Puisi : Matahari Meronta di Atas Kepala
Matahari Meronta di Atas Kepala Tirta Nursari -- Sesaat setelah yang perkasa kehilangan taringnya semua cinta lenyap pula rohnya
Matahari Meronta di Atas Kepala Tirta Nursari -- Sesaat setelah yang perkasa kehilangan taringnya semua cinta lenyap pula rohnya
Karya: Rija Ibu, perantaramu aku terlahir ke dunia ini Kaulah orang pertama yang aku kenal Banyak pelajaran hidup yang
Kala Sendiri Tirta Nursari Aku ingin belanja bunga sore ini, di toko kembang Kalisari, Aku ingin belanja bunga kali
Panggah! Tirta Nursari dan pucuk merah di pelataran rumah tak lagi meranggas, meski angin kemarau berembus mematah ranting bunga-bunga
PELANGI KEMBAR DI LABUAN BAJO Dr. Mampuono, M.Kom (Tali Bambuapus Giri) Hari telah menepi Semburatnya mengintip jalan Memandu kedasih kembali
MATEMATIKA CINTA SEGITIGA Oleh: Dr. Mampuono, M. Kom. (Menemu baling on the way, Tali Bambuapus Giri) Benakku bergumul tanya, Memburu
Aku Cemburu Tirta Nursari aku selalu saja cemburu pada matahari yang tak juga jera tersenyum meski awan menggoda dengan
Sebungkus Cinta di dalam Laci Oleh: Dr. Mampuono, M.Kom (Tali Bambuapus Giri) Tuhan, Beri aku waktu, Agar saatnya nanti,
SEMALAM DI WACICU EDEN BEACH Oleh: Dr. Mampuono (Tali Bambuapus Giri) Menjulang di langit atas Puncak-puncak lontar berhias Membentang
Dan dari Tiada Kan Kembali Tiada Tirta Nursari ; Handry TM Gerimis menjelma menjadi hujan, lalu membadai Langit hitam