan harus sudah diketahui sejak awal sehingga pekerjaan itu tidak muspro dibelakang atau kerja dengan hasil kosong tetapi meghasilkan kinerja psoitif dalam mecapai Visi, Misi dan Tujuan dari program yang dilaksanaan.

*Penulis juga menjadi Direktur Lembaga Psikologi dan Pengembangan SDM ACED Surabaya

*Diolah dari berbagai sumber