Published On: 5 October 2022Categories: Berita, Headline

Kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti Saat Memberikan Materi Coaching dan Sharing Kepada Wali Wilayah, Selasa (4/10/22) di Ruang meeting

Semarang – – Social Style sangat penting dikuasai oleh wali wilayah dalam pendampingan di daerah sehingga bisa mengetahui cara komunikasi efektif dalam menghadapi orang lain. Mengingat pentingnya materi ini, BBPMP Provinsi mengadakan Coaching and Sharing yang di ikuti oleh wali wilayah secara bergantian dengan kelompok kecil.

Kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti menyampaikan bahwa materi ini diperoleh saat mengikuti Workshop Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia UPT PAUDDASMEN yang terdiri dari Kepala UPT, Pendamping konsultan dan 2 konsultan di Hotel Novotel Tangerang mulai tanggal 7-10 September 2022.

“Kami semua mendapatkan materi social style, power map dan kami juga mengerjakan tugas yang diberikan oleh narasumber sampai membuat tindaklanjut di UPT. Dari pengalaman nyata saat pelatihan ini, kami juga harus mendiseminasikan kepada seluruh pegawai melalui IHT. Mulai minggu yang lalu kami mengadakan acara ini agar waliwilayah bisa membuat power map sesuai kebutuhan daerah”.  Jelas Bu Kepala Kepada Waliwilayah Kabupaten Purbalingga, Kebumen, Temanggung dan Rembang.

Narasumber dari Coaching and Sharing ini terdiri dari Kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti, Pendamping Konsultan, Pujiadi dan 2 Konsultan, Syaifulloh dan Yeni Efisari yang secara bergantian dan bersahutan memberikan materi ini agar bisa diterima dengan baik oleh Waliwilayah.

Materi pertama adalah Social Style (gaya sosial) merupakan nama instrumen psikometri yang dapat membantu kita lebih memahami orang lain melalui dasar pengambilan keputusan dan kontrol mereka. Model ini menggunakan dua dimensi, yaitu assertiveness dan responsiveness untuk mengantisipasi 4 gaya sosial.

Sedangkan materi kedua adalah tentang  Power Map yang menjadi kemampuan utama untuk dimiliki oleh Waliwilayah dalam satu daerah. Power Map dapat digunakan sebagai analisa kekuatan individu dalam mencapai komunikasi yang di inginkan, siapa berperan sebagai apa, apa kedudukannya di dalam pemerintahan, siapakah pihak luar yang memiliki pengaruh kuat untuk membantu komunikasi terhadap tujuan dan itu semua tergambarkan dalam power map ini.

Ardiani Mustikasari Waliwilayah Kabupaten Temanggung memyampaikan bahwa materi Coaching and Sharing ini sangat bagus dan fokus kebutuhan di setiap Kabupaten sehingga bisa menjadi bekal untuk komunikasi di daerah, terutama materi power map dan langkah-langkahnya.

“Kami bisa memahami peran dan fungsi masing-masing dalam  mengidentifikasi orang disekitar dan peranannya, identifikasi social style, Identifikasi sikap terhadap kita, tambahkan orang terkait lain, gambarkan garis hubungan pengaruh, tambahkan pihak-pihak lain yang berpengaruh sehingga ketika kami berkomunikasi di Daerah bisa langsung bertemu dengan orang yang tepat”. Kata Ardiani mewakili pendapat dari Kabupaten Temanggung.

Lubis Waliwilayah Kabupaten Purbalingga menyampaikan bahwa sebagai tim di dalam mendampingi Kabupaten langkah efektif pertama yang dilakukan adalah saling memahami dan tahu social style Waliwilayah masing-masing agar tepat memerankan diri ketika berkomunikasi.

“Di dalam tim wilayah, kita harus memahami dan mengetahui terlebih dahulu social style dalam tim agar ketika berkomunikasi dengan para pihak di daerah dapat menggunakan gaya yang tepat, kita  perlu memahami social style diri kita dan teman lain yang ada di kelompok kita, setelah bisa memahami secara utuh, baru secara bersama-sama kita meneropong social style orang-orang sekitar kita yang akan berhubungan dengan kita melalaui Power Map“. Kata Lubis memberikan manfaat dari social style ketika berkomunikasi.

Ardiani Mustikasari, Waliwilayah Kabupaten Temanggung juga menambahkan, Ketika kita menyadari social style akan memudahkan berkolaborasi dan membangun hubungan baik dengan orang lain. Terdapat 4 gaya dalam berhubungan dengan orang lain, yaitu analytical, aimable, driver, expressive.

“Seseorang dengan tipe analytical cenderung berorientasi pada tugas, pendiam (introvert), dan pasif dalam kelompok karena lebih suka bekerja sendiri. Sikap positif yang ditunjukkan adalah suka menunjukkan cara, teliti, transparan dan komprehensif. Sedangkan sikap negatif yang sering ditemukan adalah menjemukan, terlalu detail, tidak mau ambil risiko dan tidak bisa mengambil keputusan”. Terang Ardiani dengan penuh semangat.

Coaching and Sharing melalaui FGD kelompok kecil ini merupakan gagasan cerdas dan tepat dari Kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti dalam memberikan model penguatan  secara terukur untuk setiap Waliwilayah, ketika Coaching and Sharing diberikan langkah-langkah memahami social style sampai bisa mengidentifikasi melalaui Power Map, dan ini akan sangat bermanfaat  ketika digunakan Waliwilayah untuk membangun strategi berhubungan dengan pemangku kepentingan di daerah.

Strategi yang tepat dalam berhubungan dengan pemangku kepentingan di daerah akan membangun kepercayaan. Pada akhirnya akan mudah memperoleh dukungan dan komitmen dari daerah, akhirnya memudahkan tujuan dan harapan melalaui seluruh Pokja yang ada di BBPMP Provinsi Jawa Tengah.