Published On: 5 July 2024Categories: Berita, Headline

BBPMP Jawa Tengah Gelar Bimbingan Teknis untuk Cegah dan Tangani Kekerasan di Satuan Pendidikan

Kota Semarang – – Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah menggelar acara “Bimbingan Teknis Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan” pada tanggal 2 – 4 Juli 2024 di Aula Hata BBPMP Jateng. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan berbagai pihak terkait dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan di lingkungan pendidikan.

Kegiatan ini di ikuti Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Keterlibatan berbagai instansi ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dalam upaya pencegahan kekerasan di satuan pendidikan.

Selaku Penanggung Jawab Kegiatan, Farida, menyampaikan bahwa bimbingan teknis ini melibatkan peserta dari tiga karesidenan yang mencakup 17 kabupaten/kota. Karesidenan tersebut adalah Banyumas, Kedu, dan Pekalongan. Kabupaten dan kota yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, Magelang, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, serta Kota Magelang, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal.

Kegiatan bimbingan teknis ini terbagi menjadi dua angkatan. Angkatan pertama berlangsung dari tanggal 25 hingga 27 Juni 2024, sementara angkatan kedua dijadwalkan pada tanggal 2 hingga 4 Juli 2024. Lokasi kegiatan diadakan di BBPMP Provinsi Jawa Tengah yang beralamat di Jalan Kyai Mojo, Srondol Kulon, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Admad Mudhofir, Ketua Tim Kerja 5, yang menutup kegiatan ini menekankan pentingnya kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kementerian Agama dalam mengimplementasikan pencegahan dan penanganan kekerasan di daerah. “Kami berharap kegiatan ini menjadi bekal pengetahuan yang berharga bagi para peserta,” ujar Admad Mudhofir.

Lebih lanjut, Admad Mudhofir menyatakan, “Dengan pendekatan pentahelix yang melibatkan berbagai unsur pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku bisnis, dan media, kami harap di daerah dapat menciptakan sinergi yang kuat dalam menangani kekerasan di satuan pendidikan. Kami  berharap setiap pihak berperan aktif dan saling mendukung dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi para peserta didik.”

Ia juga menambahkan bahwa dukungan dari berbagai pihak di daerah sangat diperlukan untuk mencapai tujuan bersama ini. “Dukungan dan kerjasama dari seluruh instansi terkait di daerah akan sangat berpengaruh dalam menyelesaikan kasus-kasus kekerasan secara efektif dan cepat. Kami berharap peserta yang telah mengikuti bimbingan teknis ini dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh untuk mencegah dan menangani kekerasan di lingkungan pendidikan di daerah masing-masing.”

BBPMP Jateng berharap TPPKSP di.daerah dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan kondusif bagi seluruh peserta didik, serta meningkatkan sinergi antar instansi dalam penanganan kasus kekerasan di satuan pendidikan.