Published On: 20 June 2023Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

Foto: Pj Bupati Kabupaten Jepara Edy Supriyanta,ATD., SH., MM, Plt Sekretaris Ditjen GTK, Dr. Praptono, Kepala BBPMP, Nugraheni Triastuti, SE,.M.Si dan Kepala BBGP, Darmadi, M.Pd, saat audiensi pada hari Selasa (20/6/2023).

Jepara – -Pj Bupati Kabupaten Jepara Edy Supriyanta menginformasikan saat ini di Kabupaten Jepara terdapat kekosongan formasi kepala sekolah jenjang SD sebanyak 112 orang dan 3 kepala sekolah jenjang SMP. Bila guru penggerak yang telah memenuhi syarat untuk jadi kepala sekolah, kami akan segera angkat mereka mengisi formasi kekosongan itu agar proses belajar mengajar dan kemajuan satuan pendidikan ada yang mengawal sesuai program pemerintah.

Hal itu disampaikan PJ Bupati Jepara Edy Supriyanta saat menerima kunjungan Plt Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud Ristek, Praptono. Rombongan Dirjen GTK diterima oleh PJ Bupati Jepara di Ruang Command Center, Setda Jepara pada hari Selasa (20/6/2023).

PJ Bupati mengatakan, kekosongan jabatan kepala sekolah ini harus segera di isi agar proses belajar mengajar tetap berjalan dengan baik, pelaksanaan kurikulum Merdeka bisa berjalan dengan koridor yang benar. Jika guru penggerak sudah siap, akan segera dipilih untuk jadi kepala sekolah.

“Bila guru penggerak sudah siap ditempatkan, mohon BBPMP dan BBGP untuk berkoordinasi agar mereka semua bisa segera menempati posisi yang formasinya kosong tersebut”. Jelasnya.

Plt Sekretaris Ditjen GTK, Praptono,  secara khusus juga membahas Permendikbudristek 40 tahun 2021 perihal pengangkatan jabatan kepala sekolah. “Guru penggerak telah mendapat berbagai materi terkait kurikulum Merdeka dengan berbagai macam modul telah dialihkan, jika telah lulus program guru penggerak, mereka akan  menjadi pemimpin pembelajaran di satuan pendidikan”. Jelasnya.

Kami ucapkan terimakasih kepada Bupati Jepara yang berkomitmen untuk mengangkat guru penggerak menjadi kepala sekolah untuk mengisi formasi sekitar 123 jabatan di jenjang SD dan SMP. Gerakan perubahan dalam implementasi kurikulum Merdeka itu benar-benar bisa terasa di sekolah kita,

“Agar bisa memajukan pendidikan di Kabupaten Jepara. Kami dengan BBPMP dan BBGP siap untuk backup kemajuan pendidikan. Di Kabupaten Jepara ini cikal bakal munculnya tokoh gerakan perempuan yang sangat peduli dengan pendidikan. Tokoh pahlawan nasional RA Kartini bisa menjadi motivasi kita semua”. Harapnya.

Menurut Kadisdikpora Kabupaten Jepara, Agus Tri Harjono, mengatakan Saat ini diJepara memiliki 162 guru penggerak dan yang sedang melaksanakan pendidikan ada 180 guru yang masih menempuh pendidikan guru penggerak.

“Berdasarkan data yang ada, jumlah guru yang mengikuti program guru penggerak di Kabupaten Jepara mulai angkatan 5, 7 dan 8 adalah 372 orang. Mereka berada di sekolah swasta dan Dikmen 152 orang dan disekolah negeri 220 orang. Mereka ada yang telah selesai mengikuti pendidikan guru penggerak dan juga sedang mengikuti pendidikan”. Terangnya.

Dialog Dengan Insan Pendidikan di Pulau Karimunjawa

Plt Sekretaris Ditjen GTK, Praptono juga mengadakan kunjungan ke Pulau Karimunjawa untuk bertemu dan berdialog dengan guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah terkait masalah pendidikan di daerah kepulauan sehingga mendapat informasi langsung dan utuh dari pelaku pendidikan tersebut.

Pada pertemuan dengan insan pendidikan di Pulau Karimunjawa PLT Sekretaris Dirjen GTK didampingi oleh Kepala BBPMP Jateng Nugraheni Triastuti, dan kepala BBGP Jateng, Darmadi. Pertemuan dan dialog dilaksanakan di meeting room Halo Resort Karimunjawa pada hari Selasa (20/6/2023).

Praptono mengajak kepada yang hadir agar para guru dalam penerapan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) dengan pembelajaran dengan merujuk kepada materi esensi dari sebuah pembelajaran itu yang dikemas secara lebih sederhana agar siswa mudah paham secara lebih dalam dan mendasar.

“Guru bebas menciptakan inovasi melalui perangkat pembelajaran menentukan model dan strategi yang tepat untuk menggali kemampuan siswa sesuai dengan bakat dan minat yang mereka miliki”. Tegasnya.

Kepada para guru penggerak nanti bisa sharing pengalaman yang ada di lapangan terkait belajar dari pengalaman yang sudah dilaksanakan di dalam kelas. Apakah para siswa sudah mengalami pembelajaran berdiferensiasi dengan kurikulum merdeka ini.

“Dengan pengalaman belajar beragam akan membuat siswa belajar dengan mengamati dan mengalami sehingga jadi pembelajaran menyenangkan. Para masih siswa bisa menggali dan memahami sehingga sangat berdampak pada kualitas siswa itu kedepannya”. Tegasnya lagi.

Beberapa guru merespon dialog ini dengan menyampaikan pengalaman secara langsung yang dialami para guru penggerak di satuan pendidikan masing-masing.

Salah seorang guru dari pulau terpencil mengatakan bahwa sampai saat ini masih kesulitan sinyal di pulaunya sehingga ketika membutuhkan sinyal internet harus berada di tempat tertentu untuk dapat mengikuti atau mengerjakan Platform Merdeka Mengajar.

Guru penggerak lainnya terkait implementasi kurikulum Merdeka dengan pembelajaran berdiferensi telah dilakukan di sekolahnya dan anak-anak terbukti merasa senang mengikuti pembelajaran model seperti ini sehingga mereka tidak terasa belajar secara langsung dengan waktu yang durasi cukup panjang.

Kunjungan Plt Sekretaris Dirjen GTK di Pulau Karimunjawa diakhiri dengan kegiatan kunjungan langsung ke beberapa sekolah pada hari Rabu (21/6/2023)  yang ada di Pulau Karimunjawa, yaitu: SDN 1, SMPN 1, dan SMKN 1 Karimunjawa untuk mengetahui secara langsung proses belajar mengajar dan implementasi kurikulum merdeka di satuan pendidikan.

Pertemuan dan dialog di SDN 1 Karimunjawa

Sekolah juga mendapat inventaris laptop dari Sesditjen GTK dan diterima secara langsung oleh kepala sekolah masing-masing.

Go to Top