Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/jseudsjv/public_html/wp-content/plugins/fusion-builder/shortcodes/components/featured-slider.php on line 239
Published On: 10 September 2019Categories: Berita

Srondol Kulon, LPMP Jawa Tengah- Program Supervisi Mutu Pendidikan dilaksanakan oleh LPMP Jawa Tengah dengan mengintegrasikan aspek-aspek prioritas dalam pemenuhan dan peningkatan mutu pendidikan yakni Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Gerakan Literasi Sekolah, dan implementasi Kurikulum 2013 (K13). Sebagai langkah persiapan pelaksanaan  Supervisi Mutu Pendidikan Tahun 2019, LPMP Jawa Tengah menyelenggarakan Bimbingan Teknis Supervisi Mutu Pendidikan bagi Pengawas Sekolah. Kegiatan ini sudah dilaksanakan sebanyak 5 (lima) angkatan. Angkatan V dilaksanakan selama 4 (empat) hari, mulai tanggal 9 sampai dengan 12 September tahun 2019 dengan pola 32 (tiga puluh dua) jam pelajaran bertempat di LPMP Jawa Tengah, Jl. Kyai Mojo, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang. Peserta sejumlah 80 orang terdiri dari pengawas sekolah model SPMI tahun 2018, pengawas sekolah imbas SPMI tahun 2018, dan pengawas sekolah reguler.

Kegiatan diselenggarakan dengan menggunakan pendekatan interaktif yang sesuai dengan tujuan kegiatan dan karakteristik kegiatan. Metode yang digunakan adalah curah gagasan, diskusi interaktif, pembagian kelompok, penugasan, dan presentasi serta revisi. Sehingga produk yang dihasilkan akan berkualitas dan siap digunakan untuk melaksanakan supervisi mutu pendidikan disekolah. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan pemahaman tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan, peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam program supervisi mutu pendidikan dengan integrasi SPMI, PPK, Gerakan Literasi Sekolah, dan implementasi Kurikulum 2013, peningkatan keterampilan dalam praktik pelaksanaan supervisi mutu pendidikan, peningkatan pemahaman dan kemampuan dalam pemanfaatan aplikasi e-Supervisi Mutu Pendidikan, dan peningkatan pemahaman dalam pelaporan dan administrasi kegiatan supervisi mutu pendidikan.

Kepala Bidang Pemetaan dan Supervisi Mutu Pendidikan, Dr. Sri Widarti, M.Pd., dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam pengimplementasian SPMI, ada dua permasalahan krusial yang dihadapi, yaitu secara kuantitas dan kualitas. Secara kuantitas, bahwa sekolah yang sudah dibekali SPMI di Jawa Tengah baru sekitar 30 persen. Idealnya tahun 2019 ini, semua sekolah sudah mengimplementasikan SPMI. Secara kualitas, bahwa sekolah yang sudah dibekali SPMI belum sepenuhnya mengimplementasikan SPMI dalam penjaminan mutu sekolahnya.

Diakhir sambutannya, Dr. Sri Widarti mengharapkan setelah kegiatan ini selesai dilaksanakan agar menghasilkan rekomendasi, yang bisa ditindaklanjuti dalam rangka percepatan peningkatan mutu pendidikan. Dalam melakukan percepatan, banyak hal yang harus dilakukan. Salah satunya memerlukan komunikasi, koordinasi dan dukungan semua pihak terkait, baik internal maupun eksternal. Komunikasi baik harus dijalin dengan Dinas Pendidikan, BKD, Bappeda, DPRD, Dewan Pendidikan, Kemenag dan instansi/lembaga terkait lainnya. Dengan begitu, diharapkan semua bisa bersinergi dalam satu komitmen bersama dalam melaksanakan percepatan peningkatan mutu pendidikan. (JP)