Published On: 13 September 2022Categories: Berita, Berita Daerah, Headline

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar Yopi Eko Jati Wibowo, S.Sos, M.M. Syaifulloh, Konsultan BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Dra. Bibit Solikhah, Dra. Eni dan Ibu Kabid saat Kegiatan Implementasi Kurikulum Merdeka, literasi, numerasi, APS PAUD DIKDAS di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar hari Selasa (13/9/22)

 

Karanganyar – – BBPMP Provinsi Jawa Tengah terus mengadakan ungkitan di Kabupaten/Kota dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, literasi, numerasi, APS PAUD DIKDAS. Untuk Kabupaten  diadakan  di Ruang Pertemuan Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar, hari ini Selasa (13/9/22) yang di ikuti oleh Unsur Dinas Pendidikan, MKKS, MGMP, KKG, K3S, dan Pengawas Sekolah yang berjumlah 20 orang.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar Yopi Eko Jati Wibowo, S.Sos, M.M dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program P-5 ( Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ) Kabupaten Karanganyar harus dilaksanakan secara sinergi, kita harus betul-betul memahami segaris dari Kemdikbudristek.

“Untuk saat ini pintar saja tidak cukup kalau karakter tidak baik atau tidak sesuai dengan profil pelajar pancasila nanti akan menimbulakan masalah kedepannya. Diharapkan semua yang hadir disini harus mau menularkan ilmunya di satuan pendidikan. Ikhtiar yang kita lakukan untuk mencerdaskan bangsa ini semoga bisa bermanfaat bagi pendidikan Bangsa dan selanjutnya kegiatan ini dibuka secara resmi semoga berjalan lancar” Pesannya kepada seluruh peserta.

Konsultan BBPMP Provinsi Jateng, Syaifulloh menyampaikan pesan agar para pendidik di satuan Pendidikan betul-betul mempersiapkan diri dengan baik ketika mengajar memakai Implementasi Kurikulum Merdeka, sebelum menyampaikan materi para guru sudah  melalui pelatihan mandiri di satuan pendidikan  dengan dipandu oleh Kepsek atau Pengawas Sekolah yang sudah mengikuti pelatihan PMM.

“Satuan pendidikan jangan salah melangkah dalam implementasi kurikulum merdeka belajar ini, pahami dengan baik apa yang ada di platform merdeka mengajar, tidak harus menunggu instruksi dari Dinas tapi bisa dipelajari sendiri dari PMM di satuan Pendidikan melalui Komunitas Belajar baik KKG atau MGMP” Tegasnya.

Jika semua guru sudah masuk memanfaatkan PMM maka setiap guru bisa mengerjakan semua modul dan menyelesaikan topik sampai unggah karya sehingga guru memiliki bekal cukup ketika memfasilitasi pembelajaran di kelas.

“Masuk dan bukalah seluruh modul di PMM di Kombel masing-masing, kerjakan semuanya, karena semua materi  sudah tersedia di PMM bagi para pendidik.  Dengan menyelesaikan seluruh modul maka dalam panyampain di kelas akan sesuai dengan konsep merdeka belajar  yang hasilnya pada  program penguatan profil pelajar pancasila seperti yang diharapkan”. Tandasnya lagi.

DISKUSI TERPUMPUN (FGD)

Sementara itu Bibit Solekhah dari BBPMP Provinsi Jawa Tengah yang memandu kegiatan FGD  ini menyampaikan bahwa, Masih ada pendidik menyajikan materi berkaitan dengan numerik secara prosedural dan menghafal.

“Sebaiknya guru menyampaikan informasi dengan memberi pertanyaan yang membangkitkan bernalar dan berpikir anak, ketidaksiapan dalam menghadapi pergantian kurikulum menyebabkan kecemasan peserta didik dalam menghadapi soal numerasi, maka guru akan mencoba menyajikan konsep numersai dengan disesuaikan kegiatan sehari-hari”. Katanya.

Semangat anak dalam membaca masih kurang / minat baca rendah ketika ada soal yang berupa menelaah teks bacaan yang panjang anak sudah terlihat kurang semangat. Masalah ketidaksiapan dalam menghadapi pergantian kurikulum., guru akan menyajikan konsep numerasi dengan disesuaikan kegiatan sehari hari.

“Siswa belum terbiasa dalam literasi, rendahnya minat baca anak sehingga guru perlu memotivasi anak untuk giat membaca dan menyadarkan tetang manfaat membaca serta mengoptimalkan sudut baca dibawah bimbingan dan pengawasan dari guru. Masalah ketidaksiapan dalam menghadapi pergantian kurikulum., guru akan menyajikan konsep numerasi dengan disesuaikan kegiatan sehari-hari”. Katanya lagi.

Bibit Solikhah juga menyampaikan bahwa Karakter siswa sudah mulai diterapkan dengan menerapkan budaya berdoa bersama sebelum mulai pembelajaran dan akhir pembelajaran, menerapkan budaya kantin kejujuran, melaksanakan sholat dhuhur berjamaah, bertemu siapa saja sapa salam.

Sedangkan untuk capaian APS PAUD yang tidak bersekolah belum didapatkan, jumlah anak usia 4-6 tahun yang sudah terlayani, serta data tentang nama alamat anak yang belum terlayani pendidikan di Kabupaten Karanganyar semua itu belum bisa diketahui datanya,

“Capaian data APS belum didapatkan, data anak usia 4-6 tahun yang belum terlayani juga belum bisa diketahui, solusinya akan segera dilakukan pendataan oleh penilik dan pengawas Kabupaten dengan koordinasi / kolaborasi dengan Penilik Korwil bersama sama mengkomunikasikan untuk mendapatkan data sampai pada tingkat kelurahan dan posyandu” Tegasnya

Kadinas Pendidikan Kabupaten Karanganyar juga berpesan, setelah peserta mengikuti kegiatan pendampingan ini, diharapkan IKM di Kabupaten Karanganyar akan lebih baik lagi dalam pemahaman maupun praktik baik di lapangan.

“Diharapkan semua bisa saling bersinergi, berkolaborasi bersama dalam pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan implementasi pembelajaran paradigma baru dalam IKM ini, sehingga IKM di Kabupaten Karanganyar bisa lancar dan sukses”. Pesannya dengan mantap.