BBPMP Jateng Laksanakan Refleksi Implementasi Kurikulum Merdeka Tahap I
Kota Semarang – – Kegiatan refleksi Implementasi Kurikulum Merdeka tahap I dilaksanakan di BBPMP Jawa Tengah pada tanggal 10 hingga 13 Juli 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh 140 peserta yang terdiri dari pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, dan Widya Prada dari BBPMP Provinsi Jawa Tengah.
PIC kegiatan, Sri Rahayuningsih, M.Pd. menyampaikan bahwa refleksi ini penting untuk memahami sejauh mana Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan di satuan pendidikan. Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mentransformasi pendidikan dari teacher-centered menjadi student-centered, menjadikan proses pembelajaran lebih aktif dan memahami peserta didik secara lebih mendalam.
Sri menekankan bahwa Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada guru untuk menerapkan pembelajaran yang lebih mendalam sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan interaksi antara guru dan siswa, serta memberikan ruang bagi siswa untuk berpendapat dan memberikan umpan balik selama pembelajaran.
Selain itu, Sri juga menyatakan bahwa refleksi ini akan membantu mengidentifikasi kendala dan tantangan yang dihadapi oleh satuan pendidikan dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Informasi positif dan negatif yang diperoleh dari refleksi ini akan menjadi bahan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran di masa depan.
Saat membuka kegiatan ini, Katimja 1, Dr. Alif Nur Hidayati, M.Pd. menyampaikan pentingnya kegiatan refleksi ini untuk mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum Merdeka yang telah berjalan sejak tahun 2021. Dengan semakin banyaknya satuan pendidikan yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, kita perlu bersama-sama mengidentifikasi kendala dan mencari solusi terbaik.
Dr. Alif juga menekankan bahwa perubahan struktur kurikulum, terutama di jenjang Sekolah Dasar dan penambahan mata pelajaran bahasa Inggris, harus dipersiapkan dengan baik. Guru dan tenaga pendidik harus siap menghadapi perubahan ini untuk memastikan implementasi yang efektif di satuan pendidikan masing-masing.
Selama tiga hari ke depan, berbagai aspek implementasi Kurikulum Merdeka akan direfleksikan, termasuk kebijakan terbaru seperti Permendikbud Nomor 12 Tahun 2024 tentang perubahan struktur kurikulum. Peserta juga diajak untuk memanfaatkan platform PMM guna meningkatkan efektivitas pembelajaran, serta mengoptimalkan komunitas belajar dan asesmen yang telah disediakan.
Dr. Alif juga menyampaikan kabar gembira bahwa Provinsi Jawa Tengah telah menerima Anugerah Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta berbagai penghargaan lainnya. Hal ini menunjukkan kerja keras bersama dalam memajukan pendidikan di provinsi ini.
Selama tiga hari ke depan, para peserta diharapkan dapat aktif berpartisipasi dalam kegiatan refleksi ini, memberikan masukan, dan berdiskusi untuk menemukan solusi terbaik dalam menghadapi tantangan implementasi Kurikulum Merdeka. Semoga kegiatan ini membawa manfaat dan peningkatan kualitas pendidikan di Provinsi Jawa Tengah.