Published On: 1 March 2023Categories: Berita, Berita Daerah

Keterangan Foto: Bupati Sukoharjo, Hj Etik Suryani, SE,. MM. Plt Kadisdikbud: Heru Indarjo, SH,. MH. Kepala BBPMP Jateng, Nugraheni Triastuti, SE,.MM dan Pejabat Setelah audiensi di Kantor Bupati Sukoharjo.

Sukoharjo – – BBPMP Provinsi Jawa Tengah bertugas untuk mengawal seluruh kebijakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi agar bisa diimplementasikan dan dicapai seluruh indikator SPM urusan pendidikan. Kami akan menyajikan banyak data dari Rapor Pendidikan, Pelaksanaan PSP, IKM, PBD yang semuanya berkaitan khusus dengan indikator keberhasilan pendidikan, merupakan wajah capaian pendidikan di Kabupaten Sukoharjo.

Hal ini disampaikan Kepala BBPMP Provinsi Jateng, Nugraheni Triastuti saat audiensi dengan Bupati Sukoharjo di Ruang Rapat Kantor Bupati pada hari Selasa (28/2/23) yang dihadiri oleh Bupati, Kadisdikbud, Kabid PAUD, SD, SMP, Baperti, KaKemenag dan Kepala BBPMP Provinsi Jateng beserta Konsultan, Wali Wilayah Kabupaten Sukoharjo.

Terkait dengan program Sekolah Penggerak, Nugraheni menjelaskan bahwa, Kabupaten Sukoharjo masuk di angkatan 3 di mana dalam program sekolah penggerak kita berharap sekolah penggerak nantinya menjadi model contoh agar hasil belajarnya terkait capaian literasi numerasi di atas level yang diharapkan.

“Tadi harapan Kita kan minimal 1,8 maka sekolah penggerak itu mestinya di atas level pencapaian literasi. Kemudian lingkungan sekolahnya terkait dengan iklim keamanan sekolah aman, nyaman. Kemudian terkait dengan inklusivitas kebhinekaan sekolahnya menyenangkan pembelajarannya berpusat pada murid dan perencanaannya berbasis data”. Jelasnya dengan menunjukkan berbagai data pendukungnya.

Artinya program sekolah penggerak ini, diharapkan menjadi sekolah model bagi sekolah-sekolah yang lain, kata Nugraheni; Kenapa karena sekolah penggerak ini mendapatkan beragam intervensi dari Kemendikbudristek agar dapat mengimbaskan kepada sekolah lainnya.

“Jadi perhatiannya luar biasa, kemudian masih mendapatkan pendampingan buat peningkatan manajemen sekolah dengan fasilitas mendapatkan tambahan anggaran BOS Kinerja dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran bagi guru, untuk pentingnya karena hasilnya diharapkan menjadi contoh bagi sekolah lain.” Jelasnya lagi.

Pada sekolah yang bukan sekolah penggerak, sekolah lain mengikuti pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka, tambah Nugraheni, dimana pada IKM ini materinya menjadi lebih mendalam bermakna tidak terburu-buru untuk mengejar materi-materi yang lain dan diharapkan karena tidak terburu-buru menjadi menyenangkan kemudian keunggulan yang kedua ini lebih leluasa bagi sekolah ketika mengatur materinya sedikit tapi mendalam dan menyenangkan.

“Maka keleluasaan bagi seorang Kepala Sekolah berkolaborasi dengan guru untuk mengelola sekolahnya yang penting nanti anaknya mencapai literasi numerasi dan kemudian lebih relevan dan interaktif ini tentu saja akan berbeda cara belajarnya di setiap satuan pendidikan. Satu kelas cara mengajarnya berbeda-beda menyesuaikan kebutuhan peserta didik, hal itu sudah menunjukkan berdiferensisasi.” Jelasnya.

Nugrahaeni menyampaikan bahwa, Pendidikan di Kabupaten Sukoharjo ini semuanya nanti mengacu kepada visi yang sama, Visi Pendidikan Indonesia yang ingin mewujudkan Indonesia kita itu maju berdaulat mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya profil pelajar Pancasila. Untuk mencapai visi ini, harus mendapatkan dukungan dari Pemda Sukoharjo sebagai pegangan dalam implementasi baik regulasi maupun anggaran dari APBD.

“Seperti yang dipresentasikan tadi bahwa untuk Program Sekolah Penggerak, Implementasi Kurikulum Merdeka, Perencanaan Berbasis Data, Sekolah Sehat diperlukan regulasi dan dukungan anggaran dari APBD Kabupaten Sukoharjo. Itu akan menjadi dukungan dalam melaksanakan semua program dari Kemendikbudristek yang berjumlah 40 yang juga membutuhkan dukungan signifikan dari pemerintah daerah dalam capaiannya. Sehingga tagihan itu bisa dicapai berkat kolaborasi dan koordinasi dari OPD yang ada di daerah” Jelasnya lagi.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, dalam tanggapannya menyampaikan bahwa di Kabupaten Sukoharjo telah dicanangkan program sekolah unggulan di setiap Kecamatan agar semua siswa mendapatkan layanan bermutu di setiap satuan pendidikan dan itu akan menjadi prototype dari keunggulan pendidikan di Kabupaten Sukoharjo.

“Kami berharap dengan program sekolah unggulan ini para wali murid di jenjang SD dan SMP ketika mendaftarkan anaknya, memiliki pilihan terkait dengan sekolah bermutu di sekolah negeri. Saya berharap dengan program sekolah unggulan setiap Kecamatan ini bisa menjadi pilihan layanan bagi murid baru dalam mendapatkan pembelajaran terbaik di setiap satuan pendidikan pada sekolah unggulan tersebut.” Harapnya.

Melalui APBD yang ada dengan anggaran sebesar 65 miliar bisa digunakan untuk mendukung berbagai kebijakan pendidikan dari Pemda Sukoharjo agar setiap satuan pendidikan memiliki layanan pendidikan yang bermutu dan guru-guru mendapatkan pelatihan-pelatihan sesuai dengan Kurikulum merdeka. Juga terkait pengangkatan guru penggerak sebagai kepala sekolah dan pengawas sekolah akan menjadi perhatian dari kami.

“Saya menugaskan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo untuk mengawal Program Sekolah Penggerak Penggerak, implementasi kurikulum merdeka, perencanaan berbasis data dan sekolah sehat agar bisa dilaksanakan sebaik-baiknya. Bila anggaran dari APBD bisa digeser untuk mendukung itu silakan dilaksanakan agar bisa tercapai program yang dimaksud, juga berkaitan dengan guru penggerak sebagai kepala sekolah dan tidak memindahkan kepala sekolah penggerak selama 4 tahun. Termasuk dengan 40 sebagai kegiatan yang harus dicapai oleh pemerintah daerah seperti paparan yang disampaikan oleh Kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah tadi.

Plt Kadisdikbud, Heru Indarjo yang menjadi moderator dalam acara audiensi ini menyampaikan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo telah melaksanakan berbagai program dari Kemendikbudristek, yaitu program sekolah penggerak implementasi kurikulum merdeka dan perencanaan berbasis data yang dikawal oleh para tabib PAUD SD dan SMP.

“Kami terus berupaya memaksimalkan Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar melalui pendampingan yang dilakukan oleh seluruh pengawas sekolah yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo. Di seluruh Kecamatan pada setiap satuan pendidikan agar pencapaian PMM dan mengerjakan seluruh topik sampai aksi nyata bisa dilaksanakan dengan baik. Di samping itu para kabid juga memiliki program pelatihan-pelatihan dan pendampingan untuk unggah rapor pendidikan dan rekomendasinya sesuai dengan Arkas”. Tegasnya.

Menanggapi dari penyampaian Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo, Kepala BBPMP Provinsi Jateng, Nugeraheni Triastuti menyampaikan bahwa untuk program sekolah unggulan di setiap Kecamatan, bisa menggunakan model pengimbasan dari program sekolah penggerak karena program karena sekolah penggerak wajib mengimbaskan kepada sekolah-sekolah yang lain.

“Dengan menggunakan model sesuai dengan program sekolah penggerak maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam pendampingannya memiliki pola yang sama dengan program yang dari Kemendikbud listrik tersebut, sehingga pola ini akan memudahkan untuk monitoring dan supervisi sesuai dengan program mutu sesuai PSP, disamping itu agar para pengawas sekolah ketika mendampingi sekolah unggulan tersebut bisa dibantu oleh Kepala Sekolah penggerak yang ada di Kabupaten Sukoharjo dan dari Co Captain”. Tegasnya.

PLT Kadisdikbud Kabupaten Sukoharjo, Heru Indarjo berharap bahwa audisi ini bukan yang pertama dan agar bisa dilanjutkan lagi pendampingannya terutama masalah-masalah teknis yang bisa didiskusikan lebih lanjut termasuk pada penganggaran pendidikan di Kabupaten Sukoharjo.

Waliwilayah Kabupaten Sukoharjo yang ikut menghadiri audiensi ini, Sri Suyanto dan Aris Ristiyanto menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati, jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang memfasilitasi kegiatan audiensi ini sehingga bisa diketahui capaian Rapor Pendidikan yang ada di Kabupaten Sukoharjo termasuk pendampingan pendampingan yang telah dilakukan Waliwilayah Jateng kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo, baik PSP, IKM, PBD dalam rangka peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan program dari Pusat. Kami ucapkan terimakasih kepada Pemda Sukoharjo yang telah bekerjasama dengan baik dan memfasilitasi setiap kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan.