Oleh Dr. MRT
Ditulis dengan strategi Tali BambuApus Giri
Dalam era di mana teknologi semakin mendominasi kehidupan sehari-hari, kemampuan untuk dengan cepat mengonversi ucapan menjadi teks dapat menjadi sebuah keahlian yang sangat berharga. Dalam tulisan ini, penulis akan membahas secara rinci langkah-langkah praktis untuk mencapai hal tersebut dengan menggunakan alat yang umum digunakan, yaitu Google Docs, dan memanfaatkan bantuan kecerdasan buatan (AI) di laptop. Proses ini tidak hanya efisien untuk mentranskripsi pertemuan atau seminar, tetapi juga memberikan kemudahan dalam menciptakan catatan atau dokumen tertulis lainnya dengan lebih cepat dan efektif.
Seiring dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin canggih, kita dapat mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ini untuk meningkatkan akurasi dan kualitas hasil konversi teks. Mari kita eksplorasi bersama bagaimana mengoptimalkan penggunaan Google Docs dan kecerdasan buatan (AI) untuk mengubah setiap ucapan menjadi teks yang terstruktur dan mudah disusun.
Persyaratan:
Untuk dapat mengubah ucapan menjadi teks (Menemu atau menulis dengan mulut) menggunakan Google Docs dan AI berikut ini adalah beberapa persyaratannya:
– Mikrofon yang berfungsi baik
– Akun Google
– Akses ke Google Docs
– Familiaritas dengan alat kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)
– Akses ke Google Drive
Langkah 1: Menyiapkan Google Docs
- Buka peramban web Anda dan masuk ke akun Google Anda.
- Klik Google Apps (titik sembilan) lalu scroll ke bawah untuk menemukan ikon Google Docs.
- Buka Google Docs (docs.google.com) dengan klik ikon Google Docs (yang di highlight di gambar di bawah) dan buat dokumen baru.
Gambar 1: Cara membuka Google Docs pada peramban Google Chrome.
Langkah 2: Memeriksa Fungsi Mikrofon
- Pastikan mikrofon Anda terhubung dengan baik dan berfungsi.
- Buka Menu Sound setting dengan menuliskannya di bagian menu pencarian di kiri bawah tampilan Windows.
- Uji mikrofon dengan berbicara ke dalamnya dan periksa apakah ada masalah.
Gambar 2: Melakukan pengecekan fungsi mikrofon pada menu Sound Setting di laptop.
Langkah 3: Mengaktifkan Pengenalan Suara di Google Docs
- Di dokumen Google Docs Anda, buka menu “Alat” atau Tools..
- Pilih “Pengetikan suara” atau Voice Typing dari menu dropdown.
- Klik ikon mikrofon yang muncul di sebelah kiri dokumen.
- Sesuaikan bahasa yang digunakan dengan mengklik menu yang tersedia.
Gambar 3: Memunculkan menu Menemu (Menulis dengan mulut/suara atau Voice Typing)
Gambar 4: Memilih bahasa yang akan dijadikan inputan pada proses Menemu.
Langkah 4: Mengucapkan Teks Anda
- Mulailah berbicara, dan Google Docs akan mentranskripsi kata-kata Anda secara waktu nyata (real time).
- Berbicaralah dengan jelas dan dengan kecepatan sedang untuk meningkatkan akurasi.
- Ucapkan titik, koma, tanda tanya, tanda seru, dan tanda baca lainnya dengan jelas.
- Ikon mikrofon ini akan ditandai dengan highlight warna merah dan garis melingkar yang lebih besar jika sedang aktif mentranskripsikan.
Gambar 5: Ikon mikrofon sedang aktif mengubah suara menjadi teks.
Langkah 5: Mengedit dan Memformat
- Tinjau teks yang telah ditranskripsi untuk menemukan kesalahan atau ketidakakuratan.
- Gunakan alat pengeditan standar Google Docs untuk memformat teks sesuai kebutuhan.
- Langkah ini bisa dilewati jika kesalahan kata atau kalimat yang kita produksi tidak berat karena AI akan membentu kita membenahinya.
5
Gambar 6: Melakukan editing pada teks di Google Docs.
Langkah 6: Mengintegrasikan Bantuan Kecerdasan Buatan (AI)
- Untuk akurasi dan kemampuan pengeditan yang lebih baik, pertimbangkan menggunakan alat kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT.
- Tuliskan perintah (prompt) yang efektif kepada AI untuk memperbaiki teks yang sudah diproduksi.
- Salin teks yang telah ditranskripsi dan tempelkan ke dalam alat kecerdasan buatan untuk penyempurnaan lebih lanjut.
Contoh 1:
Penulis membuat teks yang penulis ucapkan dengan cara Menemu (menulis dengan mulut) di hadapan mickrofon pada Google Docs. Setelah mengedit beberapa kata penting yang penulis ucapkan yang ternyata tertuliskan secara salah, misalnya AI menjadi EA, Google Docs menjadi Google Talks dan lain lain, penulis segera memerintahkan AI membenahinya. penulis tidak perlu mengedit tanda baca dan tata bahasa karena AI akan dengan cerdas memperbaikinya. Perintah (prompt) dan tulisan hasil Menemu adalah sebagai berikut.
Benahi tulisan ini sehingga lebih mudah dimengerti:
Bapak ibu kita bisa praktikkan ya cek atau sorry sorry. Normalnya kalau microphone itu masih bekerja dengan baik, maka kita akan bisa menuliskan setiap apa yang kita ucapkan otomatis Berubah menjadi teks.Nah bapak ibu apapun ya setiap saat dengan berada di hadapan laptop kemudian.Ingin menuliskan ide bahwa ibu cukup berbicara saja dan semuanya akan diisikan ke dalam.Google Docs kita lalu kita bisa minta tolong pada AI untuk membenahi tulisan kita.Atau misalnya bapak ibu punya tugas menjadi notulen.Iya, ketika rapat sedang berlangsung, bapak ibu cukup dekatkan ya? Hidupkan mikrofon yang ada di Google Docs sehingga suara pembicara langsung berubah menjadi teks setelah teks yang banyak itu terkumpul misalnya.2 jam.Itu kan teksnya banyak sekali.Biarlah AI yang mensortir.Tapi bapak ibu tahu kapasitas AI itu jumlah karakter yang dimasukkan di sana ada batasnya. Jadi misalnya nih tulisan ada 12 halaman yang 4 halaman masuk 4 halaman masuk 4 halaman masuk supaya diedit.Dan direvisi oleh AI.Ya.Dalam hal ini yang paling sering penulis gunakan adalah chatGPT. Ya.
Gambar 7: Memperbaiki teks hasil Menemu dengan bantuan AI (ChatGPT).
Tulisan Perbaikan oleh AI hasilnya sebagai berikut:
Bapak dan Ibu, kita bisa mencoba menggunakan fitur cek atau koreksi suara. Jika mikrofon berfungsi dengan baik, kita dapat dengan mudah mentranskripsikan ucapan kita menjadi teks secara otomatis. Jadi, kapan pun kita berada di depan laptop, kita dapat dengan mudah mengekspresikan ide atau pembicaraan kita.
Sebagai contoh, jika Ibu hanya ingin berbicara tanpa harus mengetik, Google Docs dapat menjadi alat yang sangat berguna. Saat berada di depan laptop, cukup sampaikan ide atau informasi, dan kemudian minta bantuan pada kecerdasan buatan (AI) untuk menyusun dan menyusun tulisan tersebut. Ini juga berguna jika Bapak dan Ibu memiliki tugas untuk membuat notulen rapat. Ketika rapat berlangsung, cukup aktifkan mikrofon di Google Docs untuk mengubah pembicaraan menjadi teks secara otomatis.
Namun, perlu diingat bahwa AI memiliki batasan karakter, jadi jika tulisan cukup panjang, mungkin perlu dibagi menjadi beberapa bagian untuk diedit dan direvisi oleh AI. Salah satu pilihan yang sering penulis gunakan adalah chatGPT untuk membantu memperbaiki dan menyusun tulisan dengan lebih efisien.
Langkah 7: Menyusun dan Mengorganisir Teks (Menggunakan AI)
- Manfaatkan alat kecerdasan buatan untuk menyusun dan mengorganisir teks menjadi paragraf atau bagian yang koheren.
- Perhatikan batasan masukan karakter yang mungkin diberlakukan oleh alat kecerdasan buatan.
3. Pastikan agar membuat prompt yang efektif sehingga dengan sedikit perintah dapat dihasilkan produk akhir yang berkualitas.
Contoh 2:
Tulisan hasil perbaikan dengan bantuan AI pada Contoh 1 ternyata terlalu pendek. Misalnya kita akan menjadikannya sebagai sebuah artikel sepanjang 3000 karakter dan mengubah gaya bahasa lisan menjadi gaya bahasa tulis dengan mengganti Kata Bapak Ibu atau sebutan langsung dengan kata Anda, maka penulis tinggal menuliskan prompt sebagai berikut: “Tolong tulisan di atas dijadikannya sebagai sebuah artikel sepanjang 3000 karakter dan mengubah gaya bahasa lisan menjadi gaya bahasa tulis dengan mengganti Kata Bapak Ibu atau sebutan langsung dengan kata Anda”
Berikut adalah hasil tulisan pengembangan oleh AI:
Judul: Meningkatkan Produktivitas dengan Fitur Cek Suara dan Kecerdasan Buatan
Pendahuluan:
Dalam era teknologi saat ini, kita memiliki berbagai alat dan fitur yang dapat membantu meningkatkan produktivitas, salah satunya adalah fitur cek suara. Artikel ini akan membahas cara kita dapat memanfaatkan fitur ini untuk membuat pekerjaan sehari-hari menjadi lebih efisien, terutama dalam hal transkripsi dan penyusunan teks menggunakan kecerdasan buatan.
Mengenal Fitur Cek Suara:
Anda dapat mencoba menggunakan fitur cek atau koreksi suara untuk membuat proses transkripsi menjadi lebih mudah. Ketika mikrofon berfungsi dengan baik, transkripsi otomatis dapat mengubah setiap kata yang diucapkan menjadi teks. Ini memungkinkan Anda mengekspresikan ide atau pembicaraan dengan lebih cepat, kapan pun Anda berada di depan laptop.
Memanfaatkan Google Docs:
Google Docs adalah alat yang sangat berguna untuk membuat proses menulis menjadi lebih efisien. Sebagai contoh, Anda hanya perlu berbicara tanpa harus mengetik, dan kemudian meminta kecerdasan buatan (AI) untuk mengorganisir dan menyusun tulisan tersebut. Fitur mikrofon di Google Docs dapat diaktifkan untuk mengubah percakapan langsung menjadi teks secara otomatis.
Penggunaan pada Tugas Notulen:
Apabila Anda memiliki tugas untuk membuat notulen rapat, fitur ini juga dapat digunakan dengan sangat efektif. Aktifkan mikrofon di Google Docs saat rapat berlangsung, dan suara pembicara akan langsung diubah menjadi teks. Hal ini dapat sangat membantu dalam menyusun catatan rapat dengan cepat dan akurat.
Mengatasi Batasan Kecerdasan Buatan:
Namun, perlu diingat bahwa kecerdasan buatan memiliki batasan, terutama dalam hal jumlah karakter. Jika tulisan cukup panjang, disarankan untuk membaginya menjadi beberapa bagian agar dapat diedit dan direvisi oleh AI secara optimal. Salah satu opsi yang dapat Anda manfaatkan adalah menggunakan chatGPT, alat kecerdasan buatan yang dapat membantu memperbaiki dan menyusun tulisan dengan lebih efisien.
Memanfaatkan ChatGPT:
Dalam pengalaman penulis, chatGPT menjadi pilihan yang sering penulis gunakan untuk meningkatkan kualitas tulisan. Anda dapat meminta bantuan chatGPT untuk menyusun ide atau merapikan tulisan, memberikan sentuhan profesional pada teks yang Anda hasilkan.
Kesimpulan:
Dengan memanfaatkan fitur cek suara dan kecerdasan buatan, kita dapat meningkatkan produktivitas dalam menulis dan menyusun teks. Google Docs menjadi alat yang sangat berguna, terutama ketika kita ingin mengekspresikan ide secara lisan. Meskipun terdapat batasan pada kapasitas kecerdasan buatan, penggunaan chatGPT dapat membantu mengatasi kendala tersebut. Dengan pendekatan ini, kita dapat mengoptimalkan potensi teknologi untuk mempermudah tugas sehari-hari dan meningkatkan efisiensi kerja.
Langkah 8: Menyelesaikan Dokumen
- Tinjau dokumen akhir untuk akurasi dan kohesi.
- Lakukan penyesuaian yang diperlukan menggunakan fitur pengeditan Google Docs.
- Hilangkan ciri khas produk ChatGPt pada tulisan kita, misalnya kata pertama tama, penting untuk diingat, dan lain lain.
- Pastikan produk akhir benar benar seperti tulisan hasil karya sendiri dengan memberi “warna” yang menjadi ciri khas kita.
Langkah 9: Menyimpan dan Berbagi
- Simpan dokumen dalam format yang Anda pilih (misalnya, Google Docs, Word, PDF) di Google Drive.
- Bagikan dokumen dengan pihak terkait jika diperlukan.
- Berikan akses kepada pengguna lain misalnya sebagai viewer, commenter, atau editor, sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 8: Melakukan setting akses pengguna lain di Google Drive.
Langkah 10: Peningkatan Berkelanjutan
- Refleksikan proses transkripsi dan identifikasi area yang dapat ditingkatkan.
- Jelajahi alat atau fitur kecerdasan buatan tambahan untuk mengoptimalkan alur kerja Anda.
- Pastikan memilih Chatbot AI yang menyediakan referensi jika tulisan yang akan diproduksi memerlukannya.
- Penulis yang literat akan memastikan bahwa hasil tulisannya benar benar bisa dipertanggungjawabkan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat dengan efisien mengubah ucapan menjadi teks menggunakan Google Docs dan bantuan kecerdasan buatan. Metode ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga memberikan cara yang nyaman untuk mendokumentasikan konten berbicara secara akurat. Silakan bereksperimen dengan berbagai alat kecerdasan buatan dan terus perbaiki proses Anda untuk hasil yang optimal.
***
(Penulis, Dr. MRT atau Dr. Mampuono R. Tomoredjo, M. Kom. adalah widyaprada BBPMP Jawa Tengah, Ketum PTIC (Perkumpulan Teacherpreneur Indonesia Cerdas), dan penggerak literasi dengan Strategi Tali Bambuapus Giri atau Implementasi Literasi Produktif Bersama dalam Pembuatan Pustaka Digital Mandiri Berbasis AI dengan memberdayakan metode Menemu Baling atau menulis dengan mulut dan membaca dengan telinga. Penulis menjadi founder Gerakan Guru Melek AI (GGMAI) yang terus menyerukan agar guru menjadi pembelajar sepanjang hayat yang juga melek AI. Penulis juga pernah menjadi juara Guru Inovatif Asia Pasific Microsoft yang terus berbagi tentang penggunaan ICT Based Learning ). Salam Guru Melek AI!