Published On: 30 August 2019Categories: Berita

KULON, LPMP JATENG – Bimbingan Teknis (Bimtek) Fasilitator Daerah (Fasda) Pengumpulan Data Mutu telah dilaksanakan. Rangkaian kegiatan selanjutnya adalah Bimtek Pengumpulan Data Mutu Pendidikan yaitu melatih petugas pengumpulan data mutu di daerah dalam melaksanakan salah satu bagian penting dari penjaminan mutu pendidikan, yakni pemetaan mutu Pendidikan Dasar dan Menengah. Secara keseluruhan, Bimtek akan dilaksanakan sebanyak 13 (tiga belas) angkatan. Masing-masing angkatan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dengan pola 24 (dua puluh empat) jam pelajaran.
Angkatan I dilaksanakan mulai tanggal 29 sampai dengan 31 Agustus tahun 2019, bertempat di LPMP Jawa Tengah, Jl. Kyai Mojo, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang. Peserta sejumlah 160 orang terdiri dari unsur Admin Dapodik Kab/Kota Provinsi Jawa Tengah, Admin Dapodik Kecamatan (Kabupaten Temanggung, Kabupaten Semarang dan Kota Semarang), Admin Dapodik Jenjang SMA, dan Admin Dapodik Jenjang SMK Provinsi Jawa Tengah.
Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk melatih petugas pengumpulan data di daerah pada kegiatan pengumpulan data mutu pendidikan tahun 2019. Adapun hasil yang diharapkan dititikberatkan pada peningkatan keterampilan petugas pengumpulan data.
Kepala LPMP Jawa Tengah, Drs. Harmanto, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sudah 4 (empat) tahun kita bersama-sama mengelola data mutu. Raport mutu pendidikan yang dimiliki oleh setiap sekolah diisi/dientri dan dihasilkan oleh sekolah itu sendiri. Hasilnya baik atau kurang baik, tergantung hasil pengisian sekolah itu sendiri. Rapor mutu sekolah di Jawa Tengah menunjukkan bahwa belum ada sekolah yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). Di sisi lain menurut hasil akreditasi, saat ini ada 1500-an sekolah yang mendapatkan Akreditasi A yang artinya sekolah tersebut telah memenuhi 8 (delapan) SNP. Jika demikian, kita harus mengingatkan kepada sekolah/operator agar mengisi data apa adanya. Jangan sampai ada kepentingan atau pertimbangan tertentu yang mendasari pengisian data mutu sekolah sehingga menjadi tidak apa adanya. (JP)