Foto: Narasumber dari Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Lidia saat memberikan materi praktik baik pada peserta FGD pada hari Selasa (13/5/2023)
BBPM Jateng – – BBPMP Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan FGD mulai tanggal 12-13 Juni 2023 yang di ikuti oleh peserta dari Bappeda dan Dinas Pendidikan Kabupate/Kota Se-Jawa Tengah, kegiatan berupa Diskusi Kelompok Terpumpun Optimalisasi Peran Mitra Pembangunan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Provinsi Jawa Tengah menghadirkan narasumber dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Tanoto Foundation dan Djarum Foundation.
Hermawan dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah menyampaikan Dasar Hukum TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) berupa Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Pasal 4 yaitu Tujuan TJLSP meningkatkan kualitas kehidupan dan kelestarian lingkungan yang bermanfaat bagi Perusahaan, Masyarakat, Pemerintah Daerah dan pihak-pihak terkait dengan operasional Perusahaan di seluruh wilayah daerah;
Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) di Kabupaten/Kota ada fotumnya. Sedangkan di Jateng ada Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 39 Tahun 2017 Tentang Peraturan Pelaksana Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan.
“Pada pasal 1 yaitu TJLSP adalah komitmen perusahaan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perusahaan sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya”. Jelasnya.
Hermawan menambahkan bahwa Forum yang diselenggarakan untuk mengkoordinasikan, memverifikasi dan menetapkan usulan – usulan rencana kegiatan TJSLP/ CSR OPD yang membutuhkan dukungan dari Perusahaan, BUMD, BUMN dalam pelaksanaannya pada TAHUN ANGGARAN mendatang (n+1). Total anggaran TJSL Provinsi Jateng sebesar Rp. 113.561.417.851,-
“Realisasi TJSLP /CSR terbesar pada Tahun 2022 terletak pada bidang Usaha Ekonomi Rakyat yaitu sebesar Rp 45.604.346.549,- atau 40,16 % dari total CSR tahun 2022. Sedangkan untuk pendidikan dapat sebesar 7,6% atau setara dengan 8.627.191.714, semoga pada tahun mendatang porsi ini semakin membesar” Tegasnya.
Nur Kholis narasumber dari Tanoto Foundation mengatakan bahwa TF telah melaksanakan program Pintar (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) di Jateng, kami ada di 5 daerah yaitu: Kota Semarang, Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kendal, Tegal. Untuk tahun 2023/2024 kami melaksanakan program RIA (Regulatory Impact Assessment). Studi implementasi kebijakan IKM, PBD satpen dan organisasi.
“RIA merupakan instrumen kebijakan yang sistimatis yang dapat digunakan untuk dapat menganalisa dan mengukur peluang yang mungkin terjadi (benefits), biaya (cost) dan dampak (impact). Melalui mengevaluasi regulasi yang telah ada dan meningkatkan kualitas regulasi baru”. Tegasnya.
Narasumber dari Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Lidia, mengatakan yang kami kembangkan sesuai kebutuhan guru sehingga pada akhirnya informasi ilmu pengetahuan pengalaman semua berputar dalam komunitas belajar.
“Kabupaten Kudus memiliki pusat belajar guru yang semangatnya adalah dari oleh dan untuk guru. Jadi mereka bisa saling belajar, mereka dapat ilmu dari teman-teman yang lain dibagikan ke dalam komunitasnya dari jenjang-jenjang sekolah tersebut”. Jelasnya.
Kami membina untuk paud SD SMP itu ada 5.078 siswa yang sudah menerima manfaat baik, tersebar di 41 lembaga 442 guru sejak tahun 2017, untuk SD ada 8.719 di 22 lembaga 417 guru dan kita mulai dari 2014 dan yang paling terakhir di 359 guru di tahun 2020.
“Targetnya semua sekolah di kabupaten Kudus sebenarnya bisa menerima manfaat, tapi kalau semua dan itu dikerjakan hanya teman-teman bakti pendidikan akan membutuhkan waktu yang lama. Makanya kenapa butuh bantuan teman-teman dari guru inti ini, masing-masing jenjang sehingga praktik baik bisa segera menyebar di banyak lembaga pendidikan”. Jelasnya lagi.
Sekretaris Dindikpora Kabupaten Rembang, Khoironi, yang mengikuti kegiatan ini menyampaikan acara ini bagus sekali karena bagaimanapun dukungan Mitra pembangunan itu sangat kita perlukan mengingat tidak semua kegiatan itu bisa tercover dengan dana dari pemerintah lebih-lebih terkait dengan peningkatan mutu pendidikan.
“Perlu masuk pada dukungan perluasan akses karena itu merupakan sesuatu yang harus kita laksanakan melalui Mitra pembangunan yang terkait, diharapkan mereka-mereka memberikan CSR atau dalam bentuk lain yang intinya mendukung peningkatan pelayanan pendidikan dalam capaian SPM di Kabupaten. Semoga dengan kegiatan bersama antara Bappeda dan Dinas Pendidikan yang difasilitasi BBPMP Jateng bisa meningkatkan dukungan anggaran pendidikan dari forum CSR”. Harapnya.
BBPMP Provinsi Jawa Tengah melaksanakan kegiatan FGD berupa Diskusi Kelompok Terpumpun Optimalisasi Peran Mitra Pembangunan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Provinsi Jawa Tengah yang di ikuti oleh Bappeda dan Sekretaris Dinas Pendidikan 35 Kabupaten/Kota selama 2 hari untuk merumuskan dan mencari solusi dukungan mitra pembangunan pada program Merdeka Belajar.
Penulis: Syaifulloh?Editor: Tartib S&Yeni E