Published On: 17 October 2022Categories: Berita, Headline

Kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti,SE.M.Si dan Rektor UPGRIS, Dr. Sri Suciati.M.Hum Saat Penandatanganan Kerjasama di Balairung UPGRIS, Senin (17/10/22).

Semarang – – Kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah dan Rektor Universitas PGRI Semarang hari ini Senin (17/10/22) mengadakan penandatanganan perjanjian kerjasama “Pemanfaatan Hasil Pengembangan Model Dokar Bobo- Model Cerita Dan Percobaan Sains Anak Usia Dini” di Balairung Lantai 7 Upgris Semarang.

Rektor Universitas PGRI Semarang, Sri Suciati menyampaikan   bahwa UPGRIS sudah bekerjasama  cukup lama, yaitu  sejak tahun 2014 dengan pelatihan model Permainan Dokar Bobo yang dikembangkan oleh PP PAUDNI Regional 2.

“Semoga kerjasama ini bisa terus berlangsung, kami sudah bekerjasama dengan 1 lembaga pemerintah dan sudah berganti nama yang ketiga kali dan saat ini sudah perjanjian kerjasama yang ketiga dengan nama BBPMP Provinsi Jawa Tengah, kami berharap dengan kerjasmaa ini akan semakin meningkatkan mutu pendidikan”. Tegasnya.

Sri Suciati juga menambahkan bahwa kerjasama ketiga dengan BBPMP Provinsi Jawa Tengah ini diharapkan bisa membangun taman bermain anak PAUD di kampus 3 Upgris Semarang.

“Kami berharap pada kerjasama ketiga  dengan BBPMP Provinsi Jawa Tengah ada terobosan dan peningkatan dari yang sudah ada menjadi berkembang lagi, diantaranya mengembangkan tempat arena edukatif anak PAUD di Kampus 3 UPGRIS” Tambahnya.

Kepala BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti menyampaikan bahwa lembaga PP PAUDNI, PP PAUD dan DIKMAS dan setelah bergabung dengan ex LPMP sekarang menjadi BBPMP telah mengembangkan berbagai model dan Model Dokar BOBO ini sesuai dengan Tusi lembaga kami dan juga selaras dengan yang dikembangkan oleh Kemendikbudristeksaat ini dengan Kurikulum Merdeka.

“Dengan pemanfaatan Model ini diharapkan lembaga jenjang PAUD bisa meningkatkan capaian mutu pendidikan dari 5 dimensi, yaitu literasi, numerasi, keamanan lingkungan belajar, kebhinekaan dan karakter pada Rapor Pendidikan jenjang PAUD serta tercapaianya Penguatan Profil Pelajar Pancasila”. Tegasnya lagi.

Nugraheni juga menjelaskan bahwa Pengembangan Model Dokar Bobo- Model Cerita Dan Percobaan Sains Anak Usia Dini membutuhkan 14 langkah sampai siap diimplementasikan di satuan pendidikan sehingga model ini memang sudah pas diterapkan untuk anak usia dini dimana ada 10 permainan tradisional dan 20 permainan Sains cocok untuk mengembangkan kecerdasan dan pemikiran ilmiah dan memecahkan masalah.

“Terimakasih kepada Upgris yang mengimplementasikan model ini pada PAUD milik PGRI di Kota Semarang dan juga diberikan kepada mahasiswanya sebagai bekal untuk praktek mengajar. BBPMP Provinsi Jawa Tengah juga membuka diri atas pengembangan dan diintegrasikan dengan pengembangan yang baru. BBPMP mengembangkan SiPendi sesuai kurikulum merdeka dan ini juga bisa ditambahkan untuk kerjasamanya” Tambahnya saat memberikan sambutan singkat ini.

Sementara itu tim pengembang model ini terdiri dari Dra. Aniek Sugianti. M. Si. Drs. Waluyo Basuki. M. Si. Sari Purnamawati. S.Pd
Sri Rahayuningsih. S. Pd, menyampaikan bahwa Dokar Bobo ( Dolanan Karo bocah-bocah) adalah model layanan permainan tradisional yang menyediakan 21 permainan tradisional dengan alat maupun tanpa alat. Model Dokar Bobo dikembangkan utk melestarikan budaya lokal sekaligus mengembangkan kemampuan sosial emosional anak usia dini.

“Model cerita dan percobaan Sains utk anak usia dini dengan 20 buku cerita dan eksperimen sains untuk mengembangkan sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, sikap kritis, kreatif, problem solving, percaya diri, kerja sama,dan peduli lingkungan”. Terangnya.