Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Srondol Kulon, LPMP Jawa Tengah – LPMP Jawa Tengah menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengumpulan Data Mutu Pendidikan Angkatan III untuk melatih petugas pengumpulan data di daerah pada kegiatan pengumpulan data mutu pendidikan tahun 2019. Kegiatan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 5 sampai dengan 7 September tahun 2019 dengan pola 24 (dua puluh empat) jam pelajaran, bertempat di LPMP Jawa Tengah, Jl. Kyai Mojo, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang. Peserta sejumlah 160 orang terdiri dari unsur Admin Dapodik Kecamatan dari Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kendal, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah. Hasil yang diharapkan dititikberatkan pada peningkatan keterampilan petugas pengumpulan data di daerah untuk melakukan pengumpulan data mutu pendidikan di tahun 2019.
Kepala LPMP Jawa Tengah, Drs. Harmanto, M.Si, dalam sambutannya mengatakan bahwa model manajemen modern berbasis data. Untuk mengetahui secara pasti, masalah yang dihadapi oleh sekolah dan menentukan solusinya, diperlukan data sebagai bahan dasar untuk menyusun kebijakan. Validitas data Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP) sangat bergantung kepada pengisi instrumennya. Selama 4 (empat) tahun perjalanan PMP, belum ada satupun sekolah di Jawa Tengah yang mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP). Hal ini bisa terjadi karena proses pengisian instrumen yang kurang benar. Jumlah pertanyaan yang terlalu banyak dan bahasa yang kurang komunikatif, bisa mengakibatkan responden kurang baik dalam memahami pertanyaan.
Diakhir sambutannya, Kepala LPMP Jawa Tengah mengingatkan bahwa operator data sebagai petugas data tidak memiliki kewenangan tetapi memiliki kemampuan. Dalam pendataan PMP yang memiliki kewenangan mengisi instrumen adalah responden yang dibutuhkan antara lain adalah Pengawas, Kepala Sekolah, Guru, Siswa dan Komite. Operator agar meminimalisasi perannya sebagai pengisi instrumen PMP. Optimalkan peran operator dalam mendampingi pengisian instrumen, input data dan pengolahan data. Biarkan yang mengisi instrumen PMP adalah responden yang memiliki kewenangan. Jika ini dilaksanakan dengan baik, diharapkan dalam PMP menghasilkan data riil dan apa adanya. Jika operator mengalami masalah teknis, agar berkomunikasi baik dengan Tim LPMP Jawa Tengah melalui berbagai sarana dan media yang ada dalam penyelesaiannya. (JP)