BBPMP Provinsi Jateng – Setiap instansi pemerintah dituntut untuk menghasilkan kinerja sebagai bentuk pertanggungjawaban atas anggaran yang diberikan pemerintah. Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menghasilkan kinerja sesuai dengan target kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja. Capaian kinerja yang dihasilkan selanjutnya dilaporkan dalam Laporan Kinerja BBPMP Provinsi Jawa Tengah dan dipublikasikan melalui website resmi lembaga.
BBPMP Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2022 menetapkan dua sasaran kinerja dengan empat indikator kinerja utama sebagai ukuran kinerjanya. Kedua sasaran kinerja tersebut adalah 1) meningkatnya mutu pendidikan jenjang PAUD, Dikdas, dan Dikmen, dengan indikator kinerja Persentase satuan pendidikan (PAUD Dikmas) yang meningkat mutu pembelajarannya), dan Persentase Provinsi dan Kabupaten/Kota yang meningkat rapor pendidikannya (Dikdas dan Dikmen); dan 2) meningkatnya tata kelola BBPMP Jawa Tengah, dengan indikator kinerja predikat SAKIP dan nilai kinerja anggaran atas pelaksanaan RKA K/L. Seperti apakah capaian kinerja BBPMP Provinsi Jawa Tengah tahun 2022, berikut informasinya.
Capaian Sasasaran kinerja 1
Mutu Pendidikan di Provinsi Jawa Tengah menunjukkan peningkatan di tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dilihat dari meningkatnya jumlah sekolah yang memperoleh akreditasi. Berdasarkan data Dapodik semester ganjil (cut off Desember 2022), pada Jenjang PAUD ada penambahan 1.398 sekolah yang memperoleh akreditasi, yaitu dari 11.620 sekolah di tahun 2021 meningkat menjadi 13.018 sekolah di tahun 2022. Sedangkan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, ada 142 sekolah yang memperoleh akreditasi, yaitu dari 2.368 sekolah di tahun 2021 meningkat menjadi 2510 sekolah di tahun 2022.
Capaian Sasasaran kinerja 2
Jika dilihat dari tata kelola organisasi, BBPMP Provinsi Jawa Tengah berhasil secara terus menerus mengalami perbaikan. Hal itu dibuktikan dengan diperolehnya predikat sebagai Satker Penyelenggara “Pelayanan Prima” Bintang Lima (2021), Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (2020), dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Penghargaan yang terbaru diperoleh BBPMP Provinsi Jawa Tengah adalah penghargaan BMN Award sebagai Juara I Pengelolaan Barang Milik Negara di lingkungan Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek di tahun 2022.
Meningkatnya perbaikan tata Kelola tersebut juga terlihat dari meningkatnya nilai SAKIP dan nilai kinerja anggaran.
Dilihat dari capaian output, dari target output sebanyak 876 satuan pendidikan yang difasilitasi berhasil terrealisasi sebanyak 2010 satuan pendidikan dengan persentase capaian 229%. sedangkan dari penyerapan anggaran terealisasi Rp52.234.286.084,- dari pagu sebesar Rp52.865.116.000,- dengan persentase 98,81%.
Dalam rangka mendukung pencapaian, BBPMP Provinsi Jawa Tengah melakukan beberapa inovasi berikut:
#1 LAMPU SENTIR
Layanan Masyarakat Terpadu Secara Terintegrasi (LAMPU SENTIR) adalah inovasi pelayanan yang berbasis online (web dan android) yang sebelumnya bernama SIMPADU DIKBUD. Inovasi ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat untuk mendapatkan layanan secara cepat, murah, waktu pelayanan tidak terbatas, dan mudah diakses. Inovasi ini dibuat untuk mengatasi permasalahan antara lain banyaknya permohonan informasi diluar tugas dan fungsi BBPMP seperti akreditasi, penilaian angka kredit, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta sertifikasi.
Inovasi ini mengkolaborasikan dan mengintegrasikan pelayanan instansi pemerintah lain seperti dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten/Kota, cabang dinas, BAN S/M, dan UPT Kemendikbudristek yang berada di Provinsi Jawa Tengah untuk ikut serta memberikan layanan ke masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Beberapa layanan yang diakomodir antara lain penjaminan mutu pendidikan, penilaian angka kredit, rapor pendidikan, pendidikan profesi guru, akreditasi, sertifikasi dan layanan lain seperti cagar budaya, pengawas, kepala sekolah, PAUD Dikmas. Sejak peluncurannya aplikasi ini telah berhasil melayani pengguna layanan sebanyak 113.970 orang (periode Mei 2019 s.d 31 Agustus 2021).
Kepuasan layanan pada LAMPU SENTIR sangat tinggi. Dari hasil survei layanan yang dilakukan secara periodik setiap bulan tingkat kepuasannya mencapai rata-rata 99%.
Dampak positif yang dihasilkan dari aplikasi ini antara lain pengguna dengan mudah mengakses, alur pelayanan singkat, jumlah permasalahan terpecahnya semakin banyak, efisiensi biaya, waktu pelayanan yang tidak terbatas, dan kolaborasi pelayanan dalam satu tautan. Aplikasi ini juga telah direplikasi oleh instansi pemerintah lain seperti BPMP Provinsi Kalimantan Selatan.
#2 LENTERA (Layanan Elektronik Terpadu)
Merupakan inovasi aplikasi yang dimaksudkan untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada pihak internal BBPMP Provinsi Jawa Tengah sehingga tercipta tata kelola kelembagaan yang cepat, transparan dan akuntabel. aplikasi ini berbasis website yang dapat diakses melalui sim.lpmpjateng.go.id. Beberapa pelayanan yang disediakan dalam aplikasi ini antara lain sistem informasi manajemen surat tugas, pengajuan cuti, data kepegawaian, inventaris BMN, pengelolaan keuangan, arsip kepegawaian dan pengelolaan kegiatan.
Inovasi LENTERA ini telah direplikasi beberapa BPMP lain seperti BPMP Provinsi Kalimantan Selatan dengan nama DANGSANAK, dan BPMP Provinsi D.I Yogyakarta dengan nama Aplikasi Surat Tugas.
Dampak yang dirasakan pengguna aplikasi ini antara lain: 1) adanya kemudahan dan kecepatan dalam penyelesaian administrasi yang dibutuhkan pegawai, 2) transparansi pengelolaan kantor yang meningkat; 3) kemudahan dalam pengelolaan kegiatan; dan 4) efisiensi anggaran.
#3 WALI WILAYAH
Salah satu tugas BBPMP adalah melakukan supervisi baik kepada pemerintah daerah maupun satuan pendidikan dalam rangka penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan. BBPMP Provinsi Jawa Tengah mempunyai wilayah kerja di 35 Kabupaten/Kota. Pembentukan wali wilayah dimaksudkan untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi dalam pelaksanakan kegiatan penjaminan dan peningkatan mutu antara pemerintah daerah dan satuan pendidikan dengan BBPMP.
Setiap Kabupaten/Kota akan diampu oleh satu tim wali wilayah. Anggota tim wali wilayah terdiri dari 1 atau 2 orang Widyaprada dengan didampingi 2 atau 3 jabatan pelaksana. Dampak yang dirasakan dengan adanya program wali wilayah diantaranya 1) kecepatan dan kemudahan dalam pengumpulan data; 2) kemudahan dalam koordinasi terkait penjaminan dan peningkatan mutu; 3) peningkatan kompetensi pegawai secara merata; dan 4) mengurangi konflik dan kecemburan antar pegawai.
Keberhasilan pencapaian target kinerja tersebut berkat kontribusi dan kerjasama yang sangat bagus baik dari pejabat struktural, pejabat fungsional dan pelaksana. capaian tersebut juga tidak terlepas dari kolaborasi dengan pemerintah daerah Provinsi, Kabupaten/Kota, satuan pendiidkan, komunitas belajar, dan masyarakat yang peduli pendidikan. Semoga ke depan capaian kinerja BBPMP Provinsi Jawa Tengah terus meningkat dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. (Imron)