Keterangan Foto: Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, S.E., B.Econ, M.M. Saat memimpin audiensi dengan Kepala BBPMP Jateng Nugraheni Triastuti, SE,. M.Si di Ruang Rapat Bupati, juga dihadiri para pejabat, Konsultan BBPMP Jateng dan Waliwilayah hari Kamis (29/3/23)
Kabupaten Purbalingga – – Saat audiensi dengan Bupati Purbalingga beserta jajarannya pada hari Rabu (29/3/2023) di ruang rapat Bupati Purbalingga, Kepala BBPMP Jateng, Nugraheni Triastuti mempresentasikan capaian 15 indikator kinerja pemerintah daerah urusan pendidikan Kabupaten Purbalingga yang terdiri dari: Iklim Kebhinekaan, Iklim Keamanan, Iklim Inklusivitas SD, Iklim Inklusivitas SMP, Rata-rata kompetensi Literasi SD berdasarkan asesmen nasional, Rata-rata kompetensi literasi SMP berdasarkan asesmen nasional, Rata-rata kompetensi Numerasi SD berdasarkan asesmen nasional, Rata-rata kompetensi Numerasi SMP berdasarkan asesmen nasional, Jumlah Warga Negara Usia 7-18 Tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan (APS), Jumlah Warga Negara Usia 7-15 Tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan dasar (APS, Jumlah Warga Negara Usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan (APS), Peningkatan Proporsi Jumlah Satuan PAUD yang Mendapatkan Minimal Akreditasi B, Pertumbuhan Proporsi Guru PAUD Formal dengan kualifikasi S1 / D IV.
Kepala BBPMP Jateng Nugraheni menyampaikan bahwa capaian 15 indikator prioritas Kabupaten Purbalingga menunjukkan capaian positif pada tahun 2022, bahkan Capaian yang diperoleh Kabupaten Purbalingga mencapai hasil yang menggembirakan bahkan melebihi target nasional sehingga ini bisa menjadi motivasi bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga untuk terus memberikan dorongan Pemda dan satuan pendidikan meraih prestasi terbaik pada masa yang akan datang.
“Untuk mencapai 15 indikator sesuai target tahun 2023/2024 Pemda Purbalingga perlu mengawal sub-kegiatan sesuai yang ada di Permendagri Nomor 50 tahun 2021 dan Surat lampiran Mendikbudristek Nomor 5676/MPK/.A/PR.07.05/2023. yang berisikan 4 poin utama yaitu: Capaian indikator prioritas SPM, Target indikator prioritas SPM, Sub-kegiatan prioritas SPMB, Buku saku indikator SPM. Semua ini perlu dikawal sesuai isian anggaran di rakortek.sipd sampai menjadi anggaran di APBD yang sudah disetujui oleh DPRD”. Tegasnya.
Mbak Tiwi panggilan akrab Bupati Purbalingga menyampaikan terimakasih kepada semua jajarannya yang telah mengawal pencapaian 15 indikator kinerja pemerintah daerah urusan pendidikan, sehingga berdasarkan surat dari Kemendikbudristek yang dikirimkan kepada kami. Pada tahun ini mengalami peningkatan positif dari tahun sebelumnya sebagai hasil dari kerja kita bersama.
“Walaupun kami juga punya banyak PR pada masalah pendidikan, terkait penanganan anak inklusi, anak-anak punk, data APS 5-6 tahun dan data 7-15 tahun, data 7-18 tahun anak di pondok pesantren yqngg tidak berlabel sekolah formal diluar daerah. Dengan dengan capaian ini akan memotivasi daerah kami untuk terus maju dan berkembang dalam melaksanakan Merdeka Belajar baik Program Sekolah Penggerak, Implementasi Kurikulum Merdeka, Perencanaan Berbasis Data dan Sekolah Sehat seperti disampaikan oleh Kepala BPMP tadi”. Jelasnya.
Terkait dengan Ukuran keberhasilan Pemda dalam bidang kemitraan dan pemberdayaan, Mbak Tiwi menyampaikan akan melaksanakan indikator terkait tentang dampak positif kebijakan Merdeka Belajar, pengangkatan guru penggerak menjadi kepala sekolah, peningkatan capaian delta AN, melaksanakan transisi PAUD-SD, satuan pendidikan PAUD-SD melaksanakan aksi nyata sepanjang ajaran baru.
“Saya berharap kepala dinas pendidikan untuk membuat action plan tentang pencapaian ukuran keberhasilan Pemda dalam transformasi pendidikan agar ada peningkatan skor rapor pendidikan jenjang Dasmen, guru PSP melakukan pembebasan, Pemda melanjutkan implementasi PSP baik regulasi maupun anggaran, peningkatan pemanfaatan PMM, peningkatan hasil AN tahun 2004 bagi sekolah IKM, pemanfaatan chromebook dan satuan pendidikan memanfaatkan fasilitas Google Workspace for education dan capaian literasi A1 meningkat sebesar 20% untuk SD”. Tegasnya.
Kepala BBPMP Jawa Tengah Nugraheni Triastuti menyampaikan terima kasih kepada Bupati Purbalingga dan jajarannya yang siap mengawal ukuran keberhasilan Pemda yang ada 40 tersebut karena itu merupakan indikator antara dalam mencapai standar pelayanan minimal Urusan pendidikan pemerintah daerah. Apalagi Pemda akan mengawal dengan membuat action plan di masing-masing indikator tersebut sehingga capaiannya semakin mudah dan jelas pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Dengan capaian yang sudah diperoleh oleh Kabupaten Purbalingga, kami yakin kemajuan pendidikan di akan semakin meningkat melalui Program Sekolah Penggerak, Implementasi Kurikulum Merdeka, Perencanaan Berbasis Data dan Sekolah Sehat yang merupakan bagian dari program Merdeka belajar yang harus dilakukan oleh setiap kabupaten dan itu merupakan program yang bisa dijadikan kegiatan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan karena program itu langsung menyangkut di satuan pendidikan baik untuk Kepala sekolah terkait perencanaan berbasis data, dan guru terkait pemanfaatan PMM”. Tegasnya
Nugraheni berpesan, jika para guru bisa memanfaatkan dan mengerjakan dengan baik sampai unggah aksi nyata, maka akan terjadi diferensiasi dalam proses pembelajaran. Jika kepala sekolah guru dan komite sekolah memanfaatkan perencanaan basis data dengan mengunduh laporan pendidikan dan rekomendasinya dalam mengisi Arkas maka sekolah akan bisa membuat program sesuai kebutuhan dalam peningkatan mutu pendidikan.
“Jika guru penggerak bisa mengibaskan praktik baiknya, itu juga akan mempercepat perkembangan peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Purbalingga dan selanjutnya sekolah-sekolah penerima pangimbasan bisa memanfaatkan dengan baik dalam proses pembelajaran di kelas masing-masing”. Pesanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi mengatakan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memiliki komitmen yang sama dalam peningkatan mutu pendidikan sehingga seluruh program Merdeka Belajar dari Kemendikburistek telah dilaksanakan di satuan pendidikan masing-masing. Tim dari dinas pendidikan yang terdiri dari Pengawas dan Penilik semuanya mendampingi satuan pendidikan dalam implementasi kurikulum Merdeka sehingga jika satuan pendidikan mengalami kesulitan maka bisa dibantu dalam penyelesaiannya dalam rangka memperlancar pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka”. Jelasnya.
Tri Gun panggilan Kadisdikbud mengatakan bahwa motivasi guru untuk menggunakan platform Merdeka Belajar membutuhkan pendekatan yang tepat dan terstruktur dengan memberikan pelatihan dan dukungan yang memadai: Guru mungkin tidak merasa nyaman dalam menggunakan teknologi baru. Maka, diperlukan pelatihan dan dukungan yang memadai untuk membantu mereka mengatasi rasa tidak percaya diri tersebut dengan menunjukkan cara penggunaan platform Merdeka Belajar secara terperinci, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk berlatih dan bertanya.
“Kami sarankan ada grup diskusi dan forum online yang berfokus pada penggunaan platform Merdeka Belajar yang dijadikan tempat sebagai sarana untuk berbagi ide dan pengalaman dalam menggunakan platform tersebut dan mengadakan webinar atau acara online yang membahas lebih rinci cara penggunaan platform Merdeka Belajar”. Katanya.
Kami dukung para guru dalam penggunaan platform dengan insentif dengan memberikan insentif bagi guru yang telah berhasil menggunakannya secara efektif. Insentif bisa berupa pengakuan, sertifikat sehingga guru terus termotivasi walaupun yang sudah menyelesaikan aksi nyata belum mendapat sertifikat dari pusat.
“Kami jadikan komunikasi terbuka dengan para guru dan dengarkan masukan mereka tentang penggunaan platform Merdeka Mengajar untuk menanyakan pendapat mereka tentang cara terbaik untuk menggunakan platform tersebut. Kami motivasi para guru untuk melihat dan belajar contoh sukses penggunaan platform Merdeka Mengajar yang sukses, baik dalam kegiatan belajar maupun dalam mengelola administrasi kelas. Hal ini akan membantu guru melihat manfaat dari penggunaan platform tersebut dan pada akhirnya akan terjadi pembelajaran yang bermakna dan hasil akhirnya adalah peningkatan nilai literasi dan numerasi”. Tegasnya.
Penulis: Syaifulloh/Editor: Tartib Supriyadi