Semarang – – Predikat WBK dan WBBM yang sudah diraih oleh BBPMP Jawa Tengah memberikan inspirasi kepada lembaga lain untuk meraih predikat serupa.
Hari ini Kamis, 4 Agustus 2022 tim BBPOM Semarang mengadakan study visit ke BBPMP untuk mendiskusikan berbagai hal persiapan dalam menuju WBBM. Rombongan diterima di ruang pertemuan lantai 1.
Dewi Maria Ahmad dari BB POM dalam sambutan singkatnya tujuan kunjungan ke BBPMP adalah untuk mengetahui lebih lanjut terkait persiapan yang harus dilakukan dalam meraih WBBM.
“Kami mengajak perwakilan Pokja dan AOC (Agen of Change) di BBPOM untuk belajar manajemen perubahan, tatalaksana, perubahan SDM, akuntabilitas dan inovasi yang harus dilakukan oleh BBPOM dalam meraih WBBM. Ujarnya.
Ahmad Mudlofir yang memandu acara menyampaikan bahwa BBPMP adalah lembaga negara yang salah satu penerima WBK dan WBBM sejak awal . Jadi kami menjadi lembaga yang sekarang tempat study visit dari lembaga lain untuk meraih WBBK dan WBBM.
Plt Ketua BBPMP Jateng Nugraheni Triastuti menyampaikan bahwa manajemen perubahan adalah salah satu kunci meraih WBK dan WBBM. Manajemen kinerja yang menjadi ukuran dari lembaga dan adanya inovasi yang dikembangkan berdampak langsung pada kinerja organisasi dan juga berdampak bagi lembaga yang berkaitan.
“Jadi pastikan inovasi yang dikembangkan harus berhubungan langsung dan berdampak dengan organisasi, misalnya inovasi yang kami lakukan adalah aplikasi penjaminan mutu pendidikan yang dikembangkan BBPMP dan data LAKIP bisa diambil dari aplikasi itu”. Katanya.
Indikator kinerja yang diimplementasikan dengan cepat dan harus disusun di LAKIP maka BBPMP menggunakan Google form untuk disebarluaskan ke sekolah untuk mendapat data dari sekolah.
“Kinerja akuntabilitas pelayanan publik yang disajikan ke LAKIP oleh BBPMP ini menjadi inovasi yang menjadi perhitungan saat paparan WBBM berdasarkan kinerja inovasi terjadi peningkatan yang signifikan sampai 93% dan hasilnya itu ternyata melampaui target dan bisa dikonfirmasi dengan alat ukur lain:. Tambahnya lagi.
Efisiensi anggaran, kinerja meningkat, efektif, inovasi ini bisa diadopsi oleh Satker sejenis dan bisa diterapkan oleh Satker sejenis dengan mudah.
“Paparan bisa dikonfirmasi oleh penilai, dan dokumen data pendukung harus sudah disiapkan, efisiensi juga harus ada ukuran terstandart, dan dokumen inovasi yang diadopsi, digunakan dan membantu Satker lain harus ditunjukkan by name persatuan pendidikan, foto kegiatan, surat undangan menjadi dokumen penting sampai pada dokumen efisiensi anggaran sesuai TUSI BBPMP”. Tambahnya lagi.
Area layanan dan kinerja menjadi point penting pada layanan publik dan pengungkit ini harus ada standar pelayanan, maklum pelayanan, dan pengawasan pada inovasi di internal serta pengendalian “real time” yang bisa dipantau melalui pengawasan dalam meraih WBBM di BBPMP Jateng dan itu bisa meningkatkan pengungkit 1-6 di lembaga agar sesuai kebutuhan dalam penilaian KemenpanRB.
Dewi Maria Ahmad ketua rombongan dari BBPOM melihat bahwa Reform kinerja dari BBPMP ketika meraih WBBM sangat struktur dan bisa dilihat langsung dampak perubahan prilaku sehingga mempermudah BBPOM Semarang untuk mengadopsi langkah-langkah tersebut. Pungkasnya.