Coaching Clinic Sekolah Inti Transformatif Angkatan ke-6 di BBPMP Jateng
Kota Semarang – BBPMP Jateng Mengadakan Coaching Clinic untuk 264 peserta dari 132 sekolah dalam acara pembukaan Coaching Clinic Sekolah Inti Transformatif yang diadakan pada Selasa (2/7/2024). Peserta yang hadir berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMP, serta beberapa perwakilan dari jenjang SLB. Acara ini merupakan kesempatan berharga bagi para pendidik untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah masing-masing.
Kabag Umum BBPMP Jateng, Muhammad Adi Hartono, membuka acara ini dengan penuh semangat. “Kita bersama-sama mengikuti kegiatan Coaching Clinic Sekolah Inti Transformatif yang telah mencapai angkatan keenam ini. Bapak Ibu yang terpilih diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk mengembangkan sekolah-sekolah di sekitar,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Muhammad Adi Hartono menekankan pentingnya kolaborasi dan pengimbasan pengetahuan. “Tidak hanya Bapak Ibu yang harus pintar, tetapi sekolah-sekolah di sekitar juga harus mendapatkan manfaat dari ilmu yang didapatkan di sini,” tambahnya. Beliau juga mengingatkan bahwa sekolah inti dipilih karena memiliki proses pembelajaran dan sarana yang lebih baik dibandingkan yang lain, sehingga diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain.
Sri Wijayati, ketua pelaksana, menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah sampai pada angkatan keenam dan terus berkembang. “Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pemetaan, supervisi, fasilitasi, dan pengembangan model terkait peningkatan mutu pendidikan,” jelasnya. Beliau juga menyebutkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program pemulihan pembelajaran yang difokuskan pada peningkatan literasi dan numerasi di sekolah-sekolah.
Selama tiga hari ke depan, peserta akan mengikuti berbagai kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam mengelola dan mengembangkan sekolah. “Kami ingin memastikan bahwa seluruh kebijakan pendidikan yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat diimplementasikan dengan baik di sekolah-sekolah Bapak Ibu,” kata Muhammad Adi Hartono.
Sri Wijayati juga menambahkan bahwa program ini fokus pada pemulihan pembelajaran dan pengembangan kapasitas sekolah. “Kami berkomitmen untuk mendampingi dan membantu sekolah-sekolah dalam menjalankan program-program yang ada, termasuk melalui advokasi kepada pemerintah daerah,” jelasnya.
Dalam acara ini, peserta juga akan dibimbing untuk memahami dan mengimplementasikan berbagai kebijakan pendidikan seperti Asesmen Nasional, Rapor Pendidikan, dan Kurikulum Merdeka. “Kami berharap Bapak Ibu dapat menerapkan semua ilmu yang didapatkan di sini dan mengimbaskannya kepada sekolah-sekolah lain di sekitarnya,” tambah Mbak Cui, panggilan akrabnya.
Muhammad Adi Hartono menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk orang tua, perusahaan swasta, dan penggiat sosial, untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan. “Dengan melibatkan semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik dan lebih inklusif bagi anak-anak kita,” tutupnya.
Coaching Clinic Sekolah Inti Transformatif diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Jawa Tengah, menciptakan sekolah-sekolah percontohan yang mampu menerapkan kebijakan pendidikan dengan baik dan menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di sekitarnya.